Yoon Mi masuk ke kelas dengan senyuman bahagia yang tak kunjung lepas dari wajahnya. Siswa-siswi di kelasnya hanya menatapnya sekilas, lalu sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Seakan siswa-siswi tersebut tak peduli atau memang sudah tau bahwa kebiasaan Yoon Mi adalah tersenyum. Yoon Mi melangkahkan kakinya menuju tempat duduknya. Yuri yang melihat wajah sahabatnya ini, sedikit kebingungan. Setahu Yuri, Yoon Mi beberapa hari ini sedang dalam mood yang tidak bagus. Jadi, Yuri yang tak mau membuat kepalanya semakin dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan segera duduk di bangku sebelah Yoon Mi yang kosong dan badannya menghadap ke arah Yoon Mi. Yuri yang kini menghadap ke arah Yoon Mi dengan tatapan seperti seseorang yang ingin menginterogasi. Yoon Mi sepertinya tidak sadar dengan adanya Yuri disebelahnya. Yoon Mi menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Lalu berteriak pelan dan menghentakan kaki-kaki nya pelan.
"Aahh!!!"
"Hei! Ada apa denganmu, eoh?!" tanya Yuri yang sudah geram melihat tingkah Yoon Mi seperti orang gila.
Yoon Mi menoleh ke arah Yuri. Sekarang posisi duduk Yoon Mi sedang menghadap ke arah Yoon Mi dengan memasang cengiran lebarnya dan langsung saja memeluk punggung Yuri erat. Erat sekali.
"Ya! A-apa yang k-kau laku-kan?! Mmpphh." Yuri menepuk-nepuk punggung Yoon Mi sedikit keras. Yuri sedang kebahisan oksigen karena pelukkan Yoon Mi yang erat sekali.
"Kau harus tahu kabar baik ini, Yuri-ya!!!" ucap Yoon Mi semangat. Yoon Mi yang merasakan tubuh Yuri yang bergerak-gerak seolah ingin melepaskan pelukan langsung melepas pelukannya sambil nyengir seperti orang tanpa dosa.
"Kau ingin membuatku mati, eoh?!" tanya Yuri ketus. Untung saja Yoon Mi adalah sahabatnya, jika tidak mungkin Yuri akan menyekiknya.
"Mianhae, Yuri-ya." Yoon Mi menampakkan cengiran kuda nya lalu menyambungkan kalimatnya lagi. "Tapi, kau tahu, aku sangat senang sekarang. Benar-benar senang!!" ucap Yoon Mi semangat dengan berteriak dengan suara yang cukup besar yang akhirnya pandangan seluruh siswa-siswi dikelas menatap ke arahnya dengan pandangan aneh. Yoon Mi hanya membalas tatapan-tatapan itu dengan cengiran bodoh.
"Apa kau tak bisa memelankan suaramu? Aku membuat telinga ku menjadi sakit," ucap Yuri sambil menggosok-gosok kedua telinganya dengan wajah kesal.
"Kekeke. Mian. Baiklah aku akan bercerita..."
KRING... KRING... KRING...
Belum sempat Yoon Mi bercerita kepada Yuri, bel masuk sudah terlebih dahulu berbunyi. Yoon Mi mendengus kesal. Seperti ada asap yang keluar dari kedua telinganya. Yuri hanya terkekeh kecil melihat tingkah Yoon Mi yang mengepalkan tangannya, menahan amarah.
"Uljima, Yoon Mi-ya. Kekeke.. kau bisa bercerita denganku ketika jam istirahat," ucap Yuri sedikit tertawa sambil menepuk-nepuk lengan kanan Yoon Mi pelan.
"Geurae." Yoon Mi tersenyum tak ikhlas kepada Yuri. Yuri segera bangkit dari posisinya lalu menuju ke meja belakang Yoon Mi tepatnya meja nya.
Yoon Mi langsung memandang ke depan. Namun, seketika ia mengingat bahwa bangku yang disebelahnya kosong. Tak diduduki oleh Luhan. Ia berpikir kemana anak itu?
"Yuri-ya, kau tahu dimana Luhan?" Tanya Yoon Mi sambil memutar sedikit tubuhnya kebelakang untuk bertanya kepada Yuri.
"Ak-" belum sempat Yuri berbicara, ucapan nya terpotong oleh Baekhyun, teman sebangku Yuri.
"Eii... kau mengkhawtirkan Luhan, Yoon Mi-ya," ucap Baekhyun dengan nada menggoda.
Plak.
Sebuah jitakan mendarat mulus di kepala Baekhyun.
"Ya! Appo!" Baekhyun meringis kesakitan sambil mengelus kepala nya yang terkena jitakan oleh Yuri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Love Story
FanficProlog Percayakah kalian dengan vampir? Menurut kalian apakah vampir itu memang ada di kehidupan dulu atau bahkan hingga sekarang? Lalu apakah vampir dapat merasakan cinta? Apakah vampir juga dapat berubah menjadi manusia kembali dengan beberapa sya...