"Sekarang ibu akan mengelompokkan kalian, satu kelompok terdiri dari empat orang" tegas bu Ela yang masih mengoceh tentang kelompok indo
Ah masa bodo lah, palingan sama Lunna, Fera, Farah
"Kelompok pertama Fera, Farah, Sena, Ryan"
'Loh kok ga sekelompok ama mereka sih? duh mati gue berarti di acak dong'
"Kelompok kedua Reza, Adit, Thalia, Vanya"
Alhamdulillah ga sekelompok sama nenek lampir
"Kelompok ketiga Reva, Alena, Tiara, Nabilla"
'Kok ampe kelompok ketiga nama gue belom disebut sih?'
"Kelompok keempat Aldo, Edgar, Lunna, Keeyara"
Sama Aldo? Ya Allah cobaan apalagi ini, sabarkan lah hambamu ini Ya Allah
Kulihat ke pojok kelas Aldo sedang berbincang dengan Edgar dan ia langsung menatapku setelah menyadari aku sedang menatapnya lalu Aldo pun tersenyum sumringah saat menatapku cakep sih cakep ya tapi tingkah nya itu loh! RALAT! Ga cakep cakep amat sih, masih cakepan Keynan
"Sekarang kalian boleh berdiskusi dengan kelompoknya masing masing" kata bu Ela, kemudian ia pun keluar kelas karena jam pelajarannya memang sudah habis sejak 10 menit yang lalu
"Jadi guys, kita mau kerkel dimana nih?" Sahut Aldo yang sudah sampai di depan mejaku dan Lunna kapan Aldo kesininya?
"Yang penting jangan di rumah gue" jawabku tegas, Alasannya cuma satu yaitu gue ga pernah bawa temen apalagi cowok selain Key ke rumah
"Jangan di gue juga" lanjut Lunna, kalo Lunna gabisa karena ortu nya anti banget sama anak anak kayak Aldo
"Jadi.. dimana dong? Gimana kalo di rumah lo Gar?"
"Okeoke deh.. kapan?jam berapa?" Tanya Edgar
"Gimana kalo besok, set10" usulku
"Oke" jawab mereka bertiga serempak
***
"Mau kemana kamu?" Tanya mama yang melihat ku berpakaian rapi
"Kerkel maa"
"Ko pakaiannya begitu?"
Hah? Begitu apanya? Ini sopan ko jeans hitam+kaos oblong putih lengan pendek bertuliskan New York! Im here!
"Terserah kamu aja deh, mama sih maunya kamu pake rok kalo ga dress"
Dress? Ke pesta kali ah! Ini cuma kerja kelompok biasa kelez mah
"Gini aja udah sopan kok mah"
"Iya yaudah terserah kamu" jawab mama malas
Setelah perdebatan sengit aku vs mama, aku pun lagsung keluar menuju mobil jazz kesayanganku dan membawannya ke rumah Edgar
*
"Oke, jalan pattimura abis itu belok kiri" kataku memastikan diri sendiri agar tidak salah jalan
Setelah sampai di alamat yang diberikan oleh Lunna aku pun langsung menekan bel yang berada di depan rumah Edgar
Anjir! Orkay pasti, mobil nya bejibun weyy! Garasi nya gede amat lagi
Seorang laki laki berpakaian serba hitam pun muncul dari balik pintu gerbang
"Non Lunna atau non Keeyara?" Tanya laki laki itu yang aku lihat dari nametag yang dipakainya namanya Diman ternyata
"Saya Keeyara pak..hm pak Diman" jawabku
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear My Keeya
Teen FictionKeeyara mengaggumi Keynan, ia menyukainya, menyayanginya, dan mencintainya sejak pertama kali orang itu menabraknya tanpa disengaja, namun bila rasa dihatinya itu dibiarkan tumbuh Keeya akan menyakiti hati seseorang yang paling ia sayangi dalam hidu...