"Ga lah makasih"tolak prilly
Stevanus menahan tangan prilly.
"Gue ga akan biarin lo pergi sendiri. Ayo ke mobil gue"ucap stevanus
Prilly mengikuti langkah stevanus.
Canteen
"Eh guys, Prilly mau ke RS tuh kita kerjain yuk"ajak Sheila
"Fast yuk"ucap tamara
Tamara, Victor, Sheila, dan Sahila bergegas menuju mobil Tamara. Mereka mengikuti prilly dari belakang.
Mobil Stevanus
"Stev"panggil prilly
"Iya kenapa?"tanya stevanus
"AC-nya bisa di matiin ga?"tanya prilly
"Panas woi"ucap stevanus
"Dingin"ucap prilly
"Dikit lagi sampe tahan aja ya"ucap stevanus
Kini mobil stevanus sudah terparkir di Parkiran RS. Mereka menuju ke ruang ICU. Dokter sedang berada di depan ruang ICU.
"Dok bagaimana kondisi ali?"tanya prilly
"Kondisi ali masih koma. Hanya ada 2 kemungkinan, dia akan sembuh dan dia akan meninggal"ucap dokter
Hati prilly sangat sesak mendengarnya. Ali org terpenting dalam hidupnya dan selalu mengisi hari harinya akan mati?. Air mata prilly pecah begitu saja. Prilly masuk ke ruangan Ali.
"Li, jangan tinggalin aku please. Mana janji kamu? Kamu bilanpg kamu ga akan tinggalin aku"ucap prilly di tengah isak tangisnya
"Lo liat seberapa rapuhnya dia. Tanpa lo dia rapuh li"batin stevanus
Tak lama kemudian Tamara, Sheila, Victor, dan Sahila dtg.
"Heh keluar lo! Pembawa sial! Lo yang udah bikin ali kecelakaan!"ucap sheila
"Biasalah ga tau diri"ucap tamara
"Lo bisa ga stop ngatain dia?! Atau gue panggilin satpam"balas stevanus
"Ada juga gue yang panggil satpam buat ngusir cewek gatau diri ini"ucap sahila
Stevanus menarik tangan Sheila, Sahila, Victor , dan Tamara keluar, kemudian kembali ke kamarnya.
"Lo jangan nangis gitu napa sih? Udah gue usir kan?"ucap stevanus sambil mendekati prilly
Prilly lgsg memeluk stevanus dgn cepat.
SKIP 3 BULAN KEMUDIAN
Ruang Rawat
Kini kondisi ali sudah membaik. Ali telah di pindahkan ke ruang rawat. Prilly selalu menjaganya.
Prilly tertidur di bangku samping ranjang ali. Prilly terbangun karena sentuhan yg mengenai keningnya. Prilly mengerjapkan matanya.
"Alii"ucap prilly kaget
Prilly menekan tombol untuk memanggil dokter. Dokter segera ke ruangan ali. Prilly menunggu di luar. Setelah beberapa menit, Dokter keluar dari ruangan.
"Dok, gimana kondisi ali?"tanya prilly
"Ali sudah mulai membaik. Besok ali sudah boleh pulang"ucap dokter
Prilly langsung masuk ke ruang rawat.
"Barbie"ucap ali
"Iyaa hai"sapa prilly
"Kamunya jangan di situ sini dong"ucap ali
"Baru juga sembuh udah gombal aja"ucap prilly sambil duduk di samping ali
Ali mengangkat tangannya dan memegang pipi prilly.
"Jarang makan ya?"tanya ali
"Engga"ucap prilly sambil menatap bola mata ali
"Ngaku"ucap ali
"Iya"jawab prilly
"Tuh kan ngeselin"ucap ali
"Kamuu tuh harus banyak makan buat penggemukan tau ga sih"omel ali
"Baru juga sadar sifatnya balik lagi" batin prilly
"Aku mau ngabarin kak kevin dulu ya li"ucap prilly
Prilly menelphone kevin.
Via Telephone
"Halo kenapa prill?"
"Kak ali makin parah kak. Mendingan sekarang kakak ke sini deh"
"Oke kakak ke sana"
Via telphone end
"Kamu ngerjain kevin?"tanya ali
"Hehehe iya"balas prilly
"Iseng banget sih"ucap ali sambil menarik hidung prilly
"Aduh sakit li"ucap prilly sambil memegang hidungnya
"Temenin aku jalan jalan bentar yuk" ajak ali
"Kamu belum sembuh total li"ucap prilly
"Aku kuat kok"elak ali
"Tetap ga"ucap prilly
"Ayolahh"ucap ali
"Aliiiiiii"ucap prilly
"Galak banget sih"ucap ali
Ruang UGD
Kevin dan yg lainnya sudah sampai di RS. Mereka mencari ali.
"Suster, pasien yang di rawat di sini kemana ya?"tanya dika
"Pasien sudah meninggal"ucap suster
"Aliiii jangannn pergi duluu utang lo masih banyakkk"ucap dika
Ali dan Prilly mendatangi kevin dan yang lainnya.
"Tenang gue bayar"ucap ali dari belakang dika
"Lo hantunya ali ya?" Tanya dika
"Gue ikhlas kok ikhlass kaga ada"ucap dika yg takut
"Gue ali"balas ali
"Lah? Terus?"tanya kevin
"Pinter banget lo ya bikin gue hampir nangis"ucap jessica
"Lo berdua tuh masih couple junior"ucap michelle
"Terus seniornya?"tanya prilly
"Jelas gue lah"ucap jessica
"Gue"ucap michelle
"Udah dari pada ribut ga jelas ke Ruang Rawat aja"ucap dika menengahi
Jessica, Kevin, Dika, dan Michelle berjalan terlebih dahulu meninggalkan Ali dan Prilly.