Mimpi Buruk: 2 Putri Bertemu

72 4 16
                                    

Maaf yha Novel ini dah lama Mokad dari Januari dan baru update sekarang ^°^ author sedang mengalami depresi berat selama 1 semester ini

Tapi, tenang kini author akan konsisten mengupdate cerita nya. Jadi maaf atas kesalahan saya ^_^ selamat membaca yha :) .

Sapphier melihat jam ditangan tangan nya. Tak disangka waktu sudah menunjukkan pukul 16.00

Sapphier ragu ragu harus mengucapkan apa ke Aria, karna dia telah mempersulit temannya itu. Aria pun lah yang memulai pembicaraan.

"Hmm Sapphier sepertinya aku tidak bisa berlama lama menemanimu, maaf ya.", Ucap Aria.

Sapphier hanya mengiyakan perkataan Aria, Sapphier juga merasa tidak enak terhadap Aria.

"Oh ya, tidak apa apa seharusnya aku yang minta maaf karna telah merepotkan mu hari ini."

Sapphier menunduk kan kepala nya karna malu. Aria pun hanya tersenyum tipis dan mengeleng gelengkan kepala nya.

Aria pun berpamitan, tak lupa dia menepuk bahu Sapphier.

"Berhati-hati lah kawan, sampai jumpa."

Aria berlari menghadap ke belakang dan melambai lambaikan tangan nya seperti orang bodoh. Karna dia berlari menghadap kebelakang dia terbentur tiang listrik di belakang nya.

Sapphier hanya tertawa kecil atas tingkah memalukan kawan nya itu. Sapphier tanpa pikir panjang langsung berlari kembali ke sekolah.

"Hah, sial pasti si rambut putih itu orang yang dimaksud.", gunam Sapphier.

Sapphier mengambil handphone di saku celana nya sambil berlari. Semua orang di sekitar Sapphier hanya terheran heran apa yang dilakukan pemuda itu.

"Aduh sial sekali, aku belum meminta nomor telepon nya."

Sapphier menyadari bahwa dia belum pernah meminta nomor telepon 1 kelas nya, bahkan nomor telepon Aria sekalipun.

Dia hanya menepuk jidat nya dengan keras karna perilaku bodohnya selama ini. Sapphier terus berlari menuju arah sekolah berharap mereka berkumpul disana.

Alhasil, sesampainya disana dia tidak menemukan seorang pun yang menunggu dirinya. Karna kelelahan berlari, Sapphier berlutut di atas tanah.

"Hah.hah.,demi tuhan kemana mereka semua? Sekarang sudah menunjukkan pukul 18:00 tetapi mereka masih belum menampakkan diri? ", geram Sapphier.

Sapphier akhirnya duduk di depan pintu gerbang sekolah nya. Sesekali Sapphier memandang langit dan jam tangannya berharap mereka tidak menjahilinya.

Matahari mulai tenggelam, kesabaran Sapphier sudah hampir habis kakinya bergerak gerak naik turun menggambarkan bosan nya Sapphier menunggu mereka.

"Sudah cukup, aku sudah tidak tahan lagi."

Sapphier beranjak berdiri dan menantap langit yang mulai meredup.

Sapphier menatap seluruh penjuru angkasa, dan alangkah terkejutnya bulan purnama mulai naik.

"Jamban!" kesal Sapphier,"pada pergi kemana sih anak anak Adam itu"

Sapphier terus berlari sekaligus mencari mereka disudut-sudut ruko yang berjajar.

Kaguya POV

"Eirin," ucapku,"tolong bantu aku untuk memperpanjang malam"

Seseorang berambut putih panjang tersebut mengangguk sembari berlutut dihadapanku.

"Reisen," panggil ku

"Iya," sahut perempuan berambut merah muda panjang dengan telinga kelinci dikepalanya,"ada apa putri Kaguya,"

"Tolong ulur waktu ku melawan para Rhesus itu," minta ku," aku ingin membunuh Mokou hari ini"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 24, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Silence Of TempestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang