Pohon Misteri

68 4 2
                                    


Rumornya, pohon ini memangsa roh orang hilang agar segemuk itu. Satu daunnya selebar satu tangkup orang dewasa, akarnya menembus berkilo meter kulit bumi demi menghilangkan rasa dahaganya setiap hari, dan batangnya yang gemuk itu lebih dari belasan peluk manusia untuk mengitarinya. Dari dulu pohon ini tegak menjulang, dari zaman penjajahan orang belanda sampai zaman teknologi yang menjajah moral manusia, pohon ini tidak keliahatan capek. Tidak ada yang berani menebang pohon ini, apalagi menebang, melewatinya saja orang langsung terbirit-birit, takut dimangsa katanya.

Memang kampung kami kampung terbelakang, masih percaya hal begituan. Hanya kami yang bergelar disini, Pak kades saja hanya berijazah sma kota sebelah apalagi warga yang lain, bisa membaca saja sudah untung-untungan.

Bukan hanya karena warga yang masih menganut paham hantu dan perhantuan yang membuat pohon ini ditakuti, tapi juga karena pohon ini tepat bersebelahan dengan kuburanlah yang membuatnya makin ditakuti, lebih-lebih saat bulan merayap.

Berlainan dengan warga yang takut dengan pohon mistik itu, kami, Aku dan Daka, malah setiap malam rutin mengunjungi pohon itu untuk menganalisa dan mencari tau sebab musabab pohon itu tumbuh abnormal, sembari menjalankan misi khusus dikampung masa kecil kami. Warga mengatai kami gila, otak kami tumbuh sebelah, dan mengancam mengusir dari desa jika tidak segera meninggalkan pohon mistik itu. Tapi dengan enteng Aku jawab dengan jawaban logis dan ilmiah tentang tujuan kami, tapi itu saja tidak cukup sampai kami bersumpah "Kami ingin mengusir hantunya" barulah warga bisa terangguk lega, sementara kami? Hampir saja terlewat terbahak karena konyol.

Namaku Ambiya dan disebelah kananku Daka. Dia adalah saudaraku, bukan saudara dalam artian sebenarnya, dia bagian dari hidupku, bagian dalam arti yang sebenarnya. Dia teman sepahamku. Aku adalah seorang dokter spesialis bedah dan Daka adalah ahli kimia. Kami sama sama lulusan universitas ternama di negeri ini, universitas internasional katanya. Total lima tahun sudah kami menetap dikampung halaman tapi belum ada hasil yang memuaskan. Malah-malah sudah terjadi 10 kasus orang hilang, meningkat setelah kami datang.

"Lihat dak pengumuman orang hilang lagi". Hening sejenak baru Daka membalas.

"Lagi-lagi orang hilang, hilang atau diculik sebenarnya?". Hening sejenak baru Aku membalas.

"Entahlah, menurutku mungkin saja ini ul..."

"Hoi Ambiya! Sudah baca pengumuman itu? Ini benar benar mengkhawatirkan makin banyak orang hilang setelah kau mengusik pohon itu. Aku harap kau dan ah iya, temanmu itu, segera berhenti mengusik si pohon mistik" potong Pak kades yang dulunya adalah teman kecil Aku dan Daka. Hening sejenak baru Daka membalas

"Sebentar lagi selesai Husnan, tunggulah beberapa waktu lagi, kami akan memecahkan misteri pohon mistik dan warga tidak akan takut lagi dengan pohon sialan itu, apalagi sebentar lagi misi kami selesai"

"Beraninya kau menyupah serapahi pohon itu, itu bukan pohon biasa, itu pohon mistik dan apa pula sebenarnya misimu Ambiya?" Pak kades tampak ingin segera mengusir kami seperti dulu. Hening sejenak baru Aku membalas.

"Tenanglah Pak kades, Daka baru saja menjawab, kau tau kan perangainya sejak kecil". Dengan tenang Aku membalas Pak kades. Pak kades paham betul apa yang terjadi, kerumitan ini yang memaksanya pergi. Aku dan Daka memang wajib seperti itu, mengobrol dengan gaya seperti tadi, walaupun dia sepaham denganku tapi bukan malah membuat kita mudah terkoneksi, itu malah membuatnya semakin rumit. Serumit pertama kali Aku bertemu Daka waktu kecil.

***

Aku bertemu dengan Daka secara tiba tiba setelah depresi berat menimpaku, orangtuaku meninggal dalam kecelakaan tragis. Daripada mengisi hariku bermain dengan anak anak lain, Aku lebih memilih melakukan eksperimen bersama Daka, teman sepahamku. Seperti waktu itu, waktu Husnan mengajak kami bermain bola. Asyik memang menendang, berlari, dan tertawa gelak bersama teman sejawat tapi, saat itu juga Daka tidak bisa ikut. Hal itu selalu mengusikku dan menjadikan alasan untuk berhenti bermain dengan anak-anak lain.

Pohon Misteri [ONE SHOT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang