12|Berdarah

1.3K 35 0
                                    

" Ish nak buat ape ni ? . Bosannya makngah takde . Huuuu " Sufi terlentang di atas katil bersaiz king di biliknya . Sebelum makngah pergi outstation , makngah ada meninggalkan kunci kereta Alzanya kepada Sufi . Dia menyuruh Sufi keluar bawa keretanya . Untuk menghilangkan bosan kata makngahnya . Tapi Sufi memang malas nak keluar sebenarnya .

Aircond dikuatkan . Telefonnya dibelek lemah . Pintu biliknya tidak ditutup . Rambutnya yang lurus dan panjang paras pinggang diserabutkan . Kalau Adami nampak mesti dia ingat hantu kuikui . Seluar slack hitam dipakainya bersama baju jersi pink lengan panjang .

' Adami ? ' desis hati Sufi yang masih terlentang . Dia sangat bosan . Pelbagai gaya kuak lentang di buatnya . Tiba-tiba pula boleh ingat Adami yea Sufi .

" Nak tengok insta Adamilah hihihi . Eh gediklah kau Fieee . " omel Sufi sendirian sambil tersengih . Sufi memasang earphone , membuka lagu kegemarannnya dengan volume yang boleh mencairkan taik telinga . Kalau ada orang lain melihat perlakuan Sufi , mesti dah lama kena label sebagai gila .

Sufi menaip nama ' AdamiHaikal ' di instagramnya . Dia pernah nampak nama insta Adami ketika Adami leka bermain iPhonenya . Terpamer gambar profile Adami yang sedang berdiri di sebuah taman sambil memegang ular yang berwarna kuning . Err seriauu gua .

" Uuuuuwooowwww ! Dia tak private ! Wahhh ! Ramai gila followersssss ! Wahh hot gilaaaa Adami ! Mak aihhhh !!! " Sufi sudah berguling-guling di atas katil . Dia teruja . Dia tak menyangka Adami begitu hot .

Sufi scroll semua gambar Adami . Semua gambar Adami mendapat like 10k keatas . Sufi tak sangka . Dia masih sedap mencuci mata melihat gambar Adami . Sufi tersengih sendirian .

" Woiiiii hanttuuuuuuuuu " jeritan orang asing kedengaran di dalam rumah makngah .

" Woiii kauu pahallllll siaaakk masuk tak bagi salammm !!!! " Sufi membaling orang asing itu bantal peluknya yang berwarna merah hati . Terkena tepat pada muka orang asing itu .

" Bukkkkk " orang asing itu jatuh terduduk . Sufi mengambil kesempatan ini untuk menyarung tudung sarungnya yang disimpan dalam laci . Untuk emergency .

" Kau masuk rumah takbagi salam ! Perompak !!! " Sufi sudah berlari ke arah orang asing itu . Siapa lagi kalau bukan Adami . Haihh Adami .. Selalu buat Sufi marah .

Tanpa menunggu lama , Sufi menendang perut Adami yang masih terduduk . Berbunyi kuat tendangan Sufi . Adami terpelanting ke belakang . Sufi takpuas hati . Dia menyepak muka Adami . Kuat .

" Tengkorak kauuuu aku takbagi salammm !! Kau yang pekak takdengar ! Dengan pintu tak kunci ! Grill tak kunci !! Kau memang nak kena rompak ke apee hahhh ?!!!! " Adami naik angin .

Bibirnya pecah disepak Sufi . Dia cuba untuk berdiri . Tetapi Sufi lebih pantas , dia mengambil inisiatif yang lebih berkesan untuk mendera Adami .

Cekik !

" Mati kau mati kau hahaha " Sufi macam orang histeria . Dia mencekik Adami . Adami kesesakan nafas . Tapi Adami tetap boleh melawan . Ape lah sangat kekuatan perempuan dari kekuatan lelaki .

Adami mencubit pipi Sufi kuat . Sufi melepaskan cengkamannya pada leher Adami . Adami sebolehnya taknak mencederakan Sufi . Biarlah dia je yang cedera . Jangan Sufi ....

Sekarang masing-masing berdiri . Pandangan mata hazel Adami tajam menusuk mata hitam Sufi . Adami mengelap darah yang mengalir dibibirnya yang pecah .

" Biadap kau kan . Kau memang nak kena dengan aku ! " Adami menjerit kuat . Bergegar bunga yang berada di ruang tamu makngah . Mereka sekarang berada di ruang tamu .

Masing-masing panas . Adami sudah membuka kekudanya . Sufi sudah bersedia untuk bersilat . Garang mukanya . Tudungnya yang senget tidak dipedulikan .

" Haiyyaaakkkk " Sufi mengambil langkah . Dia melakukan flip back ke arah Adami . Adami terkejut . Dua tiga kali flip back , kaki Sufi menendang Adami sebelum Sufi jatuh terduduk . Adami sekali lagi terjatuh . Kepalanya terhantuk tiles . Kuat .

" Allah .... " perkataan terakhir Adami sebelum matanya tertutup rapat .

Sufi terkejut . Panik . Darah pekat mengalir di kepala Adami .

" Adami ... Bangun ... Janganlah buat aku macam ni .. Aku tak sengaja ... Adami ..... " Sufi mengoyangkan badan Adami . Dia memeriksa kecederaan Adami .

' Banyaknyee darah .. Allah . Darah ....... Kau kena kuat Fie ' Sufi sudah pucat . Matanya tertutup rapat dalam keadaan terduduk .

" Bukkkk " Sufi pitam . Adami dan Sufi kaku .

Satu minit .

Dua minit .

Tiga minit .

Lima belas minit .

Dua puluh minit .

" Allah .... " Sufi tersedar setelah 20 minit pitam . Terasa pening kepalanya melihat darah .

Dilihatnya Adami masih tidak berkutik . Darah pekat sudah berhenti mengalir dari kepala Adami .

" Kau kena kuat Fie . Kau kena kuat ! " Sufi mula berasa pening lagi . Haihh kau ni Fie ..

" Wekkk . Ya Allah .. Darah " Sufi nak muntah dengan bau darah Adami .

" Adami .. Aku minta maaf .. " Sufi sedaya upaya mengangkat Adami . Berat !

" Kau tunggu kejap . Aku panggil pak guard . " Sufi meletakkan Adami kembali dilantai . Dia berlari keluar . Di ambil kunci kereta dan kunci rumah .

" Assalamualaikum . Pakcik , tolong saya pakcik . Abang saya berdarah . Saya takdapat angkat . Berat . " Sufi tercungap-cungap bernafas . Ape taknye .... Sufi turun tangga . Bukan turun lif . Hadeiii .

" Yelahh nak . Kejap pakcik ambil barang pakcik " pak guard yang bernama Ahmad itu mengambil kunci dan kayunya . Untuk keselamatan .

" Sini pakcik . " Sufi keluar setelah lif berhenti di tingkat tujuh . Pakcik Ahmad hanya mengikut Sufi yang berlari anak .

" Allah . Anak buat ape dengan abang ni ? " Pakcik Ahmad sudah menghalakan kayunya pada Sufi . Sufi sudah pucat .

" Pakcik . Saya dengan abang saya tadi bergurau . Lepas tu saya silat dia . Saya taktahu pula boleh jadi macamni . " terang Sufi sambil duduk memegang Adami .

" Allah . Kenapa bergurau sampai macam ni nak . Sini pakcik angkat . Kamu tolong cek rumah . Tutup tingkap . Buka pintu tu . " Sufi menurut arahan Pakcik Ahmad .

" Dah keeee ?. Cepat ! " Pakcik Ahmad sudah berada didepan pintu . Sufi tergesa-gesa memakai kasut tutupnya . Stokin hitam sentiasa melekat dikakinya kalau nak keluar .

" Pakcik tengok abang kamu dah pucat ni . Bawa abang kamu ke hospital secepat yang mungkin tau ! " Pakcik Ahmad sekali lagi memberi arahan . Biasalah .. Pakcik pakcik .

" Baiklah pakcik ." itu saja yang mampu Sufi balas . Mereka sudah berada di parking kereta . Pakcik Ahmad mengheret Adami . Sufi disebelah juga membantu .

" Terima kasih ye pakcik . Saya pegi dulu . Assalamualaikum . " tutur Sufi setelah masuk kedalam kereta . Adami diletakkan di bahagian belakang . Supaya senang untuk di keluarkan .

" Adami . Kau kena kuat tau . Aku .... Aku .. Aku ... Aku .. Haihhh ape aku aku ni . " Sufi membebel sendirian . Dia berpeluh-peluh .

" Adami . Dah sampai hospital . Kau sabar tau . " Sufi memberhentikan keretanya berdekatan pintu masuk kecemasan .

Dua orang nurse tergesa-gesa membawa kerusi roda apabila mendengar suara Sufi menjerit . Nurse itu menolak Adami yang tidak sedarkan diri . Sufi sentiasa di sebelahnya .

" Cik tunggu sini . Sila isi borang ni . " nurse yang bernama Amirah memberikan Sufi borang untuk diisi . Sufi ambil dengan seribu perasaan . Dia rasa bersalah . Air matanya menitis laju .

" Adami ..... Aku minta maaf .. " tutur Sufi sebelum pandangannya kelam .

Sambut Cintaku SayangWhere stories live. Discover now