"Apa tadi juga masuk dalam daftar fiksimu?" tanya Lyz, setelah Arrene pulang, sialnya kakiku berjalan dengan pincang dan mereka menatapku dengan pandangan menggoda
"Diamlah aku yakin kau dan Yre juga sudah melakukannya" ucapku asal
"Memang" jawab Lyz membuat Yre terkekeh pelan, sedangkan ibu menggelengkan kepalanya
"Yre apa yang kau tertawakan?" ucapku mendengus
"apa aku tidak boleh tertawa? Kau itu." ucapnya
"Oh iya Lyz kau berhutang penjelasan padaku" ucapku membuat Lyz nodded dan ibu terlihat tidak terlalu peduli
"Apa yang ingin kau ketahui?" tanya Yre membawa semangkuk penuh sup ikan
"Ya, ceritakan saja apa yang tidak aku ketahui" ucapku
"Euhhm...kita mulai dari yang menyakitkan dulu" ucap ibu, membuatku mengeryitkan alisku
"Kau bukan anakku An, dan Lyz juga bukan kakakmu" ucap ibu membuatku bingung dan ada sedikit rasa kecewa dihatiku
"Maksud ibu, aku dan Lyz bukan anak kandung ibu?" tanyaku
"Tidak, Lyz itu anakku. Kau yang bukan anakku Annelea Prayich" ucap ibu kali ini dengan lebih tegas, membuat Lyz dan Yre hanya menunduk tidak ingin ikut lebih dalam masalah ini. Kami makan dalam diam tak ada yang berbicara atau mengeluarkan suara, setelah makanan ini hampir selesai...
"Tapi ibu mencintaiku sama seperti ibu mencintai Lyz,kan?" ibu mengangguk pelan lalu tersenyum memegang tanganku
"Itu sudah cukup untukku" ucapku tersenyum padanya.Aku menaruh piringku dan ibu lalu mencucinya Lyz datang dengan piringnya juga Yre, lalu menatapku dengan tersenyum
"Kau hebat" ucapnya lalu memelukku pelan, pelukan seorang pelindung yang selalu menghangatkanku selama ini.
"Aku mencintaimu Lyz"
"Aku juga, setelah ini aku akan mendongengimu sebuah fiksi terhebat sepanjang masa" ucap Lyz menatapku dengan manik matanya yang indah.Kami berkumpul depan perapian kecil rumah kami, waktu aku dan Lyz masik kanak-kanak kami sering berada ditempat ini untuk membaca buku fiksi, dan mendengar cerita ibu.
Aku meletakan kepalaku diatas paha ibu sedangkan Yre duduk disofa tunggal dengan tangan yang mengelus rambut Lyz yang duduk dikarpet bawah.
"Baik mulai!" pekikku bersemangat
"Aku tidak akan menceritakan secara keseluruhan bodoh! Aku hanya akan menceritakan siapa Annalea Prayich itu" aku terdiam, siapa aku? Jelas aku seorang manusia yang diasuh oleh seorang Kitsune, lalu apa lagi?
"Baik, aku mulai dengarkan aku, dan jangan potong aku sampai aku selesai, mengerti An?" aku mengangguk lalu dia memberiku sebuah buah berwarna keemasan dengan warna merah memutar ditengahnya, setelah itu aku melihat sesuatuFlashback on.
Gadis itu berjalan dengan sangat pelan membantu seorang wanita dengan pakaian yang sudah robek diberbagai bagian, wanita dengan rambut hitam yang terlihat akan wafat sebentar lagi.
Wanita yang bertumbuh sama rampingnya dengan perlahan menurunkan wanita digendongannya kesofa miliknya
"Siapa lagi ini?" tanya pria dengan pedang ditangan kirinya
"Hust, taruh pisaumu dinakas, wanita ini butuh pertolonganku" dengan perlahan ia membalut obat merah didahi wanita tadi dengan kapas dan kasa
"Aku sudah bilang padamu Diana, jangan bawa pulang orang asing" ucapnya setelah selesai istrinya mengobati wanita tadi. Dengan lembut Diana menghapus keringat didahi suaminya dengan tangannya yang ramping dan menyejukan
"Dom, dia Alyvanor Yúbeck, nantinya dia yang akan menolong anak kita" ucap wanita dengan rambut coklat dan bibir menawan itu
"Beritahu aku tentang apa yang kau lihat An, jangan buat aku takut" ucap Dom pria berbadan tinggi dan dada yang bidang memeluk pinggang istrinya posesif, lalu keluar sebuah sayap seputih salju dari balik punggung Diana, merengkuh Dom seakan-akan dia akan kehilangan suaminya untuk selama-lamanya
"Aku akan selalu bersamamu, kau tak perlu khawatir" ucapnya dengan nada selembut nyanyian malaikat. Ya dia Fallen Angel.Malamnya wanita yang pingsan tadi pulih, jelas saja siapa saja yang ditolong seorang malaikat akan bangun dengan cepat dan akan sembuh dengan cepat.
"Kenapa aku masih ada disini? Padahal tadi aku merasa ada seorang malaikat?" monolognya
"Bangunlah kitsune" sapa Dom dengan nada menyindir, mata merah milik Alyv menyala, ia marah karena ada seorang Alpha yang memanggilnya dengan memandang statusnya yang seorang hybrid
"Jaga bicaramu Alpha terhormat" ucapnya penuh penekanan, Sang Alpha hanya tertawa manis melihat musang yang sepertinya berusaha keras untuk tidak memotong lehernya
"Kau sudah sadar Alyv?" sapa seseorang ramah, dari sekali lihat saja Alyvanor tahu wanita ini seorang Angel.
"Maafkan aku" ucapnya menunduk, bagi mereka para Hybrid Angel dan Demon adalah kaki kanan sang pencipta,sehingga sudah semestinya bagi dia untuk memberi hormat, walau itu Demon sekalipun.
"Tak perlu begitu, apa kau baik-baik saja? Apa bayimu baik-baik saja?" tanya Diana, yang membuat Alyv dan Dom terbelalak kaget
"Kau tahu?" tanya Alyv membuat Diana mengangukan kepalanya, bahkan hanya dengan menyentuh tangannya saja Diana tahu Alyv sednag mengandung
"Bagaimana bisa?" tanya Dom
"Dia terlalu mencintai seorang manusia, sehingga ia mau tidur dengannya walau pria itu bukan matenya, lalu Alyv hamil dan pria itu pergi darinya" ucap Diana menjelaskan terlihat sedih untuk Alyv mengetahui pria itu sudah meninggalkannya dengan seorang janin yang harus menerima kenyataan bahwa dirinya bukan utuh manusia biasa.
"Tapi tak perlu khawatir Alyv" ucap Diana, membuat Alyv kembali fokus menatap matanya yang indah
"Pria itu sudah mati, karena serangan Serigala" ucap Diana, Diana tahu bahwa suaminya mencari pria itu sampai mati, karena telah membuat seseorang sengsara sehingga ikut menyengsarakan istrinya
"Tak masalah, dia memang pantas mendapatkannya" ucap Alyv membuat Dom terkejut
"Baiklah adikku lupakan bajingan itu dan hiduplah dengan damai, bersama aku juga istriku, Diana" ucap Dom
"Aku akan menemanimu" ucap Diana, lagi-lagi membuat Alyv bingung
"Aku juga sedang mengandung" ucap malaikat itu dengan malu-malu menatap suaminya yang dengan pandangan menggoda menatap istrinya, Alyv hanya menggeleng dan tertawa melihat tingkah mereka.Sejak saat itu Alyv mulai berlatih perang, Diana dan Dom yang menyuruhnya untuk berlatih, Diana bilang itu akan penting baginya suatu saat nanti
"Alyv! Lyz menangis! Cepat susui dia!" teriak Diana, bayinya lebih muda 5 bulan dari bayi Alyv. Sehingga diana harus menunggu 2 bulan lagi untuk melahirkan anaknya.
Begitu Alyv sampai dikamar Lyz, dia melihat Lyz yang tersenyum senang saat wajahnya diterpa oleh bulu halus milik sayap Diana.
"An hentikan kau bisa membuatnya bersin" ucap Alyv membuat Diana mengangguk lalu mulai bermain dengan Lyz dengan cara lain, yaitu memencet-mencet pipi bulat milik Lyz, Alyv hanya bisa mengelengkan kepalanya.Anak Diana sudah lahir,bayi perempuan dengan rambut coklat yang seperti Diana,dan Mata biru gelap seperti Dom. Tapi itu tidak membahagiakan untuk Dom, 10 bulan setelah lahir Annalea anak mereka, Diana diculik oleh sekelompok Demon, Lebih tepatnya Troye, dia sangat terobsesi pada kecantikan Diana, sehingga berusaha untuk membawa kabur Diana dari Matenya, yaitu ayah Annalea. Suatu malah saat seluruh Kawanan R'vill dan para Angel akan bersiap untuk melawan Demon, mereka menemukan hal yang mengejutkan, Diana tanpa alas kaki keluar dari Hutan Kyliis, dengan baju yang usang rambut dan wajah berantakan dan bahu penub luka, Diana menangis sekeras yang ia bisa, Dom berlari menghampirinya, dan saat itu juga Diana jatuh kepundak Dominique, dengan pelan dan isak tangis ia berkata "Jaga Annalea, untukku. Aku sudah tidak bisa bertahan" ucap Diana lalu menghembuskan nafasnya yang terakhir dan tertidur direngkuhan Dominique, perlahan-lahan Diana berubah menjadi jutaan keping cahaya terbang keangkasa bersama daun yang berguguran dan menjadi sebuah bintang dengan cahaya yang paling indah. Sirius.
***
Vomment!
KAMU SEDANG MEMBACA
War Of The Secret World Fiction // Nash Grier■
FantasíaIf your life it's not like a fiction story, you can write your fiction story by yourself as awesome as you imagine" -Leich- . This is pure my imagine fiction. So if it's look like similiar with another story i'm sorry because i don't know and i don...