Seoul, 2015 oktober 13
"Nona, mari saya antar"ucap seorang lelaki tua
"Terimakasih, kau tak perlu repot repot. Aku bisa sendiri" ucap wanita itu desertai senyuman tipis kepada lelaki tua yang diketahui adalah supirnya. Sang supir hanya mengangguk setuju pada sang majikan.
Wanita itu terus berjalan hingga ia sampai di depan sebuah air mancur yang masih bekerja dengan baik. Seingatnya, dahulu tempat ini dipenuhi berbagai macam bunga ditambah pemandangan yang langsung menuju sungai, sangat indah bila dilihat saat matahari terbenam.
Tetapi tempat ini sudah tak sama lagi, bunga bunga sudah berganti dengan pohon pohon dan gedung gedung tinggi yang berjajar rapi dari ujung keujung lainnya. Tetapi baginya, Tempat ini masih sama idahnya seperti dulu, dengan sejuta kenangan indah yang telah ia buang jauh-jauh.
Entah sudah berapa lama ia berdiri disamping air mancur itu, mengulang semua memori memori yang telah ia kubur dalam dalam. Sampai ia menyadari seseorang yang sudah memperhatikannya sejak tadi.
××××
[HARUSVOTEBODOAMAT]
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunset In Seoul
Fiksi PenggemarMenunggu bertahun tahun karena kesalahannya sendiri Entah terlalu bodoh atau tidak disengaja. Menunggu orang yang kau cintai kembali adalah pengorbanan yang menguras tenaga. Itulah jimin.