soo yeon pov
"Soo yeon-ah.. soo yeon-ah" suara berat itu menggema di telingaku saat itu juga aku langsung membuka kedua mataku. Mata tajam itu menatapku sangat dalam membuatku seolah-olah masuk ke dalam mata itu tak lupa senyum simpul yang ada di bibirnya membuatku ingin......
"Basah.. kenapa ada air di wajahku?"
Byurrrrrr
"Aaaaaaa...ah..ahh"teriakku sambil menarik nafas. Aku merasa seperti tenggelam di laut, apa yang terjadi? Kenapa semuanya basah?
"Kau sudah bangun soo yeon-ah? Ini sudah jam 7.30. Cepatlah bergegas!" Ucapan datar seorang wanita dengan kain yang biasa dipakai di dapur tersemat di tubuhnya. wanita itu biasa ku panggil eomma.
"Eomma.. aiisshh jinjja!!"teriakku dengan wajah kesal. dia benar-benar kejam, bagaimana bisa setelah menyiramku dengan air dia berbicara dengan sangat datar dan tenang? Orang lain yang melihat ini pasti mengira aku adalah anak tirinya. Tapi tunggu dulu, tadi aku bermimpi apa? Lee wonwoo? Lee wonwoo ada dimimpiku? Sebenarnya apa yang kau pikirkan sebelum tidur sampai kau memimpikannya soo yeon-ah?? Aku bisa gila!! Tidak!! Apakah terornya sudah mempengaruhiku? Sehingga aku memikirkannya? Aku pasti benar-benar sudah gila!! Arrrgghtt!
"Apa kau ingin aku siram dengan sup?"wajah datar eomma tiba-tiba mucul di depan pintu membuatku yang mungkin sedang gila bergidik ngeri, seketika itu juga aku langsung melesat ke kamar mandi yang ada di kamarku.---------------
Olah raga pagi yang menyusahkan! Mengejar bus dan di dalam bus pun aku tidak bisa duduk karena banyaknya orang. Semua ini karena lee wonwoo sialan! Kenapa aku harus memimpikannya?
Bus yang kutumpangi berhenti di halte dekat sekolah. Dekat? Kupikir tidak! Aku masih harus berjalan beberapa meter lagi untuk sampai ke sekolah.
Plaakkkkk
"Arrghhtt..." teriakku ketika ada yang menepuk kepalaku.
"Yakk apa yang kau lakukan? Kenapa kau jalan lambat sekali? Ini sudah jam 7.55 tinggal 5 menit lagi. Ayo kita lari sebelum choi seonsaengnim ada di depan gerbang!" Belum sempat aku melontarkan sumpah serapah yang tajam wanita gila ini menarik tanganku. Satu lagi orang gila dalam hidupku. Yoon dami. Sahabat gilaku. Aku harus berlari lagi! Hari yang gila!!! Teriakku dalam hati.----------
"Kalian ini benar-benar! Apa yang kalian lakukan saat malam hari sehingga kalian terlambat? Apa kalian tidak punya alarm? Untuk apa kalian mempunyai smartphone kalau berguna hanya untuk hal-hal yang tidak penting?" Ceramah panjang lebar choi seonsaengnim pada anak-anak yang terlambat termasuk aku dan dami. Dia menghukum kami secara fisik dan mental. Mulutnya itu benar-benar ingin kusumpal dengan ketiaknya yoo tae yeong teman sekelasku yang terkenal karena ketiaknya yang bau.
"Songsaengnim.."suara berat itu membuatku mendongkakkan kepalaku. Lee wonwoo?
"Oh wonwoo-ya? Kenapa kau telat? Tidak biasanya kau seperti ini?"
"joesonghabnida seonsaengnim semalam aku mengerjakan tugas sehingga aku tidur larut malam dan di jalan ada kecelakaan kecil"
"Benarkah? Lalu apakah kau terluka?"
"Ah aku tidak apa-apa seonsaengnim, hanya ada luka kecil"
"Syukurlah, tapi bagaimana ini wonwoo-ya? Kau datang terlambat"
"Tidak apa-apa seonsaengnim aku harus menerima hukuman karena terlambat"
"Benarkah? Kalau begitu maafkan aku yaa" ciiihh kenapa sikapnya itu berbeda? Baiklah..baiklah aku tahu bahwa lee wonwoo adalah siswa terbaik di sekolah ini ditambah bahwa dia adalah anak dari pemilik yayasan sekolah ini, tapi sikap choi seonsaeng itu sangat terlihat sekali bahwa dia sedang melakukan diskriminasi.
"Ne seonsaengnim.." ucapnya dan berjalan kearahku dengan senyum simpul yang sepertinya ditujukan padaku. Dia berlutut disampingku dan mengangkat tangannya keatas kemudian..
"Selamat pagi soo yeon-ah" sapanya padaku sambil menunjukkan senyum simpulnya. Aku mengalihkan wajahku dengan canggung. Hari yang gila akan berlanjut.----------
Aku menelungkupkan wajah di atas meja. Tubuhku benar-benar remuk. Sepertinya nanti malam aku harus menyalakan alarm aku tidak mau dihukum lagi seperti tadi.
"Soo yeon-ah.. mianhae aku lupa membeli minuman untukmu!" Ucap dami ketika sampai dikelas.
" gwaenchanha.."aku sudah tahu bahwa dia akan lupa membeli minuman untukku karena dia memang pelupa. Mirip sekali dengan nenekku.
"Ini.." sebuah tangan memberikan minuman untukku. Akupun mendongkakkan kepalaku untuk mencari tahu siapa orang itu. Lee wonwoo? Dia lagi!
"Ini minumlah punyaku, aku tau kau pasti haus" ucapnya sambil memberikan senyum simpulnya.
Oooohhh. Teriak teman-teman seisi kelas. Kemudian dia berjalan ke arah tempat duduknya.
"Hahh dunia benar-benar tidak adil, aku yang menyukainya dan aku juga yang menyatakan cinta padanya tapi kenapa dia malah menyukaimu?"Oceh dami dengan wajah merenggut. Aku benar-benar tidak bisa berpikir jernih sekarang ini.
"Hahh kalau tahu akan jadi seperti ini seharunya saat itu aku harus berteriak padanya"oceh dami. Ya seharusnya saat itu aku tidak melakukan hal itu. Sekarang benar-benar sudah terlambat untuk menyesalinya. Karena aku sudah menjadi targetnya!!To be continued
Ini adalah ff pertama saya jadi saya minta maaf kalau ceritanya kurang menarik😊😊