Bidadari Masa Lalu

CH:6

Dipagi harinya.Keluarga Agra seperti biasa berangkat ke sekolah,namun sekarang menggunakan seragam olahraga kecuali Digo dan Liora.

"Loe enak gak pake seragam olahraga."kata Tristan.

"Emang napa?"tanya Liora.

"Ya gak enak aja."kata Tristan.

"Maksudnya jadi kurang ganteng."kata Digo.

"PA loe Digo."kata Tristan menjitak pala adik bungsunya itu.

"Anak anak,ingat pemilik darah suci itu harus segera di temukan."mata Agra yang tiba tiba datang.

Semua pun melirik Tristan.

"Baik ayah,akan Tristan usahakan."kata Tristan lalu pergi ke mobilnya.

'Kenapa Tristan gak jujur?'batin Digo.

«««««»»»»»

Genk GNST sudah ada di kantin dan menyantap Bakso mereka masing masing.

"Oh ya,hari ini kalian ada kelas olahraga kan."kata Sisi.

"Iya Si,males gue."kata Nayla.

"Hm... untung gue di kasih tugas ama pak Bandi buat bikin salinan absen,jadi... gue gak mesti ikut."kata Sisi.

"Sama bang Tobi ya."jata Tobi sambil memeluk Sisi.

"Ewwww!!!!! Loe kan pake baju olahraga yang pasti mau olahraga lah."kata Sisi.

"Pasalnya si Digo ama Liora juga gak ikut olahraga."kata Galang.

"Napa si Digo?sakit?"tanya Sisi.

"Enggak,mereka juga di suruh pak Bandi buat acak ulang nomor absen."kata Galang.

"Oh..."kata Sisi ber oh ria.

Selesai makan,ada kel A yang macho abis dan unyuc abis...

~~~

Jam olahraga dimulai.

"Ayo anak anak,ikutin gerakan bapak!satu...dua...satu...dua..."kata Pak Bandi sambil jalan di tempat.

«««««»»»»»

"Ini, satu... ini dua..."kata Digo sambil menunjuk nama nama dalam daftar absen.

"Ck!haduh... cepetan apa!gue mau salin nih!!!"teriak Sisi yang sudah tak sabar.

"Ya sabar elah!"teriak Liora yang sedang menulis daftar absen yang baru.

«««««»»»»»

"Sekarang kita lari keliling sekolah,keatas dan kebawah."kata Pak Bandi.

Mereka pun berlari keliling kelas dan naik ke kelas mereka dan memutari kelas mereka sensiri.

"Hay Nay."sapa Sisi.

"Capek Si."kata Nayla.

Mereka pun turun kembali.

"Hahahahahahah kacican deloy..."teriak Sisi.

«««««»»»»»

'Senyumnya,tawanya,hatinya,sungguh bidadari yang sempurna.'batin Digo.

"Woi!Nomor 23 yang mana?!"teriak Liora mematikan lamunan Digo.

"Yang ini!loe ganggu gue aja!"teriak Digo.

"Makanya jangan ngelamun mulu!kesambet baru tau rasa loe!"teriak Liora.

"Bodo!"teriak Digo

"Jangan melamun mulu,nanti kesambet."kata Sisi manis.

"Eh iya ya nanti kesambet."kata Digo.

"Giliran Sisi aja yang bilang."kata Liora.

"Udah jangan cerewet."kata Digo.

Sisi hanya dapat menahan tawa.

«««««»»»»»

"Pak boleh istirahat gak?"tanya Nayla.

"Belom boleh,sekarang kita peregangan."kata Pak Bandi sambil meregangkan tangannya.

Saat Pak Bandi meregangkan tangannya tiba tiba...

"Aduh...."teriak Pak Bandi.

"Bapak kenapa?"tanya Galang.

Tiba tiba datang Bu Syahrini.

"Aduh bapak!bapak tuh dah tua,bisa encok kalo meregang terus..."kata Bu Syahrini.

Datngalah Liora,Digo,dan Sisi yang baru ingin mmfoto copy absen baru dan menempel kan di mading.

"OMG Hellow,Bapak kenapa?"tanya Sisi.

"Encok!"kata Bu Syahrini.

Digo langsung membantu Pak Bandi untuk kembali ke wujud aslinya.

*dipikir lilin!

Digo berhasil menyembuhkan Pak Bandi dan hal itu membuat Sisi kagum.

'Ganteng,baik,hebat,pinter lagi,kok gue kelepek ya.'batin Sisi.

"Ini mah cinta ku klepek klepek sama dia."kata Sisi keceplosan.

"Apa?"tanya Digobkaget.

"Eh,enggak enggak kok."kata Sisi yang ingin pergi namun kaki Liora membuat Sisi tersandung dan HAP!Sisi ditangkap oleh Digo.

Tatapan tatapan,tentu.Tatapan mereka sangat dalam dan memberi kesan de javu seketika.

"Salsa kamu gak papa kan?"tanya seorang lelaki yang habis menolong seorang gadis cantik.

"Gak papa kok Digo"kata seorang perempuan.

Fikiran aneh itu seketika mengendap ke fikiran Sisi sedikit demi sedikit.

"Digo."gumam Sisi.

"Salsa."gumam Digo.

"Aih... mmm... sorry dan thanks ya.Mmm... sorry juga gue mendadak awkward."kata Sisi.

'Polos banget.'batin Digo.

"Mmm... gak papa kok dan sama sama."kata Digo.

_____________________________
Hey readers... ini dia lanjutannya.... kadang kadang ada ide,kadang kadang ke yang lain.

Next...