Sore ini terlihat verrel bersama ketiga temanya sedang bermain ps. kecuali verrel yang sedang memainkan hp.
Entah apa yang dia pikirkan sekarang."Woi, lo kenapa? Tanya putra yang memasang wajah heran kepada sahabatnya. "Enggak"
"Lo kaya habis jatuh cinta rel,emang siapa lagi gebetan lu" ejek raka. "Kasi tau kita rel, kita kan teman lo" bujuk dafa.
"Gue suka sama anak baru yang lo pada bilang itu" akhirnya verrel menjawab dengan wajah yang berbinar-binar. "Serius? Terus lo udah kenalan sama dia? Dafa membenarkan posisinya kini telah berhadapan dengan verrel.
"Iya lah, masa gue bohong". Verrel memasang wajah serius. "Yaudah kalau gitu lo tembak aja dia langsung" saran raka
"Buru-buru banget, gue pdkt dulu" kini verrel berdiri membelakangi mereka. "Tumben pdkt dulu. Hahaha" tawa putra
"Biasanya langsung tembak"
"Dia istimewa jadi gue pdkt dulu"
Verrel menerima apa saja saran dari mereka, tapi verrel tiba-tiba memikirkan luna. Luna kini belum ada menghubunginya sejak tadi.
**
Sementara luna sedang duduk di dekat jendela kamarnya. Dia belum menghubungi verrel dia tau sekarang verrel sedang memikirnya cewek yang dia sukai, dan luna berpikir verrel akan melupakan luna secara perlahan-lahan dan itu membuat luna tenang agar verrel tidak mengetahui penyakitnya ini.
"Lun makan dulu" dela yang tiba-tiba masuk membawa semangkuk bubur buatanya. "Taruh aja disitu" luna yang dari tadi menatap jendela, dan dia masih terlihat pucat.
"Lun lo kenapa" tanya dela kini dia telah duduk di samping adiknya. "Kak, lo pernah gak suka sama orang? Tanya luna tiba-tiba.
"Iya pernah, emang kenapa? Luna kembali bertanya. "Sifat lo gimana pas lagi suka sama orang"
"Yah, kita tuh kaya labil banget pokonya kaya anak kecil gitu, malu-malu kalau ketemu dan suka ngintipin dia, emang lo lagi suka sama cowok"
"Bukan gue, tapi verrel"
"Verrel, emang dia lagi suka sama cewek, siapa?
"Gue juga belum tau namanya kak, yang jelas gue mau bantuin dia" luna kini berhadapan dengan kakaknya.
"Kak gue salah gak suka sama dia"tanya luna kepada dela, tapi dela keliatan masih binggung. "Lo suka sama verrel" luna mengganguk dan kembali melihat jendelanya.
"Terus lo gak bilang dia soal perasaan lo" dela kembali bertanya. "Buat apa gue bilang sama dia kak? gak ada gunanya nanti dia bakalan ningalin gue" luna kembali menatap kakaknya
"Maksud lo?" Dela kini masih binggung. "nanti penampilan gue bakalan berubah, mulai dari badan gue bakalan kurus,wajah gue bakalan pucat dan rambut gue bakalan hilang. Apa dia suka sama gue meski pun semua berubah? Dia nggak bakalan suka buktinya gue gini aja dia gak pernah peka sama perasaan gue.
"Lo kok ngomong gitu lun" dela memeluk luna dan menyakinkanya. "Kak kalau gue udah gak ada dan verrel udah tau perasaan gue, tolong bilangin dia gue sayang sama dia. "Lo ngomong apaan lo bakalan sembuh lun" dela kini menyakinkan adiknya.
"Emang gue bakalan sembuh?
Dela hanya bisa terdiam saat adiknya berbicara seperti itu. Dela tau jarang ada yang sembuh dengan penyakit ini tapi dela berpikir bahwa adiknya akan sembuh dan kembali sehat.
**
Waah, ini kayanya banyakan typo hahaha. Enggak apalah namanya juga manusia. Dan gue mau bilang makasih udah mau sempet-sempetin baca cerita gue. Semoga pada suka ya.
Mohon di baca dan di vote yaaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
something
Teen FictionGue tau,gue gak pantas punya perasaan ini kepada sahabat gue. Gue gak nyesek liat lo dengan cewek lain. tapi kok pas lo dengan dia gue kaya gak mampu ngeliat nya. Gue tau perasaan ini salah buat lo tapi gue pengen bilang kalau gue suka sama lo. semo...