"Ahhh!" desahan itu lolos dari mulutku, saat kurasakan sesuatu yg keras dan besar menghujam kewanitaanku, sakit sangat sakit, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa, tanganku di ikat dan mataku ditutup menggunakan kain hitam, aku mendesah, mengerang dan merintih kesakitan, sementara di bawah sana ia terus mempercepat ritmenya semakin cepat hingga tubuh ku berguncang, suara persetubuhan kami pun terdengar sangat jelas.
"Ahhh s-sakit!!"teiakku, aku menangis di balik kain hitam yg menutupi mataku, rasanya sakit bercampur pedih, harry terus mempercepat ritmenya dia tidak perduli denganku yg terus mengerang kesakitan, ia seperti kesetanan, memompaku habis-habisan seakan tak ada lg hari esok.
"H-harry a-ahh ku su-sudahh tidak k-kuat lagi" aku mencapai klimaks ku, namun harry belum berhenti memompaku sampai ia mendapatkan pelepasanya dan ambruk menimpaku.
Harry mengecup bibirku sekilas, sedetik kemudian ia menarik kejantanannya lalu melepas ikatan di tanganku dan membuka kain yg menjadi penutup mataku, kini aku bisa melihat pria yg memompku dengan membabi buta, rambut ikalnya terlihat berantakan keringat mengalir dari leher dan turun kedadanya, she's so hot ekspresi wajahnya datar tak terlihat aura bahagia di wajahnya, 'bodoh tentu saja dia tidak bahagia, pernikahan kalian kan terjadi karna adanya pemaksaan dari orang tua, bahkankah kau sendiri juga tidak bahagia samantha, kalian tidak saling mencintai, dan harry adalah pria normal tidak mungkin ia tidak tergoda dengan tubuh sexy samantha, walaupun samantha baru berumur 17 tahun, tapi tubuhnya terlihat sexy postur tubuh yg ideal dengan bokong indah dan dada yg cukup menggoda, ia layaknya seorang model Victoria Secret'.
Harry bergeser kesampingku, menarik selimut hingga lehernya lalu tidur membelakangiku, tanpa sadar mataku memanas bulir-bulir air mulai turun membasahi pipiku, semua kenanganku dengan teman-temanku berputar di otakku, masa-masa dimana kami bermain bersama, belajar bersama dan mencurahkan isi hati kami satu sama lain tentang pria yg kami suka, berangan-angan jika kelak kami sudah lulus sekolah menengah atas kami akan mengejar cita-cita kami hingga kami sukses lalu menikah dan memiliki keluarga bahagia, tapi kini? Aku sudah menikah, menghentikan sekolahku sejak 1 bulan yg lalu dan menjadi istri Harry Edward Styles, anak dari Des Styles seorang pengusaha terbesar di kota New york, Harry berumur 24 tahun ia diminta untuk meneruskan usaha ayahnya sebagai CEO. di Styles Corp.
Alasan kami menikah adalah, karna paksaan dari orang tua Harry, ibunya Anne Styles yg penyakitan meminta putra semata wayangnya untuk cepat menikah, ia ingin melihat harry menikah dan memiliki keturunan sebelum ia wafat, karna ia slalu beranggapan bahwa umurnya sudah tidak akan lama lagi.
Keluargaku dan keluarga harry sangat dekat, ayahku dan ayah harry sudah bersahabat sejak kecil, bahkan mereka sudah merencanakan perjodohan ini sejak mereka menikah dengan pasangan mereka masing-masing, seperti itulah yg ayah katakan padaku, tapi aku bahkan tidak tau kalau paman des dan bibi anne memiliki seorang putra, mereka bilang kalau harry tak pernah mau tinggal bersama mereka sejak kematian kakaknya gemma, ia lebih memilih tinggal di apartement, pantas saja aku tak pernah melihat harry saat berkunjung kerumah paman des, aku bahkan baru bertemu dengan harry saat kluarga Styles kerumahku dan membicarakan tentang perjodohan kami 1 bulan yg lalu, awalnya aku bersi keras menolak tapi penolakan ku sia-sia ayah bilang aku tak boleh menolaknya dan membuat kluarga styles kecewa.
Flashback!
"Aku tidak mau, kenapa harus aku?" tanyaku pada ayah yg membawaku ke dalam kamar, sementara kluarga styles masih sibuk berbincang dengan ibuku di ruang tamu.
"Karna perusahaan ayah bekerja sama dengan perusahaannya,dan ayah harry pemegang saham terbesar di perusahaan ayah nak, klau kau membuatnya kecewa maka tamatlah riwyat perusahaan ayah" cih! Dia lebih mementingkan harta dari pada anak gadisnya.
"Jadi ayah lebih mementingkan harta ketimbang masa depanku? Ayah aku masih ingin sekolah dan mencapai cita-citaku, bukan menikah di usia dini!"
"Bukan begitu sayang, kau tau ayah bersahabat dengan paman des sejak kecil ayah tidak mau perusahaan ayah dan persahabatan ayah hancur karna kau yg keras kepala, bayangkan jika kau tidak mau dijodohkan dengan harry, lalu ayahnya mencabut kontrak kerjasamanya dan membuat perusahaan ayah bangkrut, lalu dengan apa kau mencapai cita-citamu hah, bukankah sekolah dan kuliah membutuhkan banyak uang terlebih lagi kau yg sangat ingin bersekolah keluar negri, dengar nak, bibi anne sangat menyayangimu, ia sangat ingin menjadikanmu menantunya apa lg ia yg penyakitan itu ingin melihat putranya menikah dan memiliki anak sebelum ia wafat, tidakkah kau kasihan padanya, kau juga tau seberapa besar rasa sayang bibi anne padamu" tutur ayah panjang lebar, ayah benar aku dan bibi anne sangat dekat dan ayah benar jika aku menolak perjodohan ini lalu paman des mencabut kontrak kerjasama perusahaan ayah dengan perusahaanya maka ayah akan bangkrut jika ayah bangkrut aku tidak ingin itu terjadi karna jika itu terjadi maka hidup kami akan susah dan aku tidak mau melihat ayah membanting tulang mencari uang dengan susah payah di tambah umurnya yg sudah berkepala lima, aku juga tidak ingin merusak persahabatan ayah dengan paman des, hufft! Mati lah aku.
Aku dan ayah kembali bergabung ke ruang tamu, kulirik pria yg tengah asik dengan handphone nya di ujung sofa sana, Tampan ya ia memang tampan, hidung mancungnya bibir merah mudanya nan sexy, 'astaga apa yg kau pikirkan sam!' peri batinku membentak.
"Ehemm" ayah berdeham di sampingku membuatku terlonjak kaget, agh! Sial pipiku merona sekarang, kenapa aku bisa begitu ceroboh tertangkap basah tengah memandangi ciptaan tuhan yg begitu sempurna, ralat.tak ada manusia yg sempurna namun ia mendekati sempurna.
Pria itu mengalihkan pandangannya padaku, mata kami sempat bertemu beberapa detik, mata hijaunya menatapku intens astaga jantungku.
"Hanya berpandang-pandangan? Tak ingin berkenalan?" sahut paman des yg membuat pipiku kembali merona, what happened with me?.
Ayah menyenggol pundakku, mengisyaratkan untuk memulai duluan, akupun memberanikan diri mendekatinya, bisa kurasakan keempat orang tua ini tengah tersenyum melihatku, bertahanlah jantung aku akan mengecekkan mu ke dokter.
Ku ulurkan tanganku padanya "Samantha" ucapku memperkenalkan diri, namun butuh waktu beberapa detik menunggunya menjawab.
"Harry" jawabnya datar tanpa memandangku ia juga tak membalas uluran tanganku.
Deg!
Pria seperti ini yg akan menjadi suamiku nanti? Wajahnya memang sangat tampan namun berbanding terbalik dengan sifatnya, kuharap ia pria baik.
Aku tersenyum kecut, menarik kembali tanganku dan duduk di samping ayah, sedetik kemudian ayah mengelus rambutku.
"Jadi? Kau menerima perjodohan ini kan sayang?" tanya ayahku dengan senyum termanisnya, aku menghela nafas dan mengangguk pelan, semuanya tersenyum lebar kecuali aku dan harry.
"Kami sudah menentukan tanggal pernikahan kalian, kalian akan menikah bulan depan, ahh aku sudah tidak sabar untuk hari besar itu" bibi anne terlihat bersemangat di setiap kata yg ia ucapkan, aku tersenyum tipis menanggapinya.
Flashback off! **
Hai!
Gimana menurut kalian ceritanya? Astaga we malu sumpah, belum punya followers tapi udah bikin cerita :D bodo amat lah gua tau gua amatiran tapi gua cuma menyalurkan hobi gua, gk lebih.Vote and comment if you love my story :*
All The Love .H
KAMU SEDANG MEMBACA
After Marriage /-H.S
RomanceHarry styles as himself Cara delevingne as Samantha wilbold Warning! 17+ this book contains mature content, sexual scene and harassing words, if you're under the age, please be a wise...