01

18 3 0
                                    

*Semua hanya akan menjadi sebuah kenangan masa lalu.

****

"Nat.."

Aku mencoba memanggil seseorang yang mungkin bisa dibilang ia adalah bagian dari masa laluku. Entah, mengapa semua ini terjadi begitu cepat. Rasanya ingin kembali mengulang waktu, mengulang semua kejadian indah di masa lalu. Tapi itu hanyalah masa lalu, masa lalu, yang mungkin tak akan pernah terulang kembali meskipun aku memaksa untuk kembali kedalam pelukan seorang Nathan. Nathan yang hangat, lembut, dan apapun itu.... Tapi itu dulu... Dulu... Sekarang semuanya berubah... BERUBAH.....

"Nat... Nathan... Lo denger Gua gak sih???"

Aku mencoba berlari menuju tempat Nathan berdiri, mendekatinya,...

Dueeeerrrr.....!!!!!!!!

Dia membalikkan badannya dari lorong sekolah. Menatapku. Kedua mata kami saling bertemu satu sama lain. Bibirku hampir menyentuh bibirnya. Pandangan matanya yang nyaman membuatku kembali merasakan sebuah kebahagiaan yang kembali lagi muncul. Setelah sekian lamanya kini senyummu kembali.....

"Apakah rasanya masih sama seperti ini. Apakah masih sama seperti dulu, apakah kamu masih menyimpan rasa yang sama seperti dulu, apakah Nat...."

"Woiiii....!!"

Teriakannya membuatku bangkit dari lamunanku. Aku tak berfikir bahwa Nathan masih sama seperti dulu. Seperti aku masih mencintainya tiga bulan yang lalu, seperti aku masih menggenggam tangannya dengan erat seperti dulu, seperti aku masih berada dalam peluknya yang hangat, seperti aku masih.....

"Fik.... Lo ngapain manggil gua???"

"Fik" panggilan itu membuatku kembali masuk ke dalam lamunanku. Panggilan lain dari teman-temanku. Ya, memang namaku Sefia Osiana, biasanya teman-temanku memanggilku Sefi. Hanya dia satu-satunya orang yang memanggilku dengan sebutan "Fik" sapaan yang terasa begitu hangat didalam sini, di sini,....

"Maksud Gua Sef... Ngapain Lo panggil gua?? Udah, langsung to the poin aja, buruan gua buru-buru nih, jadwal ekstra udah mau mulai, bisa-bisa gua Terlambat cuma gara-gara ocehan lo yang gak penting itu. Ini udah jam berapa?? lo tau gak sih gua buru-buru!!"

"Hadehhhh.... Lo panggil Gua dengan sebutan apapun itu gak akan buat Gua jadi baper sama Lo. Ya, itu sama aja kan tetep nama Gua...

"Intinya Gua cuma mau bilang, jangan lupa berangkat ke latihan teater besok sore jam 5 sore."

"Cuma itu doang?? Buang-buang waktu Lo...!! Udah gua mau ke kelas. Dahhhh..."

Aku masih terdiam memandangi Nathan yang berjalan melewati lorong sekolah menuju kelasnya.

"DOR..!! Ketahuan Lo Sef.... Lo lagi-lagi kepergok liatin Nathan. Gua bilangin Ariz nih. Riz.... Riz..." Goda Fita.

Ya, Fita adalah sahabatku sejak kecil. Mungkin bisa dibilang dia adalah satu-satunya tempat sampah bagi seorang Sefia Osiana.

"Apaan sih Lo Fit....? Gak lucu kali!"

"Sef, tungguin gua kali.... Gua juga mau pulang."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 06, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

HURT'SWhere stories live. Discover now