Last Class (1)

507 29 3
                                    

2012

"Hai Irene, sendiri saja? Aku temani ya .." ucap Joy gadis berambut blonde yang mulai duduk disampingku. "oi, silahkan, yaa .. beginilah aku." Jawabku sambil menyeruput ice teaku. Disisi lain, ini adalah kebiasaanku memang, yaitu menatapnya, seseorang yang sangat aku sukai bahkan kucintai. "Kya! Apa kau akan terus menatapnya dan membiarkanku seperti nyamuk?" tatapanku buyar saat Joy mengatakan sesuatu barusan. "ooh, bukan berarti aku mendiamimu Joy, kau harusnya tau kebiasaan kawanmu ini, hahaha... maafkan aku." Joy tersenyum dan aku membalasnya.

Selang beberapa menit saat aku didalam kelas, aku mendengar ada yang menangis mendekati mejaku, dia berlari. Yang benar saja, itu Joy. "Irene-ah .. hiks" panggilnya dengan tersedu-sedu. "ada apa denganmu Joy? Ceritakan padaku." Beberapa pasang mata siswa dikelas menatap kita berdua, akhirnya kubiarkan Joy bercerita padaku, kubawa dia ketaman belakang agar dia leluasa bercerita masalahnya.

"Apa yang terjadi? Siapa yang membuatmu begini?" dia terdiam masih menangis menenggelamkan kepalanya, dia terlihat tertimpa masalah. "mianhae Irene-ah, aku tak bermaksud merebutnya darimu .." akhirnya dia angkat bicara, tapi aku tak mengerti maksudnya. "merebut apa? Aku tak mengerti maksudmu." Aku merangkul menenangkannya. "kau selalu baik padaku, memberikan apapun padaku, tapi aku tak pernah bersikap baik padamu bahkan memberikan sesuatu untukmu untuk membalas kebaikanmu padaku. Aku memang bodoh Irene-ah" aku tersenyum merangkul menenangkannya. "kau tak perlu membalasnya, itukan wajar terhadap kawan, jadi apa boleh buat, aku memang sering berbuat baik terhadap siapapun. Lalu, maksudmu merebut aku tak mengerti." Tanyaku kembali. "Sehun. Dia menembakku, tapi itu hanya harapan kosong dan aku benar-benar sakit dibuatnya, apa kau ... marah padaku jika aku berpacarannya dengannya?"

Aku berjalan gontai menuju lokerku, ini sudah jam pulang, tetapi kuurungkan niatku untuk pulang kerumah. Wajahku tampak memprihatinkan, begitu mengerikan, dengan mata yang sembab, dengan hidung yang merah. "apa kau ... marah padaku jika aku berpacaran dengannya?" kata yang singkat tapi benar-benar menusuk dalam hatiku. Walau aku tau Sehun memberikan harapan kosong pada Joy, tapi itu tak enak denganku, hatiku sungguh sakit.

Tangisanku mulai pecah kembali sambil berjalan menuju gerbang sekolah dan aku akan pulang kerumah. Tiba-tiba dari arah berlawanan, seseorang tengah berlari dan menabrakku, semua buku yang kupeluk terjatuh, dengkulkupun terlihat sedikit memar. "aah~ mianhae, aku tidak sengaja." Jawab seseorang itu sambil membantuku mengambil buku-bukuku yg berserakan karna ulahnya, apa seorang lelaki dimana-mana tak bisa diam? Sungguh membuatku kesal."aah~ ani, aku baik—" tatapanku jatuh dimata lelaki yang menabrakku, dia ...

.

.

.

2



Note "sebelumnya minta maaf kalo ada banyak typo, ini pertama Kali soalnya. Jadi, dibutuhin banget vote sama comment nya. Ditunggu ya. Makasih udah mau baca.

-


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 19, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Last ClassWhere stories live. Discover now