Selamat membaca!
***
Pagi itu, suasana di kediaman Prilly benar-benar ramai. Pasalnya, Herfiza, calon istri Ricky tiba-tiba saja dikabarkan masuk rumah sakit."Apa? Kak Fiza masuk rumah sakit? Kok bisa sih?" Ucap Prilly sambil menatap Ricky dengan tatapan bingung.
"Iya, dia kena demam berdarah kemarin." Ucap Ricky yang sudah bersiap untuk berangkat.
"Yaudah. Ntar abis kuliah gue nyusul ya," Kata gadis itu. "Mau nitip apa?"
"Bawain gue makan siang aja deh."
"Nasi padang kayak biasanya?"
"Ide bagus."
"Siap. Duitnya?" Tangan Prilly menegadah.
"Pake duit lo dulu kek."
Prilly mendengus. "Yaelah."
Tak lama kemudian, Kevin turun dari atas kamarnya, dengan tampang yang masih acak-acakan.
"Abis begadang lagi, Vin?" Tanya Ricky.
"Iya, kayak biasanya," Cowok itu mengisi gelas dengan air putih. "Skripsi gatau diri."
Prilly terkekeh. "Kasian banget sih kakak gue." Katanya.
"Abis ini lo juga kerja skripsi, Prill."
"Nggak usah diingetin kek!" Seru Prilly dengan raut kesal.
Kevin hanya mengedikkan bahunya sambil mencomot selembar roti tawar coklat. Ia mengunyah makanannya sambil naik kembali ke atas.
"Dasar jorok," Gumam Prilly yang hanya dibalas oleh cibiran Kevin.
"Yaudah, gue berangkat ke rumah sakit dulu. Ntar lo berangkat ke kampusnya ati-ati ya," Kata Ricky sambil menepuk puncak kepala adik perempuannya itu.
"Oke kak, Kak Ricky ati-ati juga ya."
Ricky mengangguk dan berjalan keluar rumah. Beberapa saat kemudian, ponsel Prilly berdering. Ada panggilan masuk dari Ali.
"Pagi, Tuan Syarief." Sapa gadis itu dengan wajah sumringah.
"Pagi Nyonya Syarief,"
"Hari ini mau ngapain aja?" Tanya Prilly.
"Hari ini gue sih jadi pengangguran di rumah. Lo sendiri?"
"Gue ada kelas sampe ntar siang, trus mau ke rumah sakit."
"Siapa yang sakit?"
"Kak Fiza. Dia kena DB. Mau jenguk sekalian bawain pesenannya kakak gue."
"Gue temenin mau?"
"Boleh banget!"
"Yaudah. Gue tungguin lo kuliah sekalian. Ini gue jemput ya,"
"Iya. Hati-hati dijalan, sayang."
"Iyaa cintaku."
Sambungan diputus oleh Prilly. Ia tersenyum senang. Hari ini akan ia habiskan hampir seharian bersama Ali.
***
"Ali, lo nungguin gue di mana ntar?" Tanya Prilly sebelum ia keluar dari mobil."Gue nungguin lo di café biasanya aja ya," Kata Ali. "Sekalian sambil wi-fi an."
"Yaudah, selesai kuliah gue kesana ya."
Pria itu mengangguk. "Yaudah sana."
"Dah Ali, gue kuliah dulu ya," Prilly mengecup pipi Ali sebelum membuka pintu dan keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
Teen Fiction[To Be With You season 2] Jika ada yang menanyai Prilly mengenai perasaannya sekarang, gadis itu dengan mantap akan menjawab: bahagia. Jika ada yang menanyai Ali mengenai kehidupannya sekarang, pria itu dengan tegas akan menjawab: sempurna. Namun, m...