Devan memasuki sebuah club, tempat biasa yang ia tuju saat weekend. Hanya sebulan belakangan ia jarang ketempat ini, itu dikarenakan adik iparnya baru saja melahirkan, dan ia satu-satunya orang yang direpotkan oleh mommy-nya untuk mengurus ini itu. Revan... adik kandungnya sedang ditugaskan oleh daddy mereka untuk mengurus perusahaan di Jerman dan baru pulang tiga hari yang lalu
Devan mengambil tempat duduk dipojok agar bisa menatap keadaan club secara keseluruhan. Tidak perlu waktu lama untuk mendapatkan wanita ditempat seperti ini. Benar saja... belum lima menit Devan duduk, seorang wanita dengan minidress super ketat berwarna merah menyala yang mempertontonkan sebagian payudaranya langsung duduk dipangkuan Devan dan berusaha mencium bibirnya. Devan memalingkan wajahnya. Ia memanggil pelayan yang membawa nampan minuman dan mengambilnya lalu meminumnya dengan sekali teguk
"Sudah beberapa hari ini aku tidak melihatmu tampan, apakah kau sangat sibuk?"kata wanita itu, jarinya menelusuri rahang kokoh Devan, mencoba untuk merayunya. Devan melirik wanita itu, merasa mendapatkan angin segar ia mencium sudut bibir Devan dan perlahan turun menyusuri lehernya
Awalnya Devan risih, tapi ia laki-laki normal yang tidak bisa menolak jika ada wanita yang terus menggodanya, apalagi wanita ini terus menggoyang-goyangkan pinggulnya membuat junior Devan ereksi dan akhirnya ia pun membalas ciuman wanita tadi. Tanpa sengaja mata Devan menangkap satu sosok wanita cantik yang tampak familiar baginya, Devan menghentikan ciumannya
"Maaf cantik... nanti kita lanjutkan"Devan mendorong wanita itu agar turun dari pangkuannya lalu beranjak dari sana, mendekati meja bartender
Devan tersenyum saat mengetahui wanita itu adalah wanita yang dicarinya selama ini, Caroline
"Kau sudah cukup mabuk nona..."kata bartender tersebut memperingatkan
"Aku belum mabuk... tolong beri aku satu gelas lagi..." Devan menyeringai. Caroline memang tidak berubah dari dulu, keras kepala
"Tapi..."
"Berikan dia satu gelas lagi, masukan semuanya kedalam tagihanku Ton..."kata Devan lalu melirik Caroline
"Hai little girl... akhirnya kita bertemu lagi"Devan mengerlingkan sebelah matanya, ia dapat melihat kalau wanita itu terkejut saat melihat dirinya
"Kau pikir aku tidak sanggup bayar?"ujar Caroline ketus, lantas ia berdiri tapi tiba-tiba tubuh Caroline ambruk, untung saja Devan dengan sigap menangkap tubuhnya
"Carol, kau tidak apa-apa?"kata Devan sedikit cemas
"Sudah berapa banyak dia minum?"tanya Devan pada Tony, bartender yang tadi melayani Caroline
"Hampir satu botol..."sahut Tony membuat mata Devan melebar
"Apa!? Satu bot..."
"Huuueeekksss..."belum sempat Devan berkata, Caroline muntah didepan Devan
"Shiitt.."Davin menatap jijik saat cairan berwarna kecoklatan mengenai kemeja putih yang dipakainya
"Kau sangat merepotkan..."Devan mengangkat tubuh Caroline dan mengabaikan pandangan orang-orang disekitarnya
*****
Sinar matahari yang masuk dari celah jendela tidak lantas membangunkan Caroline, ia masih nyaman bergelung dengan selimut yang menutupi tubuhnya. Seseorang membuka tirai lebih lebar lagi dan cahaya matahari langsung masuk menyilaukan mata Caroline
"Mom... aku masih mengantuk"ujar Caroline sambil menarik selimutnya sampai batas kepala
"Sejak kapan aku menjadi mommy-mu"lambat-lambat Caroline mencerna suara yang baru saja didengarnya, ia membuka selimut yang menutupi wajahnya dan langsung berhadapan dengan wajah tampan Devan
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Girl
Short StoryBELUM SEMPET REVISI! Ini bercerita soal Devan Arya Wiguna. Petualangan play boy setelah mendapatkan kembali cinta sejatinya #2 dalam oneshoot 3-13/06/2018 #4 dalam oneshoot 9-10/07/2018 #5 dalam oneshoot 1/6/2018 #6 dalam oneshoot 2/6/2018