Ketika semua kembali ke rumahnya masing-masing, Sasa merasa sedih, dan ingin waktu itu tidak berjalan, berjalan dengan sangat lambat bukan sebaliknya. Tetapi itu gak mungkin, dan pengen banget benerin kesalahan-kesalahan di hari-hari sebelumnya, tapi semua udah terlambat, dan penyesalan selalu ada diakhir, coba aja penyesalan itu ada awal, gak bakal deh kayak begini hasilnya.
Di jam pelajaran matematika dengan guru gajebo sebutan bagi geng beautiful geng dimana paling cantik, kaya, dan bermerek semua barangnya. Dari handphone, tas, jam tangan & lain-lain. Yah, ada Tata, Tini, & ketua geng beautiful, yah, Sasa.Yang belum pernah merasakan apa itu arti kesederhanahan dalam hidup ini.
Ketika jam pelajaran matematika mereka selalu tidak mendengarkan apa yang di katakan oleh guru galak. Mereka juga selalu berdandan dan main handphone ketika jam pelajarannya, khususnya pelajaran matematika, karena jam pelajara ini jam pelajaran yang paling ribet dan buat ngantuk dengan teka-teki yang membuat kepala ini pusing tujuh keliling.
"Aduh, gue males banget. Tuh guru gak capek apa ngomong mulu". Kata Sasa dengan kesal.
" iya, mager tau. Mana dia kagak ganteng, biasa aja. Kagak cocok jadi guru". Jawab Tini.
"Haha, bisa aja deh kamu tini, emang sih pak Gali kagak cocok jadi guru, jelek dan sedikit gaje". Jawab Tina dengan nada yang sangat besar.
Saat mereka berbicara, pak Gali mendengarnya, karena mereka berbicara dengan nada yang sangat keras.
pak Gali memukul meja dengan keras sambil melihat ke para geng beautiful.
"Kalian, Sasa, Tini, dan Tina!". Kata pak Gali dengan nada keras.
Mereka diam, tak tau harus berkata apa, dan bingung sekali. Mengapa pak Gali bisa mendengarnya.
"Eh, sih gadanta kok bisa denger sih ?". Tanya Sasa dengar berbisik-bisik, dan nada yang sangat-sangat pelan.
"Mana gue tau Sa. Kayaknya si Tina nih, suaranya paling gede dan kagak tau situasi". Jawab Tini dengan berbisik-bisik.
"Eh, enak aja. Mada jadi gue jahat banget deh kalian". Jawab Tina dengan nada marah dan kesal.
Ketika mereka berbincang dan saling menyalahkan satu sama lain, Terdengar suara lagi.
"Dubrak, brak, brak, brak". Pak Gali memukul meja dengan sangat keras.
Mereka semua dan semua yang ada di ruangan sebesar itu kaget dan suasana menjadi sangat hening.
"Kenapa kalian malah berdiskusi, tidak tau apa kesalahan kalian sampai-sampai bapak menjadi seperti ini ?." kata pak Gali dengan nada keras dan sangat-sangat marah, dan kesal kepada mereka bertiga.
"Ayo jawab pertanyaan bapak? Malah diem aja." Tanya lagi pak Galih kepada mereka bertiga.
Mereka diam dan masih tidak tau mereka ingin menjawab apa.
"Hmmmm." Jawab Sasa.
"Apa? Hmmmm aja yang kalian jawab?." Jawab pak gali dengan sangat kesal kepada mereka.
"Bukan pak gajebo." Jawab Tina dengan keceplosan.
Suasana tidak menjadi hening lagi, melainkan menjadi pasar yang sangat ramai dan berisik sekali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Live Simply
Разное-Semua akan berjalan mengalir dengan sendirinya. Jika ada kemauan dari diri sendiri- •-•