A/N
Karena ada yang minta nama-nama castingnya jadi gue tambahin di part ini ya.***
Kehadiran Bella bukanlah suatu hal yang menyenangkan untuk Andrea. Tidak jarang perempuan tersebut menghalangi dirinya untuk berkomunikasi dengan Gerald.
"Agh." Andrea yang sedang melamun memikirkan hal tersebut pun mulai menyadari nyeri pada bagian perutnya.
"Kok jadi sakit gini sih?" Ujar Andrea bingung pada dirinya sendiri. Perempuan tersebut pun akhirnya memutuskan untuk meminta izin ke UKS.
Sesaat setelah Andrea tiba di UKS, seseorang datang menghampirinya.
"Keliatannya perut lo sakit ya?" Ujar Bella memperhatikan.
"Yah.. begitulah." Balas Andrea canggung. Mengingat bahwa kesan pertamanya tentang Bella tidak begitu baik.
"Nih gue bawain obat, gue nyamperin lo buat ngasih ini." Ujar Bella seraya mengulurkan obat miliknya.
"Thanks ya. Padahal lo gak usah repot-repot." Ucap Andrea seraya tersenyum. Bella pun hanya menganggukkan kepalanya.
"Gue balik duluan ya." Ujar Bella seraya melambaikan tangannya ke arah Andrea.
Andrea pun membaringkan dirinya di kasur UKS seraya menatap obat pemberian Bella.
"Ini obat gak diapa-apain kan sama dia?" Pikirnya ragu. Ia pun meraih obat tersebut lalu memutuskan untuk meminumnya.
brak
Andrea terkejut dengan pintu UKS yang terbuka tiba-tiba. "Lo ngapain di sini?" Tanyanya bingung setelah melihat sahabatnya tersebut datang.
tuk
Obat yang akan Andrea minum tersebut jatuh ke lantai karena ditepis oleh Gerald.
"Lo apa-apaan sih?!" Tanya Andrea jengkel. Gerald meraih bungkus obat pemberian Bella dan melihatnya sejenak.
"Cek tanggalnya. Udah kadaluarsa." Gerald menunjuk tanggal yang tertera pada obat tersebut dan ditunjukkannya pada Andrea.
"Lo bisa mati karena obat itu." Lanjutnya.
Andrea membulatkan matanya saat melihat tanggal pada obat tersebut. Ia tidak menduganya.
"Gue sama sekali gak sadar."
"Bego. Dari awal dia emang gak bersahabat sama lo kan? Kenapa lo percaya gitu aja?!" Ujar Gerald kesal.
"Apaan sih?! Ngata-ngatain gue segala!" Ketus Andrea.
"Pokoknya lo harus hati-hati." Ujar Gerald setelah itu berjalan keluar UKS.
"Sial. Rencana gue gagal!" Bella merutuki dirinya setelah melihat Gerald keluar dari UKS.
Flashback On
"Andrea, temenin gue ke kantin dong!" Ujar Nata. Andrea mendecak sebal dengan permintaan temannya tersebut.
"Lo gak liat gue baru mau makan?" Cibir Andrea.
"Ayolah, demi temen lo yang cantik ini?" Nata mengedipkan matanya berkali-kali. Andrea merasa risih dan akhirnya setuju untuk menemani sahabatnya tersebut. Ia pun meninggalkan makanannya dalam keadaan terbuka.
"Pas banget waktunya!" Ujar Bella senang setelah seluruh murid keluar dari kelas. Tidak ada seorangpun kecuali dirinya.
Bella memanfaatkan keadaan tersebut dengan menaburkan obat bubuk pada makanan Andrea.
Beberapa menit kemudian sejumlah murid sudah kembali ke kelas, termasuk Andrea dan Nata.
Andrea pun kembali ke tempat duduknya dan memakan bekalnya tanpa merasa ada keanehan sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[#1] Cool Girl vs Cold Boy✔
Roman pour AdolescentsAndreana Gabrielle, murid baru yang selalu mengandalkan sorot matanya yang tajam untuk menutupi sifat aslinya. Di masa SMA-nya ini, Andrea bertemu dengan dua lelaki yang kemudian menjadi teman dekatnya. Siapa sangka? Ternyata ketiganya memiliki masa...