Never Late For Love

71 3 0
                                    

"Jadi apa yg ingin kau katakan padaku?" Tanya Jinyoung penasaran pada gadis bermata sipit yg sedang duduk disebelahnya.

"Mmm..Bukankah juga ada yg ingin kau sampaikan padaku" Gadis bermarga Kim itu mencoba berkilah.

Jinyoung meraih ponsel yg masih tersambung dengan earphone dari saku jasnya. Ia tersenyum kearah gadis itu. "Ayo, cepat pasang ini ditelingamu"

"Bukankah harusnya kau memulai bicara? Apa kau telah merekam perkataanmu?" Tanyanya polos.

Jinyoung terkekeh mendengar pernyataan gadis itu. "Dasar kau bodoh" Jinyoung akhirnya memilih untuk memasangkan sendiri earphone itu, yg kini telah tertaut rapih ditelinga sebelah kanan gadis yg sedari tadi menatap tajam kearahnya, tentu saja itu pasti karna ia tidak terima Jinyoung menyebutnya 'Bodoh'. Gadis itu pun hanya menurut tanpa adanya perlawanan.

Jinyoung memasang earphone ditelinga kirinya. Ia pun mulai menyentuh play pada lagu yg ingin ia putar. Lagu itu pun mulai mengalun merdu ditelinga Jinyoung dan gadis itu. Mereka berdua sangat menikmati melodi yg terus berbisik ditelinga mereka masing-masing.

'aku jatuh cinta padamu

mengapa kata-kata ini begitu sulit?

tetap menyembunyikan apa yang ingin kukatakan

mengapa sangat sulit meskipun hanya menulis surat sederhana

aku tetap menulis dan merasa khawatir

mungkin kau tak merasakan hal yang sama denganku

aku mungkin tak akan pernah melihatmu lagi,

itu yang aku khawatirkan

aku tak memiliki keberanian untuk memberitahumu

dengan lagu ini biarkan aku membuka hati untukmu

I love you, baby I, love you

sudah sejak lama

I love you, baby I, love you'

Penggalan lirik yg begitu manis dari lagu yg Jinyoung putar. Lagu ini bukan memang bukan ciptaannya sendiri melainkan milik boygrup asuhan JYP Entertaiment, Got7 - Confession Song (lagu pengakuan) tapi jujur ini sangat menggambarkan perasaannya dan cukup untuk mewakili apa yg ia ingin sampaikan selama ini.

Lagu itu berhenti berputar. Jinyoung mengatur nafas dan berusaha mengumpulkan semua keberaniannya.

"Lagu itu menggambarkan perasaanku padamu. Aku mencintaimu, Dahyun"

Gadis itu memfokuskan pandangannya pada pria yg baru saja mengakui perasaannya. Ia menatap dalam pria itu.

"Aku minta maaf jika ini sedikit mengejutkanmu"

Gadis itu hanya terdiam. Ini bukan sedikit melainkan cukup banyak mengejutkannya. Ia masih terus menelaah setiap perkataan Jinyoung yg terasa begitu menyesakkan untuknya.

"Jadi bagaimana?" Tanya Jinyoung sekali lagi untuk memastikan.

Gadis itu hanya mematung. Ia bahkan tidak melepaskan matanya yg sedikit membulat itu pada mata Jinyoung.

"Dahyun, aku mohon katakanlah sesuatu" Jinyoung menjadi semakin penasaran terlebih atas sikap Dahyun hanya membisu bak patung yg ia jumpai diruang seni.

"Baiklah" Dahyun mengehela nafas panjang.

Jinyoung mencoba tersenyum untuk menghilangkan rasa gugupnya.

Dahnyun mengambil nafas yg benar-benar panjang sekali lagi. "Aku tidak bisa, aku minta maaf..." Gadis itu melepaskan earphone dan berlari menjauhi Jinyoung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Never Late For LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang