holaa ini fanfiction one shot aku yang pertama heheh! emm fanfic ini pernah aku ikut sertain dalam lomba, tapi gak menang :(.. haha tapi gak apa-apa, namanya juga perlombaan pasti ada menang dan kalahnya yakan?? mungkin saat ini aku memang kalah, tapi besok-besok aku akan berusaha buat jadi pemenangnya hoho.
okee happy Reading :)
Matahari sudah menampakkan cahaya jingganya, burung-burungpun berkicau merdu memadupadankan keindahan pagi yang indah dan tenang ini walaupun ada sedikit suara kendaraan yang memecah keheningan namun semuanya masih tetap tampak indah dan damai.
Di sebuah rumah di daerah kemang Jakarta Pusat ada seorang pemuda tampan dengan wajah khas timur tengah yang masih berada di alam mimpinya sedang bergelayut manja di atas ranjangnya yang besar dengan memeluk guling kesayangannya.
Pemuda tampan itu bernama Zayn Javvad Malik seorang pemuda keturunan Inggris-Pakistan yang mempunyai mata coklat terang yang sangat mirip dengan ayahnya dengan bibir tipis yang mungil seperti kepunyaan ibunya membuatnya tampak terlihat sangat tampan. Walaupun dia keturunan Inggris-Pakistan namun dia tidak menetap di Negara asalnya melainkan dia menetap di Negara yang sangat jauh dari Negara kelahiran kedua orang tuanya itu yaitu Negara Indonesia. Saat ini usianya genap 20 tahun January lalu, seperti usianya yang sudah terbilang dewasa, sifatnyapun terlihat sangat dewasa karna dia adalah type pria mandiri.
“Tok tok tok” terdengar suara ketukan bukan dari pintu kamarnya melainkan dari jendela kamarnya yang terbilang cukup tinggi karna berada di lantai dua rumah tersebut. Ketukan itu belum bisa membangunkan pemuda tersebut yang masih menikmati alam mimpinya.
“tok tok tok” di ketukan kedua suara yang dihasilkan dari ketukan tersebut terdengar lebih keras dari ketukan pertama tadi, masih berasal dari balik jendela kamar pemuda itu namun yang di hasilkan dari ketukkan itu hanya sebuah erangan kecil dari bibirnya sambil menutup wajahnya menggunakan selimut yang sudah sedari tadi melekat di tubuhnya tanpa mengeluarkan tanda-tanda bahwa ia akan segera bangun.
“tok tok tok” di ketukan ke tiga, ketukan yang berbeda dari ketukan sebelumnya yang terdengar lebih keras, bisa dibilang bukan sebuah ketukan melainkan sebuah geduran yang terdengar cukup kencang yang menghasilkan teriakan hebat dari pemuda yang sedari tadi sedang tertidur pulas, pemuda itu terlihat sangat kaget karna dia langsung terduduk dari tidur panjangnya.
Sedetik kemudian pemuda itu melemparkan guling ke arah dimana suara ketukan itu berasal sambil menggulung selimutnya dengan hentakkan yang keras dan berjalan dengan langkah panjang menuju tempat ketukan tadi berasal.
Dia menarik hordeng kamarnya dengan satu hentakkan keras yang lalu di sambut dengan sinar matahari pagi yang langsung menyerbu masuk ke dalam kamarnya itu “aahh shit” pemuda itu mendengus kesal sambil menutup matanya karna tidak tahan dengan sinar matahari tadi.
Setelah dia terbiasa dengan sinarnya dia mulai membuka perlahan-lahan tangan yang menutupi matanya lalu kemudian disusul dengan membuka jendela kamarnya. Melangkahkan kaki ke luar jendela lalu memandang kota Jakarta dari balkon rumahnya.
“ada apa Niall? Ini adalah hari minggu, kenapa kau menghancurkan mimpi indahku? Huh!” ucapnya masih sambil memandangi kota Jakarta dan memegangi dadanya.
Pria yang di panggil Niall tadi adalah sahabat sekaligus tetangga rumahnya, rumahnya tepat berada di samping rumah Pria bernama Zayn tersebut. Rumah mereka hanya di batasi oleh pohon mangga besar yang salah satu batangnya menjulur ke arah balkon kamar Zayn yang membuat Niall selalu menggunakan pohon itu untuk jalan pintas masuk ke dalam kamar Zayn.
Pria yang mempunyai rambut blonde dengan mata biru yang dipanggil Niall tadi memutar bola matanya “jangan bilang kau lupa bahwa hari ini kita akan mendaki” ucap pria berambut blonde tersebut.