Star (FF oneshoot)

4.6K 31 6
                                    

Huaaa lagi riwet ama masalah kuliah, jadi bisanya cuma aplot FF yg pernah diikutin lomba.. moga kalian suka readers.. ditunggu RCLnya^^ love ya..

***

Seoul, awal Juli

Seorang lelaki muda tengah duduk di sebuah café yang terletak di pinggiran kota Seoul. Matanya serius menatapi layar laptop, jari-jarinya menari-nari di atas kibor sambil sesekali mengklik tombol mousenya. Beberapa menit berselang telah muncul kata ‘You Win’ di layar lappynya.. Sudut bibirnya melengkung membentuk sebuah senyuman. Ternyata kepiawaiannya dalam bermain game tetap ada. Tangan kanannya menyentuh sepotong cheese cake dan menyuapkannya. Bipp. Laptopnya berbunyi menandakan sebuah e-mail tengah mampir ke dalam akun e-mail-nya. Ditutupnya game Winning Eleven yang sedari tadi dimainkannya, kemudian di bukanya kotak masuk, mengecek e-mail yang baru saja masuk. Diarahkannya panah mouse itu kearah e-mail dan klik, e-mailpun terbuka.

From : iamcutegirl@xxx.com

To : gaemgyu@yyy.com

Subject : Haii..

Bagaimana kabarmu kyu? Sehat?

Lagi-lagi sudut bibirnya bergerak membentuk sebuah senyuman. Diraihnya cangkir yang berisi cappuccino hangat dan disesapnya sebentar kemudian ditaruhnya kembali. Tangan-tangannya kembali menari-nari di atas kibor.

To : iamcutegirl@xxx.com

From : gaemgyu@yyy.com

Subject : Re: Haii..

Kabarku? Sudah bisa digolongkan baik, mungkin. Sehat? Tentu saja, dorm mempunyai koki terbaik, kau tahukan, wookie hyung. Bagaimana denganmu?

Setelah yakin dengan jawabannya, di klik tombol send. ‘Sudah bisa digolongkan baik, mungkin’. Sudut bibirnya kembali melengkung membentuk sebuah senyuman, senyuman miris. Mungkin benar, akhir-akhir ini keadaannya bisa digolongkan baik walau tak sepenuhnya baik. Beberapa menit berselang, si kotak berwarna biru ini kembali berbunyi, menandakan e-mail kembali masuk ke akunnya. Dibukanya perlahan dan membacanya.

Itu bagus kyu! Aku senang mendengarnya. Aku? Sama, aku baik. Sedang apa?

“Ya, benar. Ini bagus, tapi tetap saja aku..”, kata-katanya terhenti. Digelengkan kepalanya.

“ Ah, sudahlah. Aku tak boleh begini”, ucapnya lagi. Diketiknya sebuah balasan.

Ya, ini memang bagus. Akupun senang kau baik. Aku sedang apa? Seperti biasa. Kau bisa menebaknya bukan? Kau sendiri sedang apa?

Tentu saja kyu, aku sangat mengenalmu! Apalagi kalau buka game! Benar bukan?

Kkk~ exactly! Kau sangat mengenal diriku nuna (kakak)..

Tentu saja bodoh! Aku ini kan nuna-mu! Aku bahkan sudah mengenalmu sejak kau bayi. Hmm, kau masih suka mengingatnya?

“mengingatnya?”, lirihnya pelan. “tentu saja, bagaimana bisa aku melupakannya nuna”, bisiknya lagi. Diketiknya sebuah balasan dengan cepat.

Tentu, dia wanita yang paling kucintai nuna.. sudah dulu ya, aku harus kembali sebelum si penggila putih itu membuatku muak dengan teleponnya yang berkali-kali itu. Sampaikan salamku untuk appa (ayah) dan eomma (ibu, aku akan mengunjungi kalian secepatnya. Dahh..

Setelah meng-klik tombol send dan memastikan bahwa e-mailnya telah terkirim, lelaki itu memangil waitress kemudian membayar makanan dan minumannya. Ditutupnya lappy tanpa matikannya terlebih dahulu kemudian memasukkannya ke dalam sebuah ransel. Disampirkannya ransel itu ke punggung. Tak lupa di rapatkannya kembali hoodie dan masker, kemudian dilangkahkan kakinya pergi dari café itu. Lima belas menit berlalu, kini lelaki itu telah berada di suatu tempat yang dipenuhi hamparan rumput hijau. Tempat ini letakknya tak begitu jauh dari café yang tadi ia singgahi, letaknya tersembunyi diantara beberapa pepohonan. Tak banyak orang yang tahu tentang ini, hanya lelaki ini dan dia.

Star (FF oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang