Midnight

33.6K 1.1K 44
                                    

Baekhyun POV

Jam tangan ku menunjukan pukul 1 pagi. Aku -ah maksud ku kami [EXO] baru saja menyelesaikan bagian kami pada sebuah acara tv malam. Setelah itu kami semua beranjak menuju dorm.

Aku sengaja masuk terakhir, entah, aku hanya tidak sedang terburu buru saja untuk tidur. kejadian 2 minggu lalu membuat ku masih saja terasa tidak menepak dataran lagi.

Teman sebaya ku, tiang tampan itu. Dia memberi ku sebuah cincin saat itu. Aku sangat menyukai nya.
Aku memasuki kamar ku, ranjang sebelah ku masih kosong. Chanyeol belum sampai di dorm.

Aku mengambil cincin dalam kotak kecil berwarna putih itu. Ku lingkarkan cincin itu di jari manis ku. Wajah chanyeol kembali melintas di pikiran ku.

" aku benar benar mencintai Yoda itu.."
Kataku pelan.

"kau sedang berbicara dengan siapa?"
Aku buru buru menoleh, Suho hyung tengah berada di ambang pintu kamar ku dan Chnyeol.

"U-uh.. tidak ada.. hyung , kau lihat Chanyeol?"

"Molla.. cepat tidur, kita latihan pukul 4 pagi nanti."

Aku mengangguk membiarkan suho Hyung menutup pintunya.
Aku menyalin baju ku, memakai kemeja besar chanyeol dan celana tidur ku.

"aku benar benar ingin susu saat ini.." keluh ku.

Kaki ku melangkah pelan keluar kamar. menuju dapur yang sudah gelap. Aku hanya menyalakan satu lampu kecil. Ku ambil susu dalam kulkas dan menuangnya.

"Kena kau!"

"Hn.." susu di dalam gelas yang ku pegang tumpah membasahi tangan dan leher ku.

Sepasang tangan kekar melingkar di pinggang ku. Dan suara bariton tadi membuat ku menghela nafas.

"salin baju mu Chanyeol-ssi.."

"Apa yang kau katakan tadi?" Dia menyandarkan dagunya di pundak ku.
Ku rasakan pelukannya mengerat, membuat aku bisa merasakan tiap lekuk tubuhnya.

Sebuah tiupan membuat bergidik pelan. Chanyeol sepertinya melupakan tempatnya saat ini.

"yak! Hentikan pabbo! Kau salah tempat tuan Park.." aku meletakkan gelas susu ku sembarnng dan berbalik

Menatap yoda itu dan mengalungkan kedua tangan ku di lehernya.

Dia tersenyum sesaat saat tangan ku menggapai rambut hitam nya yang sedikit berantakan.

"Kau menungguku hm?"

Dia menempelkan hidung nya dengan hidung ku. Aku memejamkan mata sesaat.

"Jangan menggoda ku tuan park.." aku tersenyum semanis mungkin.

"Kau yang menggoda ku, Baby.."

kalungan tangan ku mengerat kala bibir merona miliknya mencapai bibir ku dengan lembut.
Benda kenyal itu sangat lihai menari di bibir ku.

"umh.. Ku rasa Suho Hyung belum tidur.." kataku meletakan ibu jari ku di depan bibirnya

"Lalu?" Dia menghisap ibu jari ku berirama.

"Jika kau melakukan ini, esok banyak pertanyaan yang akan kita terima dari member.."

Dia kembali melumat bibir ku, mengecap nya dan memperdalam nya. Aku bahkan tidak menginginkan suara itu keluar. Namun nyatanya tubuh ku menyukai semua sentuhan chanyeol padaku.
Begitu profesional dan ku rasa dia adalah kisser yang hebat.

Aku terkejut namun menurut, ku kalungi kaki ku di pinggangnya. Aku rasa Chanyeol sudah benar benar melupakan tempat yang ia lakukan padaku saat ini.

Aku melepas paksa kala tangan nya sudah bermain di dalam kemeja longgar yang ku kenakan.

"Ku mohon, bawa aku dari sini.."

Dia menggendong ku dengan posisi yang benar benar tak ku sangka. kaki ku masi mengalung pada pinggangnya.

aku terkekeh melihat wajah susah nya yang berusaha membawa ku ke dalam kamar.

Dia begitu terburu buru malam ini, terlihat dari dorongan yang ia lakukan pada ku. Dan akhirnya kepalaku mencapai bantal kesukaan ku.

Aku selalu menutup mata jika chanyeol mempersiapkan diri tepat di depan mataku. Aku tidak bisa melihat senjata besar nya yang seakan akan siap menembak ku berkali kali setiap malam.

"Tatap aku.."

Dia menangkup pipi ku. Dengan siku yang menahan tubuh nya dia kembali melumat bibir ku. Kini lebih pelan dan santai.
Perlahan tidak ada lagi yang membalut ku saat ini , beruntung cuaca malam ini tidaklah terlalu dingin untuk kami. Karena Chanyeol sudah melempar selimut keroppi ku entah kemana.

"A-ahh.."

Lagi lagi aku berusaha tidak mengeluarkan suara menjijikan itu. Namun lidah panjang Yoda itu sangat lihai menari di bawah sana. Aku benar benar di mabuknya malam ini.

"I'll taste you now.. may I?"

Hentikan, jangan berbicara padaku. Aku hanya bisa melenguh lemah. Berteriak lah Baek.

"Tell me, Babe.. do you like it?"

Aku mengerutkan kening ku. Samar sama ku lihat ia mengeluarkan smirk nya. Seakan akan ingin menelan milikku bulat bulat (?)
Aku tidak bisa berbicara. Aku hanya bisa menghela nafas dan mendesis berat.

flop.

Aku menghela nafas lega. kini aku menatap nya, dia bangkit dan duduk tepat di hadapan ku yang berbaring seperti mayat hidup karena perlakuannya.

"-Ashhh! God!"

Aku nyaris berteriak, rasanya sangat perih. Aku merasakan benda lunak itu kembali menyesap bibir ku sesaat. Dan selanjutnya rasa perih itu hilang.
Ringisan terganti oleh erangan nikmat dan tubuh ku begitu menyukai nya.
Dan semakin menyukai nya saat chanyeol ikut mengerang bersama ku.

Peluh namja tinggi itu hampir membuat rambutnya basah.
Aku senang melihat wajahnya saat ini. Ia terus menghentakan tubuh ku kadang beraturan dan kasar.

"Say.. my name.."

"..Uhhh.. Chan.."

"I.. can't hear.. yahh..."

"..Eumhh.. Park..-"

"My.. name babe.. Sshhhit.."

"..Heuhhhh.. Park.. Chanyeol.."

Kami sama sama menumpahkan semuanya. Aku memeluk tubuh Chanyeol yang ambruk di atas tubuh ku. ku diamkan ia sesaat di dalam.

"Chanyeollie.."

Hanya dengkuran halus yang menjawab ku.
Sepertinya dia sangat lelah malam ini.

Baekhyun POV end.

"Kenapa mereka cepat sekali klimaks?"

"Mungkin permainan Chanyeol hyung lebih hebat dari mu.."
Jawab namja kecil bermata bulat dan menutup handycam nya.

Sedangkan namja tan yang di belakang nya hanya mengumpat pelan.

"Kau merekamnya?"

"Tentu saja, kita akan nobar dadakan esok.."

"Kerja bagus sayang~"

"Hentikan Jongin itu menggelikan.." keduanya berjalan menuju kamar mereka.

"Babysoo.. jeongmall saranghaeyo.."

"Kau mau terus seperti itu atau tidur di luar kamar?"

"Yak! Yak! Kau tega babysoo.."

"Hentikan, kau berisik!"


END

Midnight (Chanbaek's Ficlet) [NC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang