Part 12

1.4K 100 4
                                    

Aku pun memakan makanan yang dimasak Seungri. Setidaknya aku tidak boleh membuatnya bersedih kembali. Dan aku tidak boleh melakukan kesalahan fatal seperti kemarin. Itu sama saja aku membunuh diriku sendiri.

Selesai makan, Seungri membereskan beberapa tumpukan piring kotor di meja. Aku pun membantunya membereskan. Ya aku senang jika bisa berada di dekatnya setiap hari seperti ini. Aku bisa melihat senyumnya. Aku bisa mendengarkan tawanya. Saat ia pergi, aku sangat merindukan itu. Dan aku berharap aku tidak akan kehilangan dia untuk kedua kalinya.

Derrttt..derttt..derrttt..

Ponselku bergetar. Aku langsung menjawabnya. Ternyata itu dari appa YG.

"Yeoboseyo ?" Sapaku terlebih dahulu.

"Yeoboseyo. Jiyong-ah.."

"Ne hyung." Ya memang aku yang hanya memanggil appa YG dengan sebutan 'hyung' karena appa YG sudah aku anggap seperti hyungku.

"Apa aku bisa bertemu denganmu sebentar ?" Tanya appa YG. Aku berjalan ke sofa. Kududukkan diriku di sofa depan TV.

"Of course. Ada apa hyung ?"

"Ada hal penting yang ingin aku bicarakan. Tentang kedatangan kalian di MAMA besok." Jelas appa YG.

Ah aku hampir lupa dengan tawaran itu. Kita belum konfirmasi tentang hal itu. Entah saat ini kita bisa atau tidak. Pasalnya kita harus di sibukkan dengan come back album kita. Jadi entah kita akan menerima tawaran itu atau tidak.

"Baiklah hyung."

"Aku tunggu kau ditempat seperti biasa."

"Ne." Aku menutup panggilan dari appa. Aku langsung melemparkan ponselku ke sofa.

"Ada apa Ji ?" Tanya Seungri seraya mendekatiku.

"Appa mengajakku ke tempat seperti biasa untuk membicarakan tentang kedatangan kita di MAMA."

"Oh begitu. Sekarang pergilah mandi." Suruhnya seraya mendorongku.

Aku pun berjalan kekamar.

Seungri Pov

Untuk saat ini, hatiku sangat senang. Karena Jiyong bisa berada di dekatku setiap harinya. Ia bisa membuatku bahagia. Bahkan ia bisa membuatku melupakan semua masalah yang datang kepadaku.

Ji, saranghaeyo..

Tapi entah mengapa aku belum bisa menjadi kekasihnya. Aku tidak ingin jika suatu saat nanti aku akan menjadi musuhnya. Karena itu sangat menyakitkan. Aku lebih nyaman jika kita tidak menjalin hubungan tapi saling mencintai. Ibarat hubungan tanpa status.

Ya aku juga belum siap jika wartawan menyerbu kami hanya untuk meminta penjelasan. Jika aku menjadi kelasihnya, ini akan merusak hidup Jiyong. Pasti VIP (sebutan fans Bigbang) akan terkejut jika mengetahui ini. Dan aku yakin jika mereka tidak akan menjadi fans kami lagi jika kami melakukan hal itu. Ah itu tidak mungkin. Aku tidak ingin Jiyong di benci oleh fans hanya karena hubungan kami.

Aku melihat Jiyong keluat dari kamar. Ia hanya menggunakan kemeja putih dengan lengan pendek dan sweetter abu-abu. Tidak lupa dengan jam tangan hitam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya dan parfum khasnya yang menghiasi tubuhnya. Aku suka dengan penampilannya. Karena ia pandai memilih pakaian yang pantas atau tidak untuk dikenakan. Tapi, jika Jiyong mengenakan pakaian yang tidak pantas, aku langsung menegurnya untuk mengganti pakaian itu. Anehnya, ia nurut denganku.

"Kau tampan sekali Ji." Pujiku saat ia berhenti di depanku.

"Tentu saja. Aku kan memang tampan." Jawabnya. Dasar laki-laki ini.

All About You -Nyongtory-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang