Part 18

465 43 0
                                    

Buat beberapa hari, semuanya tenang. Mama dan teman-temannya bernostalgia dan setiap hari membicarakan kehidupan masing-masing setelah berpisah.

Tante Tinka dan Om Bryan 3 bulan lagi bakalan nikah, Tante Sita udah ketemu sama jodohnya, Kaitlyn sekarang menjadi CEO yang sukses besar. Mereka juga mulai memamerkan foto-foto keluarga dan keberhasilan mereka.

Papa lalu datang dan duduk di samping mama, ikut-ikut menceritakan kehidupan kita sebagai keluarga juga. Semua terlihat damai dan tenang.

Udah beberapa hari ini, aku gak masuk sekolah. Kenapa? Aku trauma. Aku trauma kalau aku akan melihat....pemandangan itu lagi.

Pemandangan dimana teman-temanku, bahkan cowok yang aku suka, semuanya tergeletak sembarangan, dan darah ada dimana-mana. Mama ngerti dengan situasiku, jadi aku dibolehin gak masuk.

Gak jarang, teman-temanku datang dan mencoba menghiburku. Tapi, itu gak akan menghilangkan gambaran yang melekat di pikiranku.

Seringkali malam-malam, aku bisa merasakan hembusan nafas si Jonas di kupingku saat aku terbaring di tempat tiduku. Hal itu membuatku gak bisa tidur. Kantong mata yang muncul membuat mama khawatir terhadapku.

Pernah, aku diajak buat pergi ke taman rekreasi. Tapi, pikiran bahwa nanti bakalan ada sebuah kecelakaan yang akan membunuh semuanya, membuatku menolak.

Akhirnya aku cuman di rumah, berbulan-bulan lamanya. Lalu suatu hari, tante Sita mengetok pintuku.

"Cinta? Tante boleh masuk gak?" Katanya, aku berdiri dan membuka pintunya pelan-pelan dan melihat ada snack yang paling aku suka di tangannya, sama minuman.

"Bantuin tange abisin, dong!" kata tante Sita. Aku memperbolehkannya masuk dan kita duduk di tempat tidurku.

Aku mulai makan dan tante Sita cuman ngeliatin aja aku makan dengan lahap. Memang, udah lama aku gak makan snack kayak gini.

"Cinta... Kamu mamu tante ceritain sesuatu gak?" Tiba-tiba dia ngomong.

Aku mengangguk, sambil melanjutkan makan, "Sebenarnya dulu, habis kita udah keluar dari malam di sekolah itu yang mengerikan, Tante juga ngalamin hal yang sama kayak kamu.

Tante cuman keluar buat ke sekolah, orangtua tante harus menegluarkan tante dari les-les karena tante bakalan terlalu trauma buat pergi. Kamu tau gak, kalau dulu, Tante itu punya pacar yang bahkan mamamu atau yang lainnya tau?

Ya, Tante punya. Udah 4 tahun lamanya kita pacaran, pas semua itu terjadi. Tante gak mau ngasih tau yang lain soalnya semuanya sangatlah kesal sama dia, gak tau kenapa. Intinya, dia nyoba menghiburku agar aku mau pergi keluar.

Tapi, Tante malahan kesal sama dia, dan memukulnya. Terus-terusan. Hal ini diliat sama ibuku, dan dia langsung memarahiku, serta orangtuanya pacarku itu menuntutku untuk putus dengannya. Dan..." Dia berhenti sebentar, dan mengusap matanya.

"Di...dia hanya bisa duduk di samping orangtuanya, aku me...melihat matanya berkaca-kaca. Setelah itu, dia pindah ke luar negri karena pekerjaan ayahnya. Aku masih ingat mukanya saat dia... Mengatakannya kepadaku.

Tetap saja, kita tetap surat-suratan. Tentu, secara rahasia. Hal itu ngebuatin tante gak mau terkunci di dalam kandang bernama fear. Akhirnya tante keluar, mendapatkan valedictorian, dan berkelana ke mana-mana.

Dan, haha.... Jodoh memang gak kemana-mana ya, Cin. Tante ketemu lagi sama dia, belum lama ini. Dia juga masih single, dan kita akhirnya pacaran lagi. Rencanya sih, kita paling bakalan menikah tahun depan.

Haha... Dia masih sama, masih konyol, perhatian, sangatlah baik, semua hal, yang membuat tante jatuh cinta sama dia, kayak gak pernah ilang." Dia berhenti dan melihatku.

"Jadi Cin, tante tau apa yang kamu rasakan sekarang. Tapi, janganlah terlalu larut dalam ketakutan. Atau, ketakutan itu akan mengalahkanmu, dan kamu bakal kehilangan hal yang paling kamu cintai." Selesai dia bercerita, dia memelukku, dan keluar dari kamarku.

Aku hanya termenung mendengar ceritanya. Setelah beberapa hari, akhirnya aku bilang ke mama, kalau aku mau rekreasi itu. Mama terlihat senang sekali, dan tante Sita tersenyum bangga.

Disastrous Birthday (School at Night 2) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang