PART 3

3.7K 171 3
                                    

"Kamu tau bulan sama matahari saling melengkapi tapi tak bisa bersatu? Jika kau tau, aku hanya berharap, itu bukan kita."

[Perfect revision]
30.12.17

Suara ayam yang berkokok mulai redup, asap polusi mulai bertebaran menghuni jalanan, pagi ini keshya berangkat dijemput oleh Lala, Sebenarnya David menawarkan dirinya untuk menjemput Keshya namun Keshya menolak dengan alasan tak mau merepot, walaupun sebenarnya ia memiliki alasan lain untuk tidak mengijinkan David menjemputnya. Keshya yang baru saja mendapat pesan dari Lala untuk segera datang menemuinya yang kini berada didepan gerbang rumah megah milik Keshya.

"Gue lama ya la? sorry ya tadi abis bersiin sepatu dulu" ucap Keshya yang merasa tak enak dengan Lala karena sudah cukup lama menunggunya di halaman rumahnya, lagi lagi Lala tak merasa keberatan.

"Nggak kok Kesh, udah yuk naik" Keshya mengangkat kakinya supaya ia bisa menaiki sepeda motor matic milik Lala, ia kali ini duduk dengan posisi menyamping, karena tidak mungkin ia duduk dengan model laki laki dengan rok sekolahnya yang hanya sepanjang lutut, atau bisa dibilang sepanjang atas lutut.

"Lo bawa helm ga?" Keshya menanyakan hal itu lagi lagi ke Lala setiap ia pergi ke sekolah bersama Lala, mengingat dulu saat ia bersama Lala, tidak memakai helm karena ketinggalan, lalu mereka ditilang oleh pihak yang berwajib, atau bisa dibilang musuh setiap remaja.

"Bawa kok"

Setelah memberikan heml berwarna putih kepada Keshya, Lala segera melajukan motornya menuju sekolah, diselama perjalanan mereka hanya diam dan hanya terdengar deruan kendaraan kendaraan lainnya.

[06 : 45, Sekolah]

Lala dan Keshya telah sampai disekolah satu menit lalu, dapat diperkirakan 15 menit lagi bel masuk sekolah dapat didengar oleh penjuru sekolah, dengan sangat mendadak Lala izin ke toilet dahulu, otomatis Keshya berjalan melewati koridor panjang sekolahnya ini sendirian.

Saat ia sibuk dengan pikirannya sendiri saat berjalan,

Tiba tiba.

Ada tangan kekar yang menahan lengan Keshya, membuat langkah keshya terhenti, namun ia merasa, bau maskulin seseorang yang ia kenal, apakah yang ada dipikiran Keshya benar ada disampingnya saat ini? ia tak percaya.

"Hai Kesh, Keshya kan yang kemaren dilapangan basket?" suara berat yang menyapa Keshya dengan senyuman yang sangat manis, cool, dan terlihat keramahan dalam senyum itu, membuat semua orang yang melihatnya ingin mengatakan Love You.

"I-iya lo pasti kak David" Keshya merasa takut, Dia tak biasa bergaul dengan orang apalagi dengan kakak kelas, kakak kelas yang famousnya tak terkalahkan, apakah seorang nerd yang tak bisa bergaul ini mampu dekat dengan perfect boy semacam David ini.

"Istirahat kita nanti bareng kan? nanti gue tunggu dikantin ya!" ucap David sambil menaikan turunkan alisnya, "gua harap lo bisa dateng, wajib sih!"

"Ta..tap" ucapan Keshya dipotong oleh David terlebih dahulu, ia tak mendapat ruang untuk berbicara.

"Tapi seorang David Geraldo tidak menerima pe-no-la-kan" ucap David sambil menekan kata 'penolakan' didepan muka Keshya dan tersenyum manis dihadapan Keshya, lagi lagi Keshya dimabukan oleh aroma maskulin David.

"I-iya kak" ucap Keshya pasrah, dan menunduk malu karena kini pipinya sudah mendidih sekali, dan begitu memerah seperti kepiting rebus.

"Yaudah gih kekelas dulu sana! gue liatin dari sini" ucap David yang kini asik menyandarkan tubuhnya pada tembok putih yang membuatnya tampak semakin cool.

KESHYA (케시야)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang