"Aku tidak menyukaimu lagi, Jungkook-ah ! Pergilah cari gadis lain yang mengerti dirimu. Aku membencimu. Jeongmal shireo !" Ucap Eunha pada seorang namja yang sedang berdiri dihadapannya sambil menggenggam erat bucket bunga mawar putih.
"Eunha-ya tapi ini seratus hari jadian kita !" Lirih namja dihadapan Eunha.
Gadis itu hanya menatap Jungkook sambil tersenyum meremehkan Jungkook. Ia mengambil bucket bunga yang dipegang namjachingu-nya. Ia melihat bunga mawar itu dengan senyum merendahkan.
"Kau pikir aku menyukai bunga ini, cih ! Yya... Jungkook-ah sebenarnya aku membencimu, sangat membencimu !" Kata Eunha.
Gadis itu melempar bunga mawar pemberian Jungkook. Melihat perlakuan Eunha membuatnya sedih. Ia sangat mencintai Eunha lebih dari apapun yang ada. Jungkook menatap Eunha tak percaya. Dilihatnya bunga mawar itu tergeletak ditanah.
"Eunha-ya... kau bohong ! Aku tahu kau bohong !" Ujar Jungkook.
"Kau tahu apa, huh ? Aku sudah sangat bosan denganmu ! Kau tidak lihat kalau aku membencimu ? Namja bodoh ! Sadarlah, selama ini aku hanya mencintai uangmu bukan kau !" Ujar Eunha.
Mendengar pernyataan Eunha. Jungkook mengepalkan tangannya kuat-kuat. Ia mendekat kearah Eunha tapi gadis itu hanya memberikan tatapan menantang pada Jungkook. Ia tak peduli apapun yang akan dilakukan namja itu padanya. Yang penting Jungkook jauh-jauh darinya. Jungkook menatap sendu gadis yang kira-kira hanya berjarak lima centi dari hadapannya. Ia memeluk Eunha dengan hangat.
"Aku tahu kau bohong ! Kau pasti punya alasan untuk ini. Aku tahu kau sangat mencintaiku, Jung Eunha. Tidak apa-apa kalau kau tidak mau cerita. Saranghae !" bisik Jungkook ditelinga Eunha.
Eunha menatap Jungkook tak percaya. Bisikkan Jungkook membuat hatinya rapuh. Eunha menatap sinis Jungkook. Ia mengulas senyum merendahkan untuk Jungkook.
"Terserah apa katamu ! AKU TIDAK PERNAH MENCINTAIMU !" Teriak Eunha histeris.
"Kalau begitu aku juga ! Terserah apa katamu !" Balas Jungkook dingin. "Aku tidak ingin putus !" Lanjutnya.
Jungkook berjalan meninggalkan Eunha bersama dengan sebucket mawar putih yang tergeletak ditanah. Eunha menatap punggung Jungkook yang semakin jauh dari pandangan matanya sampai akhirnya hilang dalam keramaian. Eunha memungut bucket mawar putih itu dan memeluknya. Ia menangis sendirian ditempat hari dimana pertemuan pertamanya dengan Jungkook sekaligus tempat hari dimana Jungkook mengutarakan perasaannya. Tempat favorit mereka berubah menjadi tempat yang menyakitkan bagi keduanya.
Mianhae Kookie... hanya ini yang bisa aku lakukan ! Kau harus membenciku sebelum terlambat ! Batin Eunha.
***
Dengan wajah datar Eunha memasuki kelas. Eunha berpas-pasan dengan Jungkook membuat keduanya berhenti sejenak sambil menatap satu sama lain. Jungkook menatap dengan wajah datar dan dingin. Eunha yang tidak peduli dengan tatapan Jungkook langsung pergi menyambar pundak Jungkook.
"Yya ! Jung Eunha.. sampai kapan kau memperlakukanku seperti ini, eoh !? Apa salahku ?" Kesal Jungkook. Wajahnya memerah. Semua orang yang ada dikelas maupun diluar kelas yang kebanyakan adalah yeoja menatap kagum Jungkook. Sementara saat menatap Eunha rasanya semua yeoja itu ingin memakan Eunha hidup-hidup.
Eunha mengeluarkan earphone-nya dari dalam tas dan memasangnya di kedua telinganya. Eunha tampak sedang memainkan ponselnya. Tak peduli dengan Jungkook bahkan apa yang dikatakan atau ditanyakan Jungkook. Gadis berambut lurus itu sengaja menulikan telinganya. Jungkook berjalan menuju meja Eunha dan menggebrak meja Eunha tapi ekspresi gadis itu masih sama tidak peduli. Eunha bangkit dari duduknya dan meninggalkan Jungkook sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
GOODBYE MY LOVE
Teen Fiction"Annyeong Kookie... Kau pasti sangat marah saat aku memanggilmu seperti itu... Bogoshippeoyo ! Mianhae.. waktu itu aku tidak bermaksud meninggalkanmu... aku sangat mencintaimu lebih dari apapun itu.. Setiap hari aku merindukanmu. Tak sedetikpun ak...
