My beloved boyfriend
Chapter 1 : ewa dan yuyu
Memiliki rasa ini, begitu menyakitkan rasanya. Dunia seakan mengucilkanmu dan tak menganggapmu ada, hanya dirimulah yang dapat kau percayai seorang. Kau bagaikan sampah dan pantas tuk berada disekitar mereka, gunjingan-gunjingan menusuk hati seakan menghancurkan raga ini. Miris rasanya memikirkan hal itu, walaupun aku belum terbuka dengan lingkungan sekitarku tapi aku telah merasa sakitnya perasaan itu. ku hanya mampu menangis dan terus menangis bila orang yang selama ini didekatku mulai menjauhiku karena hal ini, ku hanya dapat tersenyum miris terhadap diriku ini.
" dewa ... " suara yang sangat ku kenal itu memanggilku saat aku ingin menuju ke perpustakaan. " oh hai ndri, ada apa ? ", " mau pergi kemana, boleh ikut ? " indri natalia, wanita teman sekelasku. Dia belakangan ini semakin sering mengikutiku, setelah mengetahui kenyataan pahit itu. tapi dia bukannya menghindariku tapi semakin dekat denganku, walau aku telah menolak cintanya tapi ia tetap ingin berada disampingku dan katanya sekarang dia hanya ingin berniat menjadi teman denganku tanpa ada maksud lainnya. " ke perpus, ayo " aku memberikan senyuman kepadanya dan menurutnya karena aku jarang tersenyum tapi kalu tersenyum pasti manis sekali, namun terserah saja karena itu adalah urusan mereka untuk menilaiku. Aku hanya dapat menerimanya saja walau begitu pahit rasanya.
***
Tetes demi tetes air terus jatuh dengan cepat dan banyaknya dari langit sana sejak tadi siang, langit yang gelap ikut serta menemani tetesan air itu. ku hembuskan nafas panjang menatap langit yang gelap sore ini, seseorang yang dari tadi sibuk dengan tugasnya memelukku erat namun begitu membuatku nyaman dalam pelukannya. " lagi memikirkan apa sayang ? " aku tersenyum bahagia menatapnya dan menyandarkan kepalaku dibahu kokohnya. " gak mikirin apa-apa ko, yuyu ".
" jangan bohong deh, ewa mikirin apa sih ? " deni walau belum lama kenal denganku namun dia telah memahamiku seakan telah lama mengenalku, mengalahkan kedua orang tuaku " ewa mikirin masa depan, ewa juga mau hidup bahagia seperti orang normal lainnya. Tapi tetap bersama yuyu yang selalu perhatian sama ewa " aku selalu saja merasa sedih bila terus memikirkan hal ini, terus dan terus menyakitkan yang menusuk hatiku yang rapuh ini.
" sudah ewa jangan memikirkannya, yuyu akan selalu ada untuk ewa dan gak akan pernah meninggalkan ewa. Walau keluarga yuyu yang mengatakannya "
" makasih yuyu, I love you "
" I love you too, ewa "
Ku memeluknya erat, tak ingin melepaskannya. Kehangatan tubuhnya membuatku merasa nyaman dalam pelukannya, mengalahkan dinginnya hujan diluar sana.
***
Deni yudistira, namun sering memanggilnya yuyu adalah pacarku. Ya, dia adalah seorang pria dan aku juga pria. Yuyu mahasiswa sama sepertiku tapi kami berbeda jurusan dan dia adalah seniorku di universitas yang sama, yuyu berada dijurusan kimia murni semester 5. Kami memang telah lama saling mengenal dan ku tahu, yuyu adalah orang yang perhatian,baik,dan juga penyayang. Yuyu selalu memanjakanku dengan semampunya dan selalu berusaha agar tak menyakitiku dengan selalu menjagaku. Walaupun yuyu gak romantis, tapi dia memilki caranya sendiri untuk membuatku nyaman berada disisinya sehingga aku selalu ingin berada disekatnya.
Hubunganku dengannya hanya baru diketahui oleh seseorang, yaitu indri. Indri mendukungku, tak masalah dengan pilihanku yang penting aku merasa bahagia dengan pilihanku itu.
" dewa, kamu pulang sama siapa ? mau bareng gak pulangnya ? " aku dan indri baru saja selesai mengerjakan tugas kami diperpustakaa, belum lama kami keluar gedung itu. suara sepeda motor yang amat ku kenali semakin mendekat ke arah kami " hai indri, ewa ayo pulang " yuyu memberikan sebuah helm untuk aku pakai. " pantesan tadi gak bawa motor, ternyata mau dijemput suaminya " ujar indri, indri semakin terbuka kepadaku tak seperti sebelumnya. Aku senang bila dia seperti itu dan membuatku nyaman bersamanya sebagai seorang teman. " hehe, gk papa dong kan sama pacar sendiri ". " ya sudah ind, kami pulang duluan. Bye "
Aku dan yuyu pun pergi meninggalkan indri yang duduk disepeda motornya, tapi entah mengapa. Yuyu malah membawa kami ke taman dan bukannya pulang ke kosan. " yuyu kenapa ke taman, katanya mau pulang ? " tanya bingung menatapnya. " gak papa kok, aku Cuma pengen jalan sama ewa seperti pasangan lainnya, ewa juga menginginkannya kan ? " yuyu begitu mengerti perasaanku hingga dia, melakukan hal ini. " iya, ewa juga ingin seperti mereka. Makasih yuyu " aku menggenggam tangannya erat tak ingin melepasnya, " sama-sama lagi pula, aku juga ingin melakukan hal ini " senyuman manisnya itu membuat wajahku seakan terlihat memerah seperti kepiting rebus.
" ku ingin bahagia bersamanya, ku ingin berada disisinya, dan ku sangat mencintainya. Walau ku tahu ini salah, aku akan memperjuangkannya dan terus berada disisinya "
- Deni yudistira
" Jangan kau meninggalkanku dan membuatku rapuh tanpamu, karena tanpamu. Aku hanyalah manusia tanpa jiwa "
- Dewa yoga saputra
l
KAMU SEDANG MEMBACA
My beloved boyfriend ( selesai )
Romancecerita dengan genre berbeda pertamaku dan ini merupakan kisah dari povnya si dewa dalam cerita dewa pemilik hati, sebaiknya kalian baca terlebih dahulu cerita yang berjudul dewa pemilik hati. arigatou gozaimasu minna-san