Part 20

19.4K 1.7K 25
                                    

Malam itu Ali dan sahabat2nya nampak sedang bersiap untuk menghadiri undangan dari teman Niki. Berbeda dari ke 3 sahabatnya, Ali terlihat kurang bersemangat malam itu. Ia masih memikirkan sikapnya pada Prilly tadi. Seharusnya ia tidak bersikap dingin seperti itu. Namun kemarahaanya muncul lagi saat ia mengingat kembali Prilly sedang berpelukan dg Ricky.

Lamunan Ali pecah saat Niki mengaba2 untuk segera berangkat ke tempat teman Niki.

Dengan langkah kurang bersemangat, Ali mengikuti ke 3 sahabatnya dari belakang. Mereka memasuki mobil dan segera menuju ke tempat teman Niki.

***

Sementara itu.

Prilly yg masih berada dikamarnya hanya menatap pantulan dirinya dicermin dg mata sembab karena kebanyakan menangis. Sepertinya kakinya sudah tidak sanggup untuk ia gerakan lagi.

Ara yg memperhatikan Prilly dari belakang hanya menatap iba sahabatnya itu seraya mengeluarkan sebuah ponsel. Ia harus menghubungi Ricky karena tidak bisa datang ke acara Fiza. Melihat kondisi Prilly yg seperti itu, tidak mungkin mereka tetap kesana. Dan mungkin ia akan mendengar omelan Fiza sepanjang hari. Tapi lebih baik dari pada melihat Prilly disana hanya menjadi patung.

Ara memutuskan untuk merebahkan tubuhnyA dikasur setelah mengabari Ricky. Ia membiarkan Prilly yg masig duduk mematung didepan cermin. Menatap lurus kedepan dg tatapan kosong.

***

Mobil yg ditumpangi Ali dan sahabat2nya sudah nampak memasuki sebuah Restoran mewah yang ada di Bali. Banyak pasang mata yg memperhatikan mereka saat mereka turun dari mobil. Tidak sedikit dari mereka yg kebanyakan orang lokal mengeluarkan ponsel meraka hanya untuk sekedar memfoto mereka.

Niki berusaha mencari keberadaan temannya itu dibalik kerumunan orang2. Ia mengedarkan pandangannya mencari sosok tersebut. Dan wajahnya nampak senang saat ia melihat temannya. Dan ia segera menghampiri temannya itu.

"Fiza!!!!!"

Panggil Niki pada temannya yg ternyata adalah Fiza.

Fiza yg merasa namanya dipanggil segera menoleh. Dan tersenyum saat melihat Niki yg datang bersama Ali, Rasya dan Calvin.

"Omaygat Niki!!!!!!" teriak Fiza balik. Ia sangat senang melihat Niki datang memenuhi undangannya "Ya ampun. Makasih banget ya kalian mau dateng!! Ah..gue kangen banget sama lo, Nik" ucap Fiza dg memeluk Niki.

"Ck. Gue juga kangen banget sama lo, Za. Udah lama kita ketemu. Dan kebetulan kita disini, jadi kita bisa ketemu" ucap Niki tersenyum "Oh ya ini kenalin sahabat2 gue!!! Rasya, ini Calvin, yg itu Ali"

Niki nampak memperkenalkan ketiga sahabatnya pada Fiza.

"Iya. Makasih ya kalian mau dateng. Gue juga ngefans sama kalian" ucap Fiza sambil menjabat tangan mereka dan disambut senyum hangat dari mereka "Ya uda. Duduk yuk!!!"

Fiza menggiring Niki dan yg lainnya untuk duduk disebuah kursi yg sudah dipesan khusus. Didekat jendela besar dg pemandangan lepas pantai.

"Eh, Tunangan lo mana??"bisik Niki pada Fiza saat mereka sudah duduk.

"Oh iya. Tadi dia sih pamit ke toilet.  Bentar ya gue susul deh!!" ucap Fiza yg diangguki oleh Niki.

Ali dan yang lainnya nampak berbincang2 sambil menikmati hidangan yg tersaji.

Tak lama Fiza datang dengan seorang pria tampan yg berada disampingnya.

"Hai semua. Kenalin, ini Ricky tunangan gue!!!"

Ucapan Fiza membuat Ali dan yang lain segera menolah. Dan seketika membuat Ali kaget bukan main. Ia melotot melihat siapa yg saat ini ada dihadapannya. Pria yg memeluk kekasihnya, yang ternyata adalah tunangan teman Niki. Hatinya mencelos dan tubuhnya seketika lemas. Selama ini ia salah. Salah besar.

Bahagia dengan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang