01

924 71 9
                                    

Shinta Naomi putri dari pasangan Alex Prasetyo dan Shinta Alfira, Kinal KanKibal putra dari pasangan suami istri Hartono jaya, Mira Medi, mereka adalah pengantin yang baru 3 bulan mengarungi biduk rumah tangga. Berawal dari perkenalan singkat di kampus mereka akhirnya memutuskan untuk menikah setelah merasa cucok satu sama lain. Karakter keduanya yang bertolak belakang sering menimbulkan percekcokan diantara mereka berdua tapi dengan cinta yang mereka miliki semuanya bisa diselesaikan dengan damai dan tentram. Mereka berdua tinggal disebuah perumahan yang lumayan sangat ketat keamananya.
*****
Kediaman Ayah Bunda pukul 20.00 :
"Yah, ayah bantuin dong sebentar" teriak Naomi dari dapur.
"Ya Bun bentar Ayah ganti baju dulu" jawab Kinal yang berkutat dengan dasinya selepas pulang kantor.
"Iya Ayah cepetan" balas Naomi.
Kinal dengan cepat mengganti kemejanya dengan kaos dan celana pendek warna hitam.
"Hatchim... uhukk Bun masak apa sih duh Ayah enggak kuat nih" ucap Kinal sambil menutup hidung dan mulutnya dengan tangan.
"Ayah itu tolong dioseng cabenya Bunda lagi nanggung nih" ucap Naomi yang tengah mencuci piring.
"Huh bunda nyusahin aja deh" gerutu Kinal.
"Hahaha bentar Ayah kan buat Ayah juga itu" tawa Naomi.
Dengan malas Kinal mengambil masker guna menutup hidungnya.
Naomi yang baru selesai mencuci piringnya menaruhnya di rak piring.
"Akhirnya beres juga hufhh senangnya" gumam Naomi, ia menghampiri Kinal yang masih asik mengaduk masakanya dengan sedikit menjauh dari wajan.
"Ayahhhhh"
"Duuhh Bunda bikin kaget deh huh" kaget Kinal.
Naomi tersenyum sambil melingkarkan tanganya diperut Kinal.
"Ayah masak masa jauhan gini sama wajan kenapa?" Tanya Naomi
"Liat Bun keluar percik-percik gitu Ayah takut, Bunda udah selesai cuci piringnya?"
"Udah kok sini biar sama Bunda" Naomi mengaduknya sambil menggenggam tangan Kinal.
"Duh Bunda so sweet ya hahahah" tawa Kinal.
"Iya dong Bunda kan sayang Ayah hehehehe"
Cupp
Sebuah kecupan manis dipipi Bunda Naomi dari Ayah Kinal menemani acara masak mereka berdua.
"Ayah ihhh curi-curi kesempetan aja huh awas ya" omel Naomi.
"Hahaha coba aja bales" tawa Kinal renyah.
"Ayah udah mateng nih bentar Bunda ambil piring dulu"
"Iya Bun"
"Taruh sini Ayah" ucap Naomi menyodorkan piring. Kinal menuangkan masakanya dengan perlahan.
"Huhhh akhirnya Bun selesai masakan penuh cinta ala Ayah dan Bunda hehehehe" ucap Kinal sambil mengelap keringat dikeningnya.
"Hahaha Ayah gombal aja ayo kita makan" ajak Naomi.
"Bun bentar ada yang lupa," Kinal terbirit kembali ke dapur.
"Nih biar romantis hahaha" Kinal menyalakan lilin di meja makan.
"Uhhh Ayah so sweet dehhh Makin cinta jadinya" Naomi memeluk Kinal.
"Udah Bun yuk makan Ayah laper nih"
"Dihh dasar Ayah merusak suasana"
***
Obrolan malam Ayah Bunda sebelum tidur :
"Ayah maaf ya tadi pulang kerja malah Bunda suruh masak" ucap Naomi sambil menyenderkan wajahnya di dada bidang Kinal.
"Iya Bun woles aja, Ayah kan kekar Bun hehehe" tawa Kinal sambil mengusap rambut kecoklatan naomi yang terurai.
"Makasih ya, Ayah memang suami yang paling pengertian deh, makin cinta sama Ayah" Naomi semakin mengeratkan pelukanya.
"Iya Bunda sekarang tidur ya udah malem banget ini"
"Hmm iya Ayah" Naomi melumat sebentar bibir Kinal.
"Selamat bobo Ayah gendut"
"Huh bentar banget sih Bun enggak kerasa deh" protes Kinal.
"Berisikkkkkkk" Naomi membekap mulut Kinal.
"Yahh kumat lagi deh galaknya, ehh baru inget jam 2 ada bola seru nih sambil ngemil-ngemil lucuk hihihi" gumam Kinal.
Kinal meraih ponselnya, ia memasang alarmnya.
"Asik-asik pasang alarm beres Bunda juga pules banget bobo nya sekarang elsa ehh ralat Aliando bobo dulu hihihi" Kinal memeluk Naomi.
***
Kamar Ayah Bunda pukul 02.00 :
Let it go...let it go..let it go..
Dering ponsel Kinal mengusik tidur Naomi.
"Duhh berisik banget jam berapa ini" diraihnya ponsel Kinal dinakas.
"Astaga jam 2 pagi huh pasti mau nonton bola awas ya aku kerjain hahaha" tawa Naomi licik.
Disimpanya ponsel Kinal di dekat telinganya.
"Selamat tidur Ayah sayang hihihi"
Let it go... let it goo...
"Hmmmhh berisik duhh, hoammhhh" Kinal meraih ponselnya.
"Wah udah mulai nih bolanya" Dengan tergesa ia bangun dari kasur,
Brughhh...
"Awwwww aduhh"
Kinal terjatuh dengan posisi tertelungkup.
"Nah ketahuan Ayah mau kemana?" Naomi menahan tawanya.
"Duhh Bunda jail deh kaki aku kok diiket sih huh sakit nih" ringis Kinal.
"Habisnya bukanya istirahat malah mau bergadang, lagian liat deh ini udah pagi Ayah"
Kinal melirik jam dindingnya yang menunjukan pukul 05.00 pagi.
"Ck dasar jail" Kinal bangkit sambil menahan perih akibat jatuhnya barusan. Ia meraih handuk dan masuk ke kamar mandi.
"Yah Ayah marah? Maafin Bunda Sayang, Ayah buka dong.." bujuk Naomi didepan pintu kamar mandi.
"Ck gampang banget bilang maaf udah bikin jatuh huh gimana kalau patah tulang" gumam Kinal dalam hati.
"Ayah maafin Bunda, buka dong pintunya Bunda juga mau mandi" bujuk Naomi.
"Dihhh pakai acara ngerayu enggak mempan la yau" gumam Kinal sambil asik menggosok gigi.
1 menit....
2 menit....
3 menit....
"Yahh udah gitu aja huh ngebujuk gitu doang dasar Bunda, hmmm pokoknya mau demo deh hari ini enggak akan negur Bunda" ucap Kinal.
Tbc.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 25, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Keluarga Ayah BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang