Pandangan Pertama

24 1 0
                                    

Menatap langit yang begitu indah

Memandang bintang yang bertaburan

Teringat diriku akan sebuah kisah

Saat pertama kita berjumpa

....

Aku terus memainkan alunan lagu yang tiba-tiba saja muncul dalam otak kecilku ini. Lagu untuk seseorang yang di sana, orang yang telah meluluhkan hatiku hingga tak karuan rasanya. Pertama kali aku memandangnya, penglihatanku tak lepas darinya yaa ini mungkin yang namanya cinta pada pandangan pertama.

Tak sengaja melihatnya ketika bersama-sama dalam kegiatan pemetaan yang diadakan di daerahku. Awalnya aku tak ingin masuk dalam kegiatan ini, kegiatan khusus untuk peserta khusus dan perlakuan khusus pula. Aku tak cukup nyali untuk mengikuti kegiatannya, yaa maklum saja aku seorang pria yang cuma tau main game, gitar, dan berbuat onar.

Hari itu, hari pertama kami dikumpulkan untuk pembekalan materi pertama kelas pemetaan. Perasaan campur aduk, bosan dengan kegiatan seperti ini.

Kalau saja aku tak berbuat bodoh seperti tadi tentu aku tak akan ikut di kegiatan ini. Tentu sekarang berada aku telah berada di bawah tenda berbaring atau main gitar kesayanganku, gumamku dalam hati.

Aku terus mengoperasikan gatged di tanganku, mencoba mengusir kebosananku berada di tempat ini. Ketua kelas pemetaanku, namanya Reval. Dia kini tengah memeriksa anggota putra kelas pemetaan atas perintah kak Greyn, penanggung jawab kegiatan ini.

Reval lalu lalang sibuk mencari-cari anggota yang belum lengkap. Dan sayangnya dia tak tahu siapa saja yang tidak hadir ketika itu, maklum baru pertama kalinya kami bertemu dan dari sekolah-sekolah yang berbeda-beda. Untuk 5 hari ke depan kami akan terus bersama di suatu tempat khusus yang tidak dapat diganggu oleh peserta kegiatan gladian lain.

Yaa sebenarnya tujuan pertamaku tak lain untuk ikut kegiatan gladian pinsat tahun ini, namun karena polos dan mungkin bodohnya aku tadi sehingga aku terpaksa masuk di kegiatan ini dan memisahkan diri dari teman-teman sekolahku yang lain.

Reval terus saja mondar-mandir kebingungan, aku sampai bosan melihatnya. Tiba-tiba dia tak sengaja menginjak kakiku dan bodohnya aku yang meminta maaf.

Bodoh kenapa aku yang meminta maaf, gumamku kembali.

Sementara, tak jauh dari tempatku duduk membaca boyman, sekarang ada seorang wanita yang tugasnya juga sama dengan Reval, yaa dialah ketua kelas pemetaan putri namanya aku belum tahu. Namun satu yang pasti saat pertama kali menatapnya, hatiku tiba-tiba berdebar tak seperti biasanya, aku mungkin telah jatuh ke dalam lingkaran daya tariknya. Senyum manisnya membuatku terus membayangkannya.

Kelas pemetaan dimulai...

Aku mencoba mencuri pandang terhadapnya, yaa matanya aku suka ada arang yang menghiasi matanya, sangat unik dan indah. Mata itu seakan menyihirku untuk terus memandangnya.

Cantik, menawan, bisakah aku berkenalan dengannya. Pikiranku sedari tadi terpenuhi oleh bayangan senyum dan matanya yang menawan.


To be continue...

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 11, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

16cmWhere stories live. Discover now