Dreampalace (?)

3 0 0
                                    

Aku bangun dari tidurku dan merubah posisiku menjadi duduk diatas tempat tidur.

Pusing.. Pusing sekali..
Argh, harusnya aku mengikuti kata-kata ibu agar tidak tidur terlalu lama. Kepalaku sangat berat saat ini, argh.

Tapi tunggu.. Dimana ini?
Apa ini kamarku? Siapa yang mendekor kamarku sehingga atapnya menjadi seperti atap gubuk?

Dan... Apa yang terjadi dengan dinding kamar ku? Mengapa kamarku jadi terlihat seperti gubuk kecil?

Baju ku?!
Apa yang terjadi dengan baju ku? Kenapa piyamaku berubah menjadi gaun merah?

Ini pasti hanya mimpi.
Ya! Haha!
Aku harus bangun.
Tampar! Ya, tamparan pasti akan membangunkanku dari mimpi ini!

*Plak*

"Aww" Sakit, rasanya sakit. Tapi kenapa aku belum terbangun juga?!

Oh ternyata benar yang dikatakan ibuku, aku memang seperti kerbau kala tidur.
Mungkin satu tamparan keras lagi akan membuat aku bangun.

*plak*

Apa?! Rasanya sakit!
Hey! Dimana aku?! Oh ayolah, bangunlah diriku!
Jika ini mimpi, kenapa semua kelihatan seperti nyata?

"Putri sudah bangun?" Tanya seorang pemuda yang tengah berjalan kearah ku.
Pemuda itu memakai baju seperti baju orang desa. Susah dijelaskan, ia memakai baju seperti baju petani.

Bisa dibilang pemuda itu tampan dan sepertinya dia seumuran denganku.
Jika Lani ada disini, mungkin pemuda ini sudah di-gebet oleh Lani. Secara, Lani itu playgirl kelas kakap, hih.
Kenapa jadi Lani? Fokus, Nadia!

"Putri, apa putri bisa mendengar saya? Kenapa putri memperhatikan saya seperti itu? Apa ada yang salah dengan wajah saya putri?" tanya pemuda itu bertubi-tubi.
Hey, apakah dia tidak bisa bertanya satu-satu?

"Dimana aku?" tanyaku to the point.

"Tuan putri sedang berada di gubuk saya. Tadi saya menemukan putri di pinggir sungai saat saya ingin memancing ikan"

"Bukan itu, maksudku aku berada dimana? Tempat apa ini?" tanya ku lagi.

"Sebelumnya maaf putri, apa maksud putri bertanya seperti itu? Kita sedang di Dreampalace putri"

"Oh, Dreampalace"

1 detik

2 detik

"Hey! Apa tadi kau bilang?! Dream apa?!" teriakku, shock.

"Dreampalace tuan putri" jelas pemuda itu lagi ramah.

"What da?! Tempat apa ini?! Dan kenapa kau memanggilku putri?! Namaku Nadia bukan Putri! Siapa kau?! Kenapa aku bisa berada disini?!" tanyaku bertubi-tubi pada pemuda itu.

"Tenang tuan putri, apa tuan putri lupa? Oh mungkin tuan putri pingsan karna terbentur batu dan menyebabkan tuan putri lupa ingatan ya?" pemuda tampan itu tersenyum ramah padaku dan mulai menjelaskan dengan pelan.

"Tuan putri berada di Dreampalace. Tuan putri adalah anak dari Yang Mulia Raja Edward dan Ratu Diana. Tadi saya menemukan putri tergeletak di tepi sungai. Apakah putri sudah ingat sekarang?" jelas pemuda itu.

Edward dan Diana? hey, itu bukan nama kedua orangtua ku!
Ya Tuhan, apa yang terjadi?!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DreampalaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang