Oyaaa thats maVio yay!!
And i want to tell that Verlina cast Its already changed, thank you.Salah cimit,
Luckybeyb."Dih, apa-apaan tuh orang manggil gue tomket," berjalan keluar dari pagar tetangga barunya, "emang mirip tomket apa," perempuan itu berjalan sambil menghentak-hentakan kakinya menuju rumahnya. Ia memasuki rumahnya dan tetap komat-kamit akibat pernyataan laki-laki menyebalkan tadi.
"Kamu kenapa, Vi?" Ibunya bersorak dari arah dapur. Mungkin sedang membuat kue yang untuk mereka.
"Mom," rengek Vio, "si tetangga sebelah yang anaknya itu siapa namanya... Lupa gue," Vio berfikir keras memikirkan nama anak laki-laki tetangga barunya itu.
"Ha, iya Reagan. Dia itu emang asdffhhldnsnah," Vio komat-kamit membayangkan wajah Reagan yang menurutnya menyebalkan. Ia teduduk di ruang tamu dan menyenderkan bahunya disana. Dengan bibir yang cemberut dan wajah sebal.
"Yak, akhirnya selesai," Sheryl -Mommy Vio- membuka sarung tangan plastik yang tadi ia gunakan untuk menaburkan coklat pada brownis dan segera menuju Vio yang kini sedang duduk di ruang tamu.
"Kenapa Vi?" Tanya Mommy nya setelah mendudukan tubuhnya disamping Vio yang kini sedang memanyunkan bibirnya.
"Udah ah Mom," Vio bangkit dari duduknya, "Vio mau kekamar dulu," Vio beranjak dari duduknya dan menuju kamarnya. Ia memasuki kamar dengan tulisan namanya 'VIOLA GRANUVIDIA CRASHA' dan terdapat tanggal lahir berserta zodiak sagittarius yang dimilikinya.
****
Vio turun terburu-buru dari kamarnya karna mendengar deru mesin mobil yang pada pagi buta ini sudah terdengar dan melaju pergi. Bahkan ia belum menggosok gigi atau pun mencuci mukanya. Ia bergegas menuju kamar Sheryl dan tidak mendapatkan sosok sang Mommy. Ia segera melihat kearah dapur dan berharap Sheryl ada disana. Tetapi yang ia lihat hanya sepiring sarapan beserta susu yang disediakan untuk Vio. Vio segera mengecek ponsel yang ada ditangannya dan mendapati satu buah pesan dari ibunya.
Vi, mommy pergi agak pagi, jadi nanti kamu pergi sama Reagan aja ya. Btw, mommy kemaren kesana dan baru tau kalo Reagan satu sekolah sama kamu. Mommy udah pesan sama bunda biar kamu bisa bareng sama Reagan.
-mommy-
"Oh, ayolah kenapa harus Reagan," Vio memegang dahinya frustasi tidak terima. Selera makannya mendadak hilang padahal roti dengan selai nuttela di hadapanya tampak menggiurkan.
"Kalo nanti Stev liat ntar dia cemburu," Vio bergegas menuju kamarnya untuk bersiap-siap menuju sekolah.
----
"Oh, ayolah bun," Reagan memandangi bundanya tidak terima, "Egan gak mau sama anak lebay itu," berhenti memakan sarapan yang kini ada dihadapannya berharap bundanya hanya bercanda. Rasa roti berselai coklat itu terasa hambar dilidahnya setelah mendengar penuturan bundanya.
"Kasian dong," bundanya tetap memakan roti selai coklat miliknya dengan lahap, "bunda tadi juga udah bilang iya sama Mommy-nya Vio," Bunda Reagan yang sedang mengamati sang anak menghabiskan sarapannya itu memasang puppy eyesnya.
"Tap—"
"Varo..." Bunda menatap Reagan yang kini terdiam sambil merengut mengamati roti selai coklat di depannya tanpa selera.
Ah, sungguh menyebalkan.
Jika nanti teman-temannya melihat bahwa ia berangkat bersama adik kelas yang dari dulu mengejar-ngejar Stev sahabatnya itu, pasti akan banyak obrolan miring yang memekakkan telinga. Reagan menghabiskan sarapannya tanpa selera lalu mengambil kunci motor sportnya yang terletak di dekat televisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOVIE
Teen FictionGimana kalau hati Vio sebenarnya milih Reagan? Tapi saat Vio milih Reagan, Reagan malah milih yang lain. Dan saat Reagan dan Viola udah sama-sama, datang orang ketiga yang sesungguhnya tidak benar-benar mencintai Viola tapi hanya bersembunyi di bali...