Part 20

1.2K 82 8
                                    

Seungei pov

Aku menatap Jiyong. Ia menatapku dengan cuek, seakan tidak mau tahu apa yang tengah aku rasakan. Aku bingung sekarang. Jika aku menerima tawaran Kimlim, Jiyong akan marah. Dan jika aku tidak meng-iyakan tawaran Kimlim, aku kasian kepadanya karena sudah rela datang kesini demi aku.

"Bagaimana Ri ?" Tanya Kimlim yang berhasil mengalihkan pandanganku dari Jiyong. Aku masih diam. Aku tidak tahu harus memilih yang mana ?

"Ri, bukannya kau akan pergi ke dokter hari ini bersamaku ?" Kata Jiyong tiba-tiba. Ya mungkin saja ia sengaja membicarakan itu. Padahal aku tidak mengajaknya kedokter.

"Ah.. iya Kim. Hari ini aku harus mengantar Jiyong kedokter." Jawabku langsung. "Maafkan aku Kim." Lanjutku.

Ada sedikit kekecewaan di wajah Kimlim. Tapi ia lalu terasenyum.

"Baiklah Ri, tak apa. Akan lebih baik jika Jiyong segera control ke dokter." Kata Kimlim seraya tersenyum. Senyum yang mungkin dipaksakan karena aku yakin ia tengah kecewa. "Kalau begitu, aku pamit ya Ri,Youngbae, Ji." Lanjut Kimlim seraya berdiri dan membungkuk untuk berpamitan. Sebenarnya aku tidak tega melihat Kimlim yang jauh-jauh datang dari Singapore ke Hongkong hanya untuk menemui ku, tapi aku malah sibuk dengan Jiyong. Tapi aku juga tidak ingin Jiyong marah kepadaku hanya karena masalah ini.

Aku berjalan mengantarkan Kimlim sampai di depan pintu apartemen kami. Lalu aku kembali berjalan mendekati Jiyong.

"Apa maksudmu Ji ?" Tanyaku agak sinis.

Jiyong hanya mempertemukan kedua alisnya.

"Jadi kau tidak suka jika aku mengatakan itu ? Lalu kenapa kau tidak menerimanya dan membantah ajakanku tadi ?" Jawab Jiyong dengan penekanan disetiap nadanya.

"Sudah ! Kalian ! Apa kalian tidak bisa jika tidak bertengkar ?!" Kata Youngbae hyung dengan marah karena mungkin dia pusing melihat kami yang setiap harinya terus bertengkar.

Aku hanya diam tidak berani menjawab apa yang Youngbae hyung katakan. Begitu pula dengan Jiyong. Ia hanya menatapku dan aku hanya menunduk ketakutan.

Youngbae hyung pergi ke kamarnya. Tapi aku masih saja menundukkan kepalaku. Sebenarnya aku risih jika terus ditatap oleh Jiyong seperti ini.

"Jangan menatapku seperti itu." Kataku dingin.

"Why ?"

"Aku tidak suka dengan tatapanmu." Jiyong tetap tidak merubah tatapannya kepadaku. "Jiyong-ah ! Berhentilah menatapku seperti itu !" Kataku sambil berteriak.

Aku langsung berlari kekamar. Jiyong hanya melihatku dengan senyumannya. Ya Tuhan, akhirnya ia tersenyum setelah sekian minggu tidak melihatnya tersenyum.

Jiyong pov

Akhirnya aku bisa menggagalkan rencana Kimlim untuk mengajak Seungri pergi. Sebenarnya aku tidak tega dengan Kimlim, tapi aku juga tidak akan bisa melihatnya pergi berdua bersama Seungri.

Hari ini, badanku masih terasa tidak karuan. Ingin sekali aku tidur seharian dan bangun dengan keadaan sehat kembali. Tapi itu tidak mungkin. Jalan satu-satunya hanyalah minum obat yang diberi dokter kemarin. Tapi aku tidak suka itu, jadi aku membuangnya. Ya aku tidak memberitahu Seungri jika aku membuangnya. Karena jika aku memberitahunya, ia akan marah besar denganku dan mungkin ia akan mendiamkanku selama berbulan-bulan.

Aku berjalan kekamar dan memutuskan untuk beristirahat selama sehari dan aku juga berencana tidak akan melakukan apa-apa hari ini agar besok aku tidak terlihat seperti orang sakit dan VIP tidak akan kecewa.

Terlihat Seungri tengah sibuk dengan layar ponselnya. Saat aku masuk pun ia seperti tidak sadar jika aku tengah berada di sebelahnya. Aku tidak menghiraukan siapa yang tengah chat bersama Seungri. Aku langsung berjalan ke ranjang dan langsung menyembunyikan tubuhku di bawah selimut. Aku merasa kedinginan hari ini, padahal Seungri terlihat gerah. Apa aku masih benar-benar sakit ?

Aku berusaha untuk memejamkan mataku. Tapi aku tidak berhasil. Mataku tidak mau menutup. Padahal aku sangat ingin istirahat hari ini. Aku bergrak kesana kemari agar aku bisa tidur.

"Ji, ada apa denganmu ?" Tanya Seungri yang mungkin bingung melihatku mengguling diatas ranjang.

"Aku tidak bisa tidur." Jawabku yang tetap masih berguling-guling di atas ranjang.

"Lalu kenapa kau malah berguling-guling ?" Tanya Seungri seraya tertawa melihatku.

"Kenapa kau tertawa ?" Aku berhenti melakukan kegiatanku yang berguling-guling.

"Karena kau terlihat lucu. Kkkkk~" Seungri masih tetap menertawakanku. Ia berjalan mendekatiku.

"Badanmu panas Ji." Kata Seungri yang tiba-tiba menyentuh keningku. Benarkah aku masih panas ? Aku kira aku sudah sembuh.

"Aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu Ji." Lanjut Seungri seraya mendudukkan tubuhnya dipinggir ranjang.

"Apa ?"

"Jawablah dengan jujur."

Aku hanya mengangguk paham.

"Selama ini, apa kau selalu membuang obat yang aku berikan ?" Tanya Seungri. Ia menatap bola mataku seakan mencari kebenaran yang selama ini aku sembunyikan. Aku langsung memalingkan pandanganku dari tatapannya. Aku berusaha untuk bersikap biasa agar ia tidak curiga.

"T..tidak.." Jawabku sedikit gugup.

"Aku tidak yakin." Jawabnya yang masih menatapku.

"Percayalah kepadaku. Aku tidak membuangnya." Kataku meyakinkan.

"Tapi jika kau tidak menbuangnya, seharusnya kau sudah sembuh seperti perkiraan dokter. Tapu sampai sekarang kau masih belum sembuh."

"Tapi aku benar-benar tidak melakukan itu Ri."

Seungri hanya terdiam lalu tersenyum. "Baiklah aku percaya padamu." Katanya yang tersenyum sangat tulus.

Maafkan aku Ri, aku tidak bermaksud untuk melakukan itu. Aku juga sepertinya tidak tega jika aku membohingimu, karena aku benar-benar tidak suka jika harus disuruh minum obat. Dan aku juga berharap tanpa minum obat sedikitpun aku tetap bisa menghibur VIP.

------------------------------------------

Seungri pov

Hari ini Jiyong akan pergi untuk gladi bersih untuk MAMA malam nanti. Aku diajak, tapi sepertinya aku harus menolak ajakkan itu. Aku akan datang, tapi nanti saat sudah mulai. Aku juga akan datang bersama kekasih Youngbae hyung nanti malam.

Jiyong terlihat sangat tampan. Ia hanya menggunakan kaos, jeans pendek dan topi yang dibalik. Tidak lupa dengan parfum dan jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.

"Kau benar-benar bisa Ji ? Dengan keadaanmu seperti ini ?" Tanyaku saat Jiyong berhenti didepanku.

"Ya. Aku sangat yakin. Aku tidak ingin mengecewakan VIP." Jawabnya tampak sangat yakin.

Aku bangga padamu Ji. Sangat bangga. Walaupun kau dalam keadaan sedang tidak sehat, tapi kau berusaha untuk tetap tersenyum dan menghibur para penggemarmu. Aku harap perjuanganmu ini tidak mengecewakan.

"Baiklah aku berangkat sekarang." Kata Jiyong seraya mencium pipiku.

Aku membeku. Tidak tahu apa yang harus aku lakukan ? Apa ini benar-benar ? Kedua kalianya Jiyong menciumku. Ia benar-benar menciumku ? Apa aku tidak bermimpi ?

"Jiyong-ah !! Tunggu pembalasanku Idiott !!!" Teriakku dari dalam apartemen.

Aku berjalan kedapur dan memasak untuk aku makan pagi ini. Sebenarnya tadi aku belum makan, tadi aku hanya mennyiapkan manakan untuk Youngbae hyung dan Jiyong.

Tiba-tiba terdengar suara ponsel bergetar. Aku mengambil ponselku, tapi ponselku tidak berbunyi. Tidak ada siapa-siapa yang mengirim pesan ataupun menghubungiku. Lalu ponsel siapa yang berbunyi ?

Next...

Haloo~ Author kembali. Gimana nih part 20 nya ? Btw, happy 20 parts~ semoga untuk selanjutnya, author bisa update cepet ya.. semoga juga author ga dapet banyak tugas biar author bisa cepet update :"
Jangan lupa votmen ya readers.. hargai karya" author^^ thank u for reading♡♡

WARN : TYPO

All About You -Nyongtory-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang