Tegar

51 0 0
                                    

Sudah saatnya gue buat pasrah dengan apa yang terjadi dihidup gue, tinggal apa yang gue suka harus gue pasrain buat pergi untuk selama-lamanya.

**

Malam ini seperti biasa masih guee yang sendirian di rumah, habisnya kakak gue belum pulang. Gue mecoba memejamkan mata gue dan menghilangkan kekhawatiran di diri gue.
"Lun" suara itu muncul dari depan pintu
"Udah pulang lo"ternyata kakak gue
"Iye lah, udah makan belom?
"Belom"
"Makan yuk"
"Gak gue masih kenyang,lo aja"
Akhirnya gue ninggalin kakak gue dari ruang tv, tapi tiba-tiba gue natap map yang dia pegang dari tadi, tiba-tiba mucul di pikiran gue ingin tau apa sih isinya tuh mab.
"Map apaaan tuh" gue langsung tunjuk map yang di pegang kakak gue.
"Ooh, ini surat-surat kantor gue,kepo banget sih lo"
"Gue cuma tanya doang elah" dengan kesal gue tinggalin kakak gue.

Perempuan itu menatap adiknya dan yang lama kelamaan menghilang dari hadapanya. Maafin gue lun,gue gak bisa kasi tau lo sekarang cepat atau lambat lo bakalan tau semuanya.

***

Sementara itu gue dikamar lagi dengar musik. Dan akhirnya gue ngingat si verrel dengan kejadian tadi siang, gue rasa verrel masih merasa sedih dengan keadaan mamanya yang lagi dirumah sakit. Gue natap foto gue dengan verrel sambil tersenyum "rel gue gak mau lo sedih, lo tuh harus kuat rel meskipun gue gak tau kapan gue bisa nemenin lo lebih lama" ucap gue dan air mata gue mulai jatuh dengan sendirinya.
Dan akhirnya ada suara yang ngagetin gue. Ternyata verrel yang telfon dan itu membuat gue tersenyum melihat nama itu tertera di hp gue dengan semangat gue angkat telfon nya.
"Ya rel kenpa"

"......."

"Gue dirumah"

"....."

"Iyaaaa tapi lo dimana?"

"......"

"Oh,okeee"

"...."

Akhirnya verrel mengakhiri telfonya, gue tau verrel lagi kumpul sama 3 monyet. Gue pengen pergi tapi kepala gue pusing dan kaya pengen istirahat. Akhirnya gue putusin gak pergi malam ini.

**

Pagi ini seperti biasa gue pengen banget bangunin kakak gue buat siapin makanan habisnya gue udah lapar.
Akhirnya gue langkahin kaki gue kekamar kakak gue dan alhasil ternyata dia udah bangun dan lagi mandi. Dan saat gue pengen keluar gue ngeliat map yang di atas meja map yang semalam gue liat,gue akhirnya deketin kemeja dan pada saat gue pengen liat kakak gue datang."nggapain lo" kanget gue tiba-tiba dia lagi dibelakang gue. "Eeengak gue tadi mau bangunin lo buat siapin sarapan,eeh taunya lo udah bangun" jawab gue yang lagi mikirin ide buat dia gak curiga."oh,yaudah lo tunggu diluar aja entar gue buatin" dan akhirnya gue berjalan keluar dan pikiran gue gak jelas soal mab itu. Apaa mab itu hasil tes gue atau apa gue makin penasaran.

Akhirnya kakak gue keluar dan buatin gue sarapan,gue pengen nanya sesuatu sama dia tapi gue takut nanti dia marah soalnya kali ini dia lagi gak mood buat di ajak ngobrol Tapi dari pada penasaran akhirnya gue tanya."mmmmm kak gue pengen nanya sesuatu sama lo" gue sekarang udah berani angkat bicara dari pada perasaan gue gak tenang gini."apaaan"
"Gimana kak hasil tes gue waktu itu" seketika ekspresi kakak gue berubah menjadi seperti biasa"oh,belum keluar monyet, lagian kalau keluar paling lo nggak apa-apa"entah ada yang aneh tapi kakak gue kaya sembunyiin dari gue."santai lah tai, gue cuma nanya sama lo" dan akhirnya gue mengakhiri percakapan gue dan segera berangkat.

**

Entah pagi ini gue kaya gak bersemangat buat belajar gue pengen banget bolos."eeh ra izinin gue ya bilang gue sakit lagi di uks oke" pinta gue ke rani."lo mau kemana lun,lo sakit"tanya dia yang sambil memegang jidat gue."nggak lagi gak mood gue, kalau ada yang nyari bilang gue lagi diuks oke" dan akhirnya gue berjalan cepat agar dia gak banyak bertanya.

Sekarang gue lagi di uks sambil ngedengar musik,gue pengen aja dengar musik habisnya perasaan gue jadi tenang gitu. Dan gue tiba-tiba mikir bahwa dari tadi gue belum ketemu sama verrel.

"Ra lo liat luna gak" tanya verrel yang datang menghampiri rani. "Oh,tadi dia ke uks soalnya lagi nggak enak badan"
"Oh,makasih ya ra"
"Okee,eeeh lo gak mau masuk"
"Nggak gue bolos dulu pengen ketemu luna dulu" dan verrel akhirnya berlari ke arah uks dia meliat seorang gadis yang lagi menyandarkan tubuhnya sambil mendengarkan musik,tidak lah lain dia adalah luna.
"Lun loh kenapa, sakit, apa yang sakit"tanya verrel dengan panik
"Haha lebay lo,enggak lah gue cuma malas belajar aja, lagian lo nggak belajar rel"
"Dasar oon mana mungkin gue betah tampa lo dalam kelas"
Kata-kata lo tadi gue harap itu tulus dari hati lo rel.

"Tapi lo nggak apa-apa kan"
"Nggak lah, gue cuma malas aja"
"Yaudah,eeh lun"
"Mmm"
"Gue pengen cerita sama lo"
"Cerita apaaan"
"Tadi malam gue ketemu sama cewek cantik lun"
"Terus"
"Gue tanya sama dia namanya siapa"
"Terus"
"Namanya bulan, dan kerenya dia sekolah disini juga lun,gue seneng banget lun, dan gue baru ini suka sama cewek kaya gini, biasanya cewek yang salting tapi kali ini gue yang salting lu" tambahnya dengan semangat.

Gue gak tau mau ngomong apa yang jelas hati gue sakit banget dia ngomong gitu, kayanya gue harus ngubur dalam-dalam perasaan ini buat verrel.
"Lun,lun,lunaa" tanpa gue sadari verrel ternyata manggil gue.
"Oooh,iya kenapa rel"
"Lo kenapa,sakit"
"Nggak rel"
"ya udah lo istirahat dulu, entar gue jagain jangan lupa kita makan sebentar ya supaya lo gak sakit okee" gue hanya bisa tersenyum pada saat verrel memperhatikan gue.

**

Akhirnya istirahat sudah berbunyi seperti biasa kantin ribut gara 3 monyet yang sok cakep padahal emang cakep sih.
"Lunaaaaa, lo sakit apa"tanya dafa
"Iyaa, gue kangen lo lun" tambah raka dengan muka sok imut padahal buat gue pengen muntah.
"Lo bisa sakit juga lun"tanya putra dengan wajah yang gak percaya." Setan lo, lo pikir gue bukan manusia yang gak bisa sakit"
"Gue kira lo bukan manusia lun"
"Hahahah"tawa mereka bertiga memenuhi kantin dan semua mata tertujuh pada mereka.
"Apa liat-lita naksir"
"Idiiih, pengen banget diliatin" tambah dafa yang pasang wajah jijik.
Tapi kali ini verrel gak bukaa suara dia malah melihat gadis yang duduk di pojokan. Dan gue liat cewek itu kayanya verrel suka sama dia.
"Rel itu cewek namanya bulan" tanya gue yang sambil membisik.
"Iya lun, dia cantik gak" tanya verrel dan gue langsung memalingkan wajah gue dan fokus sama bakso yang gue pesan.
"Cantikan gue lah" jawab gue dengan pd.
"Iyalah lo yang paling cantik lun" verrel mencubit pipi gue, dan gue pengen locat-loncat.

**

Bel pulang telah berbunyi emang kali ini kita pulang cepat habisnya guru-guru lagi rapat mendadak. Gue rencana sepulang ini pengen ke Rumah sakit tapi gue gak mau kasi tau sama verrel.
"Nyet pulang bareng gue" tanya verrel yang sambil ngerangkul gue.
"Maaf rel gue lagi ada urusan sama kakak gue, entar gue kerumah lo aja okee" jawab gue dengan spontan tanpa basa basi langsung keluar
"Oke nyet"
"Eh lun nggak pergi"tanya raka
"Katanya dia lagi ada urusan sama kakaknya"
"Oh, balik yuk" Ajak raka
"Okee"
"Rel kita bertiga kerumah lo yaaa" pinta dafa manja
"Iyeee asal lo jangan kotorin rumah gue okeee"
"Iya rel"
Akhirnya mereka mengakhiri dengan tertawa.

***
Tak butuh waktu lama luna sudah sampai kerumah sakit tapi orang yang di carinya tidak ada.
"Luna" suara itu berasal dari belakang luna"
"Chandra" kaget gue.
"Lo kok disini sih"
"Iya gue lagi pengen ambil sesuatu disini"
"Ooh, gila udah lama banget lun"
"Hahaha iya lo sekarang udah jadi dokter ya chan, hebat-hebat"
"Hahaha ginilah impian gue, kan gue udah pernah bilang sama lo, gue pengen jadi dokter buat lo" seketika gue jadi kaku ternyata kata-kata chandra kepada dia masih dia ingat sampai sekarang.
"Bisa aja lo chan, yaudah gue balik dulu ya soalnya gue lagi ada janji entar gue datang lagi okee,byeee"
"Byee lun, hati-hati ya"

Sekian lama lun akhirnya gue ketemu sama lo, lo gak berubah lun.

**

Maaf ya kalau dipart ini banyak penulisan kata yang gak jelas.
Semoga suka yaaa

Jangan lupa vote dan comment!!!

somethingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang