Awal Pertemuan

12.2K 533 11
                                    

Semuanya Taehyung POV

Sekarang aku nampak seperti orang bodoh saja. Sekarang apa tujuanku?
Oh Tuhan, apa aku harus merelakan semua ini? Aku tahu nasib ini memang kejam. Tapi, bisakah ada penerangan dijalanku sekarang?

*****

Aku berjalan gontai. Seperti orang yang tidak punya harapan. Ya. Karena memang betul aku tidak mempunyai harapan. Aku terus mengikuti jalan ini dengan tatapan kosong.
Apa aku menyesal?
Tidak.

***

Flashback ON

Hari ini aku pulang kuliah lebih cepat. Senang rasanya karena aku bisa lebih lama dengannya.
Ya. Aku tinggal di sebuah apartement sederhana bersama kekasihku. Dia lebih tua 1 tahun dariku. Dia tidak bekerja. Karena rencananya setelah aku selesai kuliah kami akan menikah.
Aku sangat mencintainya.
Saat kubuka pintu apartementku. Pemandangan yang pertamakali kulihat sangatlah buruk.
Apa yang kulihat?
Pemandangan yang sangat menjijikan.
Kulihat kekasihku yang sedang menggunakan dirinya dengan namja lain.
Ia sudah naked dan pria itu pun demikian.
Awalnya aku tak percaya dengan apa yang kulihat saat itu.
"Taehyung-ah!! Biar aku jelaskan..."
Jelaskan? Apa yang ingin kau jelaskan, hah?
Aku berbalik badan tanpa menjawab pertanyaannya.
Dia terus saja memanggil manggil namaku. Tapi aku tetap tak menghiraukannya dan pergi tanpa tujuan. Bagaimana rasanya? Sungguh pahit.
Flashback OFF

*****

Aku terus berjalan gontai hingga didepan sana sudah pertigaan. Aku terus berjalan tanpa menghiraukan apapun. Aku tidak peduli lampu penyebrang menyala atau tidak. Hingga akhirnya, tidak jauh di sebelah kananku ada truk yang melesat cepat. Kuhiraukan. Apa peduliku? Jika ini memang saatnya, biarlah....
'BRAK.

Seseorang mendorongku. Hingga tubuhku jatuh dan menatap trotoar. Dan seseorang itu menindihku.
Kenapa dia malah mendorongku? Padahal tadi aku hampir mati.
Orang itupun berdiri. Dia pria tinggi, tampan, yang menggunakan kemeja putih panjang dan celana hitam panjang.
"Apa kau baik-baik saja?"
Tanya-nya sambil mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri. Akupun meraih tangannya.
"Ne.Gamshamnida"
Jawabku setelah berdiri. Lalu aku pergi meninggalkannya.

****

Hari sudah hampir larut malam.
Akupum tetap tak punya tujuan. Ditambah tas ranselku yang hanya membebani.
Aku sekarang berada di atas gedung tinggi tak terpakai. Entah ini gedung apa. Aku mungkin tidak perlu menjelaskan karena itu tidak penting. Intinya, sekarang aku tengah berdiri di atas gedung yang tinggi.
Menatap jalanan yang penuh kendaraan dibawah sana dari atas sini.
Apa kuakhiri saja hidupku?
Tidak.
Aku tidak akan bunuh diri karenanya.
Karena wanita murahan itu.
Cih.
Aku benar-benar menyesal telah mencintainya.

Tanpa sadar, pembatas yang kubebani reyok dan jatuh. Aku pun ikut jatuh. Tetapi, seseorang memelukku dari belakang.
Akhirnya aku selamat, lagi?
Aku membalikkan badanku. Dan apa yang kulihat?
Dia pria yang menolongku hampir tertabrak tadi.
"K...kau?" -tanyaku.
"Kenapa kau ingin sekali bunuh diri? Jika kau tak membutuhkan nyawamu, berikan saja padaku!"
Bukannya menjawab, dia malah mengomel padaku.
"Mi... mianhamnida.. namaku Seokjin. Kim Seokjin".
Dan apa-apaan ini , dia malah mengenalkan diri padaku!


-tbc-

Hyung SarangheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang