(A/N)
No silent readers
No copypasteCopyright: QueenDSyakirahana
Jasmine's POV
Aku berjalan kearah kedatangan luar negeri dan duduk disalah satu tempat duduk yang telah disediakan.
5 menit...
10 menit...
30 menit...
Tiba tiba suara teriakan para gadis labil membahana. Eghh aku benci teriakan. Aku berdiri dan menerobos sebuah kerumunan didepanku. Disana, berdiri 4 laki laki tampan. Well, aku langsung mengenali mereka setelah melihat wajah Liam sedang berfoto dengan salah satu fans fanatiknya. Aku menghela napas panjang dan menarik Liam dengan cepat. Liam terlihat terkejut melihatku.
"maaf?" katanya. Aki memutar mataku dalam.
"kakak durhaka." cibirku. "aku Jasmine adikmu bodoh." lanjutku. Ia membulatkan matanya.
"Jaszz!? Is that you!!?" pekiknya.
"pelankan suaramu bodoh." ringisku. "cepat panggil teman-teman idiotmu itu. Kutunggu kalian disini." ujarku tanpa ba-bi-bu. Liam menganggukan kepalanya kikuk dan hilang dibalik kerumunan gadis-gadis labil itu. Aku memainkan i-phone 6s+ milikku sambil menunggu para lelaki itu.
"aaaaaaaaaaaaa..........." suara teriakan gadis-gadis labil itu lebih histeris dari yang tadi. Membuatku menoleh kearah mereka dan berjalan cepat menembus kerumunan para gadis.
Oh astaga..!
Disana, Boyband One Direction ditahan oleh 3 orang laki-laki dengan seragam Eye. Ya Eye. Salah satu sekolah Agen seperti sekolahku juga. Tetapi, sekolah itu berubah menjadi sekolah agen khusus kejahatan karena sang pemimpin telah menjadi psychopath baru. Well, boleh kukatakan mereka salah cari mangsa. Aku menelfon Mr. Collis. Untuk memanggil bantuan tentu saja. Tak perlu banyak banyak. Hanya untuk mengomandokan orang orang didalam kedatangan ini keluar sebentar. Tak akan lama.
"lepaskan mereka pecundang." ujarku meremehkan. Salah satu orang yang berambut emas menaikkan alisnya.
"harus? Wajib?" tanyanya. Aku mengangguk singkat dan dia tertawa lebar yang membuat darahku mendidih.
"kau salah lawan bitch" ujarku dan tanpa a-i-u-e-o, aku menendang tulang rusuk si rambut emas dengan kuat membuatnya oleng dan terjatuh. Salah satu dari mereka yang berambut kelam menendangku tepat dilengan yang membuatku meringis sedikit. Bagaimana tidak!? Ia memakai sepatu boots kulit yang keras!
Oh astaga..!
Segeraku tendang balik perutnya. Setidaknya itu dapat melumpuhkannya sesaat. Yang berambut hijau atau yang terakhir mengeluarkan pistol dari sakunya. Tak mau kalah, aku mengeluarkan luger dari tempat khusus yang menggantung dilingkaran pinggang dan pinggulku.
Dorr....
Dia menembak kearah sikuku. Aku tak sempat mengelak dan akhirnya peluru itu menempel, ralat, masuk kedalam bahuku. Aku meringis pedih dan menembak kelututnya. Dia langsung lumpuh.
"Agen 57OY!" seseorang memanggilku. Aku menoleh dan melambaikan tanganku. Itu adalah kelompok dari S-P-Y Proc. Aku mendekati mereka.
"bawa 4 lelaki labil itu kemobilku. Ini kuncinya dan tolong kemudikan mobilku ke S-P-Y Proc Sementara. Setelah itu aku dan mereka akan bermalam disana. Besok kami kembali keLondon." jelasku. Ted-nama pemuda tadi-mengganguk singkat dan berjalan meninggalkanku. Aku berjalan menuju kamar mandi dan membersihkan luka tadi. Oh dan mengeluarkan peluru tadi. Seketika tawaku pecah. Pintu kamar mandi tiba tiba terbuka dan Jen berdiri disana.
"lihatlah. Tampaknya mereka kekurangan peluru." aku menunjukkan peluru ralat, manik manik berbentuk bulat ke Jen. Dan ia pu tertawa juga. Aku membersihkan lukaku sekali lagi dan berjalan meninggalkan kamar mandi itu. Tetap sambil menggenggam peluru mainan tersebut.
511 Words.
Copyright: @QueenDSyakirahana
QueenDSyakirahana
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Agent
FanfictionHei. Namaku Candice Aprillya Jasmine P. Panggil aku Jasmine. Huruf 'P' dibelakang namaku adalah 'Payne'. Aku tidak ingin publik tahu bahwa aku adalah adik dari Liam Payne. Bisa bisa mereka-musuh musuhku-mencelakai Liam dan The Boys karenaku. Mengap...