"perkenalkan, aku murid kelas 1B, Han Miri imnida" Miri memberikan senyuman ramah berharap Lee Teuk juga meresponnya hangat. Dengan tatapan aneh dan dingin Lee Teuk menoleh
"hmm.." hanya sebatas jawaban yang singkat membuat suasana disekitar menebarkan hawa dingin. ckckck cool sekali reaksinya.. haizz apa yang harus kulakukan !? Diam begini rasanya aneh. Sambil berfikir dalam hati, Miri menoleh kearah Lee Teuk mencuri2 pandang. Wahhhh.. ternyata wajahnya mulus sekali.. kacamata itu cocok untuknya yang menyandang siswa teladan. Oh benar2 pangeran yang kuimpikan.
CRIINNGG.. CCRIIING
"ah, ada sesuatu!! Lee Teuk-ssi kalungmu terjatuh.." Miri membungkuk ingin mengambilnya.
"jangan sentuh!!" nada tinggi Lee Teuk cukup membuat Miri terkejut. Kenapa dia harus begitu marah ?!
"ah, mian, aku keterlaluan. kaget ya?! Sebenarnya kalung ini tanda lahir yang selalu kubawa. Tidak boleh hilang." Lee Teuk memperlihatkan kalung cincin yang berhiasan bunga clover, ternyata itu benda kesayangannya ya?!
"nggak apa-apa kok.. aktu tidak akan bilang siapapun!!" miri yang lega setelah mendengar penjelasan Lee Teuk menyunggingkan senyuman khasnya dan itu membuat wajah Lee Teuk langsung berubah merah. Wajahnya benar2 seperti seorang pangeran. Dia berjalan mendekati Miri lalu menjulurkan tangannya menyentuk wajah Miri. Miri yang mendapat perlakuan yang tiba-tiba itu terlihat takut namun jantungnya terus berdebar hebat. Lee Teuk-ssi apa yang akan dilakukannya? Wajahnya sungguh dekat... Miri memejamkan mata saking takutnya.
"Wajah yang cantik.." gumam Lee Teuk kemudian.
"yeee??" mata Miri terbelalak mendengar ucapan Lee Teuk. Dia bergerak mundur tapi terbentuk meja dibelakangnya dan itu membuatnya kehilangan keseimbangan.
KYAAAAAAAAAA.... Lee Teuk menjorok badan Miri keatas meja. Beberapa menit dia masih terdiam dan memperhatikan seluk beluk di wajah Miri.
"wajahmu unik sekali.. aku.. akan merubahmu..." matanya berubah buas dan senyumnya bagaikan setan kelaparan (pandangan Miri saat ini) membuat Miri ketakutan. Didorongnya badan Lee Teuk
"SHIRRUUKKHHH.. jangan.. aku.. JANGAN SENTUH AKU!!" Miri berlari keluar sambil menangis ketakutan. pyangg sekejab saja image pangeran dibuang Miri, tapi hal itu makin membuat Lee Teuk lebih menikmati..
"hmmm.. Han Miri.." gumam Lee Teuk sambil memainkan kedua alisnya.
sebellll... kenapa jadi begini?! Padahal ini pertama kalinya kami mengobrol, harusnya menyenangkan. Tapi kenapa, jantungku berdetak begitu cepat?! Jeritan hati seorang Miri yang masih berlari dan tidak terima dengan keadaannya seperti tadi.
**********************
"Han Miri, ayo cerita apa yang terjadi tadi waktu berdua dengan pangeran Lee Teuk?!" seperti anak anjing yang mau dikasi makan oleh majikannya, Munhwa da Hana mengedip2kan matanya berharap mendapat cerita seru.
"hufff.. apa-apaan sih? nggak ada apa-apa kok" Miri menghembus nafas dalam2
"yahhh.. payah kamu Miri... tapi Lee Teuk itu cool ya" Hana memutar bola matanya.
"betul tuh. Malah ada orang-orang yang menjulukinya pangeran es" timpal Munhwa. Mendengar pernyataan itu mata Miri membulat tidak percaya.
"walaupun wajahnya cakep, tapi aku nggak akan mau sama dia!1" cibir Hana
"aku juga!! Eh tapi siapa tahu wajahnya saja yang dingin, tapi hatinya malah panas membara. huahahahahahahah!!" Munhwa dan Hana asyik dengan obrolan merek tanpa peduli dengan Miri yang matanya sudah hampir meloncat keluar mendengar kata2 kedua sahabatnya.
Pletakkk.. Pletakk.. jidat Hana dan Munhwa disentil Miri.
"aigoo.. aigoo.. kalian berdua ini sungguh genit" Miri memegang kepalanya gusar melihat kelakuan kedua temannya itu.
************
Miri tidak konsentrasi memilih pakaiannya karena pikirannya selalu keingat kejadian tadi.
cihh.. kudengar dia sangat anti dengan Wanita tapi kenapa tadi dia berbuat seperti itu padaku?! Terasa tangannya lembut sekali menyentuk wajahku.. kyaaa kok jadi seperti ini, darahku rasanya berhenti mengalir.. Andweh...andwehh... lebih baik aku digigit anjing daripada disentuh dia!! Miri menggeleng2kan kepalanya dan menepuk2 pipinya sendiri menepis khayalan yang tidak masuk akal itu.
"Miri-a... lihat Hana seperti wanita dewasa bukan?!" Hana keluar dari ruang ganti dengan gaun selutut bermotif bunga2 terlihat sangat beda dan sangat dewasa. Sedangkan Munhwa juga keluar dengan gaun kemben selutut polkadot ada hiasan pita dibagian dada membuatnya terlihat sangat proposional.
"WAhhhhh.. hebat!!" Miri terkesima dengan penampilan kedua sahabatnya itu.
"Miri sudah dapat baju yang cocok?" tanya Munhwa
"Kalau ini bagaimana? TADAAA... sepertinya cocok!!" dengan senyum polosnya dia menarik sebuah gaun bercorak macan dengan bagian dada agak terbuka dan juga ada belahan gaun dibagian pahanya, membuat kedua sahabatnya mengenyitkan dahi melihat seleranya yang sangat amat tidak sesuai dengan usianya.
******************
"huuuuhhhh.. tak ada yang bisa dibeli.. hiks" akhirnya dengan tangan kosong, Miri berjalan lunglai. aku ingin mempunya badan seperti Munhwa yang seperti model atau seperti Hana yang tangan dan kakinya panjang. Mereka berdua sangat cocok pakai pakaian apapun. sedangkan aku.. Hufff andai aku Cinderella pasti aku akan mendapat keajaiban dan bahagia!!
"hei aggashi.. kenapa kelihatan sedih?!" seorang namja memanggil Miri dari arah belakang. Miri menoleh.. siapa itu?! Seorang Namja yang sangat ganteng dilihat dari posisi manapun tetap ganteng.
"kamu tidak berminat dari model?!" tanya namja itu membuat Miri teringat dengan kejadian tadi pagi. Hiks padahal aku sudah memakai rok panjang. Miri sedih dengan nasibnya.
"gimana?!" namja itu bertanya lagi karena Miri tidak segera menjawabnya.
"andweh.. Shirukkh.. sayang sekali AKU BUKAN ANAK SD!1" teriak Miri membuat orang2 melihat kearah mereka.
"aku tahu.." namja itu tersenyum lalu tanpa basabasi langsung diangkatnya tubuh miri ke bahunya. "Kajja..." ucap namja itu kemudian dengan wajah senang seperti mendapat mangsanya.
"kyaaaaa. . tolong!!!" Miri meronta2, tapi namja itu terlalu kuat untuk mengangkat tubuh mungil Miri sampai ke sebuah fashion Boutique."turunkan aku..." Miri masih meronta karena dia malu dilihat banyak orang diruangan itu.
"Yurie.. aku mau pinjam ruang wanita!!" masih dengan wajah riang namja itu meminta salah satu pegawai toko itu membuka ruang wanita.
"ne.. apakah kamu ingin melakukan sesuatu pada anak itu?" tanya Yurie
"yupzz.. aku akan merubah nasib anak ini.." namja itu mengerling. kata2 barusan seperti sebuah lonceng yang berdentang didalam dada Miri. teng.. teng... bagaimana ini? Siapa namja ini? kenapa dia harus merubah aku?
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Beauty
FanfictionHan Miri seorang gadis SMU yang nasibnya berubah setelah bertemu dengan seorang namja yang memiliki sentuhan tangan magic untuk merubahnya menjadi sesosok gadis cantik yang dewasa adan bahkan ketika sebuah agency besar tiba2 menariknya untuk menjad...