"Chagi hadiah apa yang ingin kau dapat dariku untuk peringatan hari jadi kita yang pertama ini ?"
"Oppa.. Yang aku inginkan hanyalah tetap selalu berada di sisimu."
"Chagi tapi aku ingin membelikanmu sesuatu sebagai kenang-kenangan. Aku tidak akan bisa selalu berada disisimu."
"Waeyo ? Apa oppa akan meninggalkanku ?"
"Mana mungkin aku bisa meninggalkan Army-ku yang cantik dan manja ini." Jin mencubit pipi Army yang chuby.
"Sebentar chagi. Aku akan membelikan sesuatu untukmu. Tapi tutup matamu dulu."
"Nde.. Jangan lama-lama oppa."
Tiba-tiba...
BRAKKK!!!
"OPPAAA!!!!"
"Kenapa aku bermimpi seperti ini lagi. Tolong.. tolong aku untuk menghilangkan mimpi ini. Mimpi buruk yang selalu menghantuiku. Aku ingin melupakannya!!!"Lagi-lagi Army terbangun di tengah malam dengan keringat dingin yang bercucuran dari tubuhnya.
-Army POV-
"Good morning chagi.."
Yaahhh.. Kalimat itu yang membuat pagiku begitu berharga. Pagi yang indah dengan semangat baru dan cinta yang baru. Perkenalkan namaku Army, aku adalah seorang gadis yang tinggal di sebuah apartemen di tengah kota Seoul. Aku bekerja paruh waktu di sebuah cafe di pinggir kota. Meski harta peninggalan orang tuaku cukup banyak namun aku tidak ingin bergantung pada itu. Ya.. aku hidup sendirian tanpa ada keluarga maupun teman yang menemani. Aku dulu pernah memiliki keluarga. Ya.. Ke luarga yang harmonis, bahagia dan aku cintai. Yang terdiri dari ayah, ibu dan tiga orang anak. Aku adalah anak sulung dari keluarga tersebut. Namun, keluarga bahagia itu sekarang sudah tidak ada lagi. Karena ayah, ibu dan kedua adikku meninggal dunia saat mereka akan pergi ke luar negeri menemui pamanku Sindong. Mereka meninggal dalam kecelakaan pesawat dua tahun yang lalu. Ayahku adalah anak sematawayang. Kakek nenekku sudah meninggal sejak aku masih kecil. Satu-satunya keluargaku adalah paman Sindong, adik dari ibuku. Tapi paman Sindong tinggal di Eropa. Paman mengajakku untuk tinggal bersama dia, tapi aku menolak. Aku tidak ingin merepotkannya. Aku ingin menjadi pribadi yang mandiri, tanpa merepotkan orang lain dan tanpa belas kasihan dari orang. Memang awal sepeninggalan kedua orang tuaku dan kedua adikku, aku mengurung diri beberapa hari. Tujuanku mengurung diri bukanlah karena aku tidak menerima kenyataan yang ada, namun aku hanya ingin menghindar dari orang-orang yang merasa kasihan terhadapku.Aku tahu sebab mereka kasihan karena llmereka peduli terhadapku. Tapi aku sama selali tidak ingin di kasihani.
Pribadiku sesikit berubah. Aku lebih memilih tidak banyak memiliki teman. Alasanku memiliki sedikit teman hanya karena aku takut. Aku takut jika aku sudah menyayangi mereka seperti keluargaku, dan tiba-tiba mereka pergi meninggalkanku begitu saja.. aku sungguh tidak menginginkan semua itu.
***"Ommoo.. Aku bisa telat!!!"
Army mengayuh sepeda dengan sekuat tenaga."Ahjussi...huuh..huuh..huh"
"Kenapa kau ngosngosan seperti itu ? Dan.. Tidak biasanya kamu berangkat begitu awal."
"Mwo ? Bukankah aku sudah telat ? Uh!!! Ini... MWO!!! Aiisshhh masih pukul 6 a.m tapi aku tadi melihat jam di kamarkuuu..??"
~Flash Back On (Kemarin malam)~
"Uuuuhhh.. Aku lelah sekali. Aku sangat lapar... Huh ? Huh ? Huh ? Tidak ada makanan sama sekali ? Aishh aku lupa berbelanja persediaan makanannn. Pukul berapa sekarang ? Eomma! Kenapa jamku bisa mati!!! Oh lengkap sudah penderitaanku malam ini."