Teng...teng...teng!!!
Terdengar bunyi bel sekolah pukul 10.00 pagi yang menandakan bahwa semua siswa wajib untuk istirahat. Siswa-siswi bubar dari dalam kelas untuk pergi makan atau bersantai-santai di halaman sekolah. Tapi, ada satu siswa perempuan yang tetap memilih duduk di dalam kelasnya sambil membaca buku sendirian."Bintang?" terdengar suara perempuan lainnya dari arah pintu kelas itu. Rupanya nama Bintang itu ditujukan kepada perempuan yang sedang duduk dalam kelas tadi.
"Astaga, Ani kau membuatku kaget saja." kata Bintang.
"hehe,, Bintang? Kenapa kamu nggak mau aku ajak ke kantin tadi. Kamu marah samu aku ya?" balas Ani sambil mecolek pipinya Bintang.
"Nggak ko, Aku cuma pengen sendiri aja saat ini." kata bintang.
"Ya uda deh, Aku pergi aja." balas Ani.
"Haha,, Nggak ko, aku cuma bercanda." kata Bintang.
"Bintang gimana dengan adik kamu, apa dia masih suka main facebook seharian?" tanya Ani.
"Iya sih, habis itu udah menyatu dengan dirinya. Meskipun dia sering menyembunyikannya dari ayah dan ibu. Tapi, aku sangat yakin kalau ibuku mungkin tau hal itu. Tapi, dia nggak terlalu mempermasalahkannya." jawab Bintang dengan tersenyum pada Ani.
"Hmm,, kalau aku jadi kamu. Aku mungkin akan memarahi adikku, karena dia kan harus rajin belajar untuk semester kenaikannya. Tapi, dia malah bermain-main dengan HPnya itu. Jika ujian nanti, apakah ia akan tetap seperti itu? Kan malu kalau tidak naik kelas." tegas Ani ke Bintang.
"Haha,, dia kan adikku. Kenapa kamu yang marah?." balas Bintang.
Tak terasa jam sekolahpun akhirnya berakhir. Bel telah dibunyikan dan para siswa dengan senangnya pulang ke rumah masing-masing.Bintang dan Ani adalah sahabat dari kecil. Tak heran jika mereka sering bersama-sama saat di sekolah.
Suatu hari Bintang mengundang Ani datang ke rumahnya utuk belajar bersama. Setibanya Ani di rumah Bintang, ia langsung menyapa kedua orang tua Bintang di ruang keluarga.
"Tante? Om? Saya mau belajar bersama Bintang. Saya ke kamarnya dulu ya tante? Om?"
kata Ani.
Ani sampai dikamarnya Bintang. Bintang tersenyum dan berkata "Kenapa nggak sekalian aja nyapa tetangga?" canda Bintang.
"Pengennya sih gitu. Tapi, aku terlalu baik untuk itu" balas Ani sambil cengar-cengir.
Setelah selesai belajar, Ani dan bintang bercakap-cakap sambil makan sebuah cemilan.
"Bintang? Kenapa kamu nggak pacaran aja sama si Jono gendut itu. Haha.. Dia kan cowo yang dekat sama kamu. Kamu kan nggak mau berteman dengan cowo manapun, kecuali si Jono itu." canda Ani.
"Ngapain juga sih!! Aku kan temenan sama Jono itu karena dia orangnya baik. Lagian, aku juga berhubungan baik dengannya. Jadi, wajar kalau dia suka perhatian ke aku." kata Bintang agak kesal.
"Hmm,, ko gitu aja ngambek sih?
Kan cuma bercanda tau. Iya deh, aku minta maaf ya? Lain kali aku nggak bakal candain Jono ke kamu deh" Rayu Ani ke Bintang.
"Ya gitu dong..!!" Kata Bintang.Ke-Esekoan harinya.
Di sekolah, Bintang & Ani duduk beseblahan sambil menunggu guru datang mengajar di ke dalam kelas. Setelah 5 menit berlalu, Datang guru dan salah seorang siswa laki-laki ke dalam kelas.
"Perhatikan anak-anak!! Siswa yang berada di samping ibu ini adalah siswa baru di kelas kita. Ibu Harap kalian bisa bekerja sama dengannya hari ini dan hari berikutnya." Kata Bu Sum kepada seluruh siswanya.
"Hai teman-teman?? Perkenalkan namaku Rendy. Aku pindak ke sekolah ini karena orang tuaku pindah ke kota ini sejak kemarin." kata Rendy memperkenalkan dirinya.
"Silahkan duduk di bangku kosong yang berada di belakang itu!" perintah bu guru pada Rendy.
"Baik bu" jawab Rendy sambil menuju ke tempat itu.
Bangku kosong yang diduduki Rendy itu, di samping kananya adalah tempat duduk Bintang dan di sebelah kanan Bintang adalah tempat duduknya Ani.
"Buka buku mate-matika kalian halaman 104!" perintah bu Sum pada seluruh siswa.Teng...teng...teng!!!
Bel istirahat telah dibunyikan. Seperti biasa, semua siswa ada yang ke kantin, ada juga yang ke halaman sekolah.
Bintang dan Ani memilih keluar ke halaman sekolah dan duduk bersantai disana.
"Bintang? Menurutku pria yang namanya Rendy itu, mungkin anaknya orang kaya deh. Sebab, seragam dan barang-barangnya kelihatannya semua bermerek. Tambah lagi kulitnya yang putih, rambutnya yang mengkilap, dan bentuk tubuh sensual. Aduh, kayaknya dia benar-benar orang kaya deh. Tang? Menurutmu dia itu kira-kira baik atau tidak ya?". Tanya Ani.
"Mungkin aja iya. Tapi, ngapain sih kamu ngomongin dia dari tadi? Aku sih nggak perduli dia orang kaya atau bukan. Yang jelas, dia bukan teman kita. Jadi, ngapain juga kita ngomongin dia." jawab Bintang kesal.
"Hmmp, aku kan cuma nanya. Kenapa kamunya marah?" Kata Ani dengan nada kesal.
15 menit berlalu, tiba-tiba lewat Rendy dan Citra sambil bergandengan tangan di hadapan mereka.
Citra adalah teman sekelas Bintang, tidak mau bergaul dengan Bintang. Sebab, Citra menganggap bahwa Bintang itu Nggak keren dan terlalu culung untuk menjadi temannya.
Citra punya 2 sahabat, namanya yulan & Kitty. Sifat mereka tidak jauh berbeda dengan Citra, karena mereka sama-sama tidak menyukai Bintang yang pendiam, culung, dan polos.
"Ko Rendy jalan sama Citra sih? Citra kan pilih-pilih teman. Apa mungkin mereka telah jadian. Tapi, ini kan belum sehari mereka kenalan, mana bisa jadian belum terlalu mengenal. Mungkin aja mereka memang kebetulan aja lewat sama-sama. Citra kan orangnya memang suka godain cowo keren & kaya"
Kata Ani panjang lebar dengan kesal.
"Aku nggak suka kamu ngomongin orang kaya gitu? Kamu kan tau kalau aku paling nggak suka dengan orang seperti itu." kata Bintang dengan kesal pada Ani. Bintang melirik ke arah Citra & Rendy yang menuju ke kantin sekolah. Lalu, ia berdiri dan meninggalkan Ani.
Entah ia kesal dengan cerita Ani tadi atau tidak suka Ani menceritakan yang tidak baik tentang orang lain.
"Disini panas, aku ke kelas dulu" kata bintang dengan nada acuh.
"Nggak panas ko. Tunggu aku jangan cepat jalannya" kata Ani sambil mengejar Bintang.