Part 13

22.6K 1.8K 16
                                    

Prilly menatap Ali sendu. Bagaimana bisa gara2 dirinya Ali meninggalkan Clara. Pasti Clara sangat marah jika tau Ali selalu menemani dirinya. Sungguh ia benar2 tidak mau menjadi perusak hubungan orang.

"Kamu harus pulang, Li!!  Aku ga mau muncul salah paham dimata orang2. Aku juga ga mau kamu harus putus sama Clara gara2 aku. Aku ga mau, Li..."

Ali menatap Prilly dan tersenyum.

"Udah ngmongnya??"

Prilly mengangguk pelan.

"Mau kasih aku kesempatan buat jelasin??"

Prilly diam sejenak. Kemudian kembali mengangguk.

Ali mengambil kedua tangan Prilly dan menggenggamnya erat.

"Sebelum aku ketemu dan deket sama kamu. Hubungan aku dan Clara sudah berakhir sejak dia lebih memilih orang lain dan ninggalin aku gitu ajah. Memang dia sempet kembali, tapi sejak saat itu semuanya jadi berbeda. Dan sampai sekarang aku belum memastikan lagi hubungan kita seperti apa. Aku...."

Ucapan Ali terhenti saat Prilly bertanya padanya.

"Apa kamu masih mencintainya??"

Prilly menatap Ali ragu2. Entah kenapa ia ingin menanyakan hal itu pada Ali.

"Ya.." jawab Ali.

Sontak jawaban Ali membuat hati Prilly seketika merasa sesak. Mengetahui Ali masih mencintai Clara membuatnya ingin menangis. Namun ia tidak mau Ali melihatnya. Ia tau dirinya mulai mencintai Ali. Tapi melihat Ali masih mencintai Clara. Membuatnya ingin mengubur dalam2 rasa itu.

Perlahan Prilly melepaskan genggaman tangan Ali. Perlahan ia beranjak meninggalkan Ali yg masih duduk di sofa. Dan berjalan menuju kamarnya.

Namun langkahnya terhenti saat Ali meraih tangannya dan menahan tubuhnya.

"Ya. Aku memang mencintai Clara. Tapi itu dulu. Sebelum aku bertemu dengan seorang gadis  yg rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi laki2 bodoh ini, yg mungkin saat ini sangat mencintai gadis itu"

Jantung Prilly berdegup cepat, seolah ingin meloloskan diri. Ia kaget dengan apa yg diucpkan Ali barusan. Perlahan Ali berdiri dari tempat duduknya, mendekati Prilly yg tengah mematung dan kemudian memeluk tubuh indah itu dari belakang.

"I Love You" bisik Ali pelan, tepat pada telinga Prilly yg seketika membuat senyum manis mengembang pada bibir tipis Prilly.

Prilly merasakan ribuan kupu2 yg terasa menggelitik perutnya saat mendengar kata itu keluar dari mulut Ali.

Prilly membalikan tubuhnya dan langsung menatap tepat di manik mata Ali. Berusaha mencari kebohongan atas ucpan pria itu, namun tak ia temukan kebohongan dimatanya.

"Jadilah kekasihku...." tambah Ali dg senyuman dan mata yg terus menatap wajah cantik Prilly.

Dengan senyum bahagia, Prilly memeluk tubuh Ali erat. Seolah tidak bisa menjawabnya dg kata, namun dg cara seperti inilah ia menerima kehadiran Ali dalam hatinya. Mereka semakin berpelukan erat, menumpahkan kebahagiaan yg kini sedang mereka rasakan.

"Stay with me. Please" ucap Ali pelan pada Prilly dan kembali memeluk tubuh gadisnya itu, mencium aroma vanilla yg menjadi ciri khas Prilly.

Saat mereke sedang berpelukan. Tiba2 Ara datang dan mengagetkan mereka.

"Woyyy!!! Lo pada enak peluk2an disini, sedangkan gue dimakan abis sama tu orang2 diluar. Ish..ish...kebangetan lo pade!!"

Ucapan Ara hanya mendapat senyuman dari Ali dan Prilly.

Bahagia dengan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang