Chapter 6

60 8 0
                                    

Chrissy Aureus Horan

Aku berbaring, menatap langit-langit kamarku. Entah apa yang aku pikirkan sampai-sampai aku tidak melihat notifikasi yang tampil di layar handphone - ku.

2 messages from Calum T. Hood

Calum?

Dengan segera aku membaca pesan darinya.

Calum T. Hood
Hey C!

Calum T. Hood
Apakah hari ini kau sedang sibuk?

Chrissy
Tidak. Memang ada apa?

Calum T. Hood
Aku ingin mengajakmu keluar sebentar. Bisa? Hanya ke taman

Chrissy
Boleh

Calum t. Hood
Aku jemput 5 menit lagi. See ya!
Read.

Dengan bekal handphone saja aku menuruni tangga dan menunggu kedatangan Calum.

Tak lama kemudian, suara bel pintu berbunyi. Aku segera membukakan pintu. Aku melihat sesosok orang bertubuh jangkung dan berambut hitam. Ya, dia Calum. Aku sama sekali belum pernah melihat ia berpakaian diluar pakaian seragam. Dia terlihat lebih..... tampan?

"Langsung, yuk?" ucapnya. Aku mengangguk cepat dan menutup pintuku.

Dari rumah menuju taman hanya memerlukan waktu 5 menit berjalan kaki. Calum menarikku ke bangku kosong di tepi rerumputan yang luas.

"Aku ingin bercerita padamu." ia membuka pembicaraan. Aku menyeritkan dahi tanda bingung. Apakah ia berbicara soal hal penting?

"Silahkan." aku menjawab dengan rasa penasaran yang tinggi. "Tapi jangan beri tahu siapapun kecuali Michael. Aku menyukai seorang perempuan yang baru aku kenal 2 hari yang lalu. Namanya, Nalla."

Aku hanya diam menyerap cerita yang Calum bicarakan. Namun, anehnya ada rasa yang mengganjal. Ada rasa kesal dan... cemburu.

Dan sekarang aku baru menyadari bahwa aku menyukai dua laki-laki dan mereka bersahabat.

" Hey! Kenapa kau melamun? Kau dengar kan aku bicara apa?" Lamunanku dibuyarkan oleh ucapan Calum sambil memukul lenganku. "Eh- iya iya. Aku dengar. Siapa Nalla? Aku tidak pernah mendengarnya."

"Ia teman SD Michael dan aku rasa aku sangat cocok dengannya. Ia memiliki ketertarikan yang sama denganku." jawabnya sambil tersenyum. "Kalau kau suka dengannya, perjuangkan lah." Aku tak kalah untuk tersenyum. Senyuman paksa lebih tepatnya.

Samantha Arlene Styles

Sejak aku dan Calum 'berpisah' aku mulai tertarik akan kepedulian Ashton. Ya, dia yang selalu mendengarkan ceritaku, seluruh rasa gelisahku dan masalahku. Dia yang memberikan aku ketenangan dan kenyamanan.

Apakah aku mencintainya? Rasanya itu terlalu cepat.

Ashton Irwin
Sammy, umm aku mau jujur padamu.

Sammy
Silahkan.

Ashton Irwin
Aku... menyukaimu

Sammy
Okay..

Dan pada saat itu terasa kecanggungan antara Ashton dan aku. Ashton tidak lagi membalas pesanku dan hanya membacanya saja. Aku hanya tertarik padanya bukan menyukainya. Tapi, Ashton yang menyukaiku. Tertarik berbeda dengan menyukai, kan?

Entahlah rasanya sangat sulit untuk dijelaskan. Setelah aku memutuskan untuk berpisah dengan Calum, pikiranku kacau. Aku masih memikirkannya dan kondisinya. Tapi, akhir-akhir ini aku lihat ia dekat dengan Chrissy.  Aku sendiri saja belum tahu sudah move on dari Calum atau belum. Tapi, di sisi lain aku tertarik dengan kedewasaan Ashton.

Calum Thomas Hood

Tidak ada salahnya juga bercerita dengan Chrissy. Dulu, aku kira dia jutek. Tapi, ternyata ia memiliki sifat kedewasaan. Tapi, setelah aku bercerita tentang siapa yang aku suka, ia lebih banyak diam. Aku tidak tahu apa yang ada di pikiran dia sekarang.

Sekarang aku sedang dalam perjalanan menuju rumahnya kembali. Rasa canggung menyelimuti kami berdua.

"Cal.." ia kini membuka suara. Aku menoleh ke arahnya. "Ada apa?" jawabku.

"Aku boleh bertanya?" tanyanya. Aku menyeritkan dahi. Untuk apa ia bertanya seperti itu? Memang ada apa? "Tentu saja boleh. Kenapa harus bertanya seperti itu?" ia tertawa kecil sambil mengangkat bahunya.

"Kau masih berkomunikasi dengan Sammy?" tanyanya. Aku menyeritkan dahi. Memang selama ini dia tidak mengetahui tentang hal ini? "Masih.. memang ada apa?" ia hanya menggeleng. "Tidak apa. Berarti itu bagus karena kalian masih menjaga komunikasi." aku hanya mengangguk.

Rasa canggung timbul kembali setelah percakapan kami yang tadi berakhir. Ia berlari menuju rumahnya yang jaraknya sudah tidak jauh lagi.

"Hey waitt!" teriakku sambil mengejarnya.

Setelah sampai di depan rumahnya, ia menawarkan diriku untuk mempir sebentar. "Mau mampir dulu?" tawarnya. Aku langsung menggeleng dan tersenyum padanya. "Tidak, terima kasih. Aku sudah ada janji dengan Nalla."

Ia terdiam sebentar, memikirkan sesuatu. Namun, tak lama ia tersenyum. "Baiklah! See ya Cal!"

Sudah beberapa kali aku lihat perubahan darinya semenjak aku bercerita tentang siapa yang aku suka sekarang. Aku tahu ini terlalu cepat untuk menyukai seseorang yang baru aku kenal 2 hari yang lalu. Tapi, aku harap tidak ada lagi yang berubah dari Chrissy karena......

Aku merasa nyaman dengan Chrissy.


A/N :

Fyi, cerita ini bakal jadi slow update maaf ya yang selama ini udah nunggu hihi xx

To CalumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang