Vote, please?
" Hahaha.. lihatlah. Ia menangis. Pulanglah ke rumah dan peluklah ibumu, spoiled " aku menangis menutupi wajahku. Mengapa? Mengapa harus aku? Mengapa aku yang harus di bully olehnya?
Aku berlari sejauh mungkin dari kantin. Louis begitu jahat. Apa ia seorang psikopat yang tak memiliki hati? Mengapa ia senang melihatku menderita? Aku membutuhkan udara segar. Aku butuh ruangan yang sangat sunyi. Atap sekolah! Aku segera menaiki anak tangga satu persatu dengan tergesa-gesa. Aku tak ingin mereka semua melihatku terpuruk.
" I hate you, Louis Tomlinson!!! " aku berteriak kencang dengan nafas tersegal-segal. Berlari ke atap sekolah adalah ide buruk. Kakiku pegal, nafasku tak beraturan. Tapi amarahku tidak sebesar saat Louis membullyku. Menaiki beberapa anak tangga membuat amarahku berkurang.
Ku senderkan tubuhku pada dinding pembatas. Tangisanku kembali pecah. Airmataku kembali turun, semakin lama semakin banyak. Aku merasa, hatiku teriris. Tidak berdarah, namun sakitnya terlalu dalam.
" Hey lihat, ada noodlehairs! "
" Hallo dirtyhairs "
" Kau memiliki rambut brunette yang buruk, jasmine "
" Jalang berambut jelek "
" Go fuck yourself, idiot "
" Kau tak berhak masuk sekolah ini "
Kalimat pahit yang keluar dari mulutnya menari-nari dalam ingatanku. Apa aku begitu buruk rupa?
****
Need your respect.