Sahabat Pena

134 2 0
                                    

Menceritakan 2 sahabat dimana mereka berkenalan dengan tidak sengaja....

Pooooooss...!

Teriakan tukang pos membangunkan Putri dari tidur siangnya, ia yakin sekali surat itu kali ini untuknya.

Ini pasti dari sahabatnya, Dini. Putri dan Dini sudah hampir setahun saling bertukar surat, awalnya mereka berkenalan dengan tidak sengaja. Pada awalnya Putri mendapat surat tidak dikenal, saat dia cek ke kantor pos ternyata surat itu memang nyasar.

Surat itu dari Dini yang bermaksud mengirimnya ke rumah neneknya kebetulan alamat neneknya hampir sama dengan alamat rumah Putri. Semenjak saat itu mereka menjadi teman pena ( kenapa teman pena? karena mereka berhungan hanya lewat surat ). Dini dan Putri mempunyai hobi yang sama yaitu menulis.

Yup, ternyata benar surat itu dari Dini, segera saja aku membuka amplop yang berwarna ungu. Putri dan Dini sepakat jika memakai amplop berwarna ungu jika saling berkirim surat.

10 April
Putri, tak terasa hampir setahun kita saling berkirim surat. Aku sangat senang sekali kejadian yang kebetulan setahun yang lalu menjadi kebetulan yang sangat indah bagiku.

Oh ya, bulan depan aku berencana mengunjungi kotamu, aku ingin menghabiskan liburan dirumah nenekku, dan aku juga berencana mengunjungimu, aku sangat ingin bertemu kamu secara langsung.

Sekian dulu ya aku menunggu balasanmu,

Salam hangat,

Dini

Putri senang sekali membacanya ternyata Dini akan mengunjunginya bulan depan. Segera saja Putri bilang kepada Ibunya tentang rencana Dini yang akan berkunjung ke tempatnya, setelah itu Putri langsung menulis surat balasan kepada Dini.

13 April
Diniiiiiii, aku senang sekali kamu mau mengunjungiku, tentu aku bersedia, aku juga telah bilang kepada Ibuku, Ibuku juga senang, aku harap nanti kamu akan menginap dirumahku selama beberapa hari, aku mempunyai segudang rencana menarik untuk kita lakukan bersama.

Kamu akan kesini bulan depan kan? Itu berarti beberapa hari lagi. Hati-hati di jalan ya Din.
Salam hangat,

Putri

Tidak terasa hari ini hari terakhir sekolah sebelum liburan, berarti Dini akan kerumah Putri beberapa hari lagi. Putri segera mandi dan berpakaian untuk pergi kesekolah, sebelum itu Putri sarapan sebentar lalu berpamitan ke orang tua Putri untuk pergi sekolah.

Akhirnya pengumuman dari sekolah yang Putri tunggu datang juga, sekolah akan libur akhir tahun, teman-temannya di sekolahan sangat ramai, tidak salah lagi mereka pasti bercerita rencana mereka saat liburan nanti. Tak terasa bel tanda pulang sekolah sudah dibunyikan, keadaan kelas makin ramai saja. Setelah mengucapkan selamat liburan, mereka pun pulang kerumah masing-masing.

Ditengah perjalanan pulang Putri teringat mimpinya malam tadi, di mimpinya ia melihat Dini memakai gaun putih yang indah dan tersenyum pada Putri, tapi makin lama sosok Dini makin jauh, putri mencoba mengejarnya tetapi tidak bisa.

"Mengapa ya aku bermimpi seperti itu tadi malam?" Celoteh Putri.

"ah mungkin aku terlalu senang Dini akan mengunjungiku" Pikir Putri.

"assalamu'alaikum aku pulang Bu" Teriak putri

Tidak seperti biasanya, biasanya Ibunya selalu menyahut salamnya saat Putri pulang sekolah. Ternyata Ibunya ada diruang keluarga. Disitu Putri melihat Ibunya menangis sedih.

"ada apa bu?" tanya putri.

Ibunya menatap lalu berkata "Putri, ibu harap kau tabah"

"ada apa bu ada apa?" tanya putri setengah berteriak, karena ia bingung apa yang sebenarnya terjadi.

"temanmu, Dini telah mengalami kecelakaan pesawat" kata ibunya ter isak-isak.

"apa?" kata putri heran

Kemudian putri menyalakan TV, dan di TV ditayangkan gambar yang sangat mengerikan sebuah serpihan pesawat yang terombang-ambing di laut lepas. Reporter Tv mengatakan pesawat itu telah meledak di udara, dugaan sementara tidak satupun korban selamat.

"tapi kan bu belum tentu Dini ada di dalam penerbangan itu" tanya putri cemas.

"tidak put, nenek Dini tadi menelpon ibu, dan menyampaikan berita ini" jawab ibunya sedih.

Tidak terasa air mata telah membasahi pipi putri, putri tidak bisa mengatakan apa-apa, disekeiling putri terasa berputar, dan tiba-tiba gelap. Putri pingsan.

Tidak terasa sudah genap sebulan setelah kecelakaan pesawat itu, jasad Dini belum juga ditemukan. Diliburan putri kali ini ia merasa tidak bersemangat karena kejadian tersebut, keluarganya mencoba untuk menghibur putri, tapi itu sama sekali tidak bisa membantu.

Pooooosss...!

Teriakan tukang pos membuyarkan lamunan putri,

"aku malas untuk keluar, biar ibuku saja yang mengambil suratnya" pikir putri.

Poooossss...!

"Ah, mana sih ibu? Celoteh putri. Ia baru ingat bahwa dirumah ia sendirian , Ibu sedang arisan.

Segera saja putri keluar rumah untuk mengambil surat itu.

Ternyata pak pos mengantarkan sebuah kotak yang ditujukan kepada putri.

Setelah mengucapkan terimakasih kepada tukang pos, putri masuk dan membuka isi dari kotak itu. Isi kotak itu adalah bungkusan plastik yang didalamnya ada kertas-kertas yang dijilid rapi dan sebuah amplop berwarna BIRU!

Putri membuka isi dari surat itu dan membacanya.

7 Mei
Sahabatku Putri, saat kamu membaca surat ini, mungkin ini menjadi surat terkahir dariku, maaf Put aku tidak bisa menepati janjiku untuk liburan bersama denganmu.

Put, aku ada satu permintaan semoga kamu menyanggupinya. Kamu ingatkan aku pernah bercerita kalau aku sedang menyelesaikan menulis novel? Aku ingin kamu menyelesaikannya. Nah put meskipun kita belum pernah bertemu langsung, tapi kamu adalah sahabat terbaikku. Dan aku minta maaf karena tidak bisa menepati janji. Terimakasih ya Put.

Salam persahabatan,

Dini

Air mata kembali membasahi pipi putri, setelah membaca surat itu putri mengambil kerta-kertas yang dijilid itu. Ternyata itu adalah naskah novel yang belum sempat di selesaikan oleh Dini.

"tentu Din, aku bersedia dengan senang hati menyelesaikan novelmu, aku akan mengerjakannya sebaik mungkin. Semoga kamu tenang di alam sana". kata putri dalam hati.

Yah memang didunia ini banyak kejadian yang tak terduga. Persahabatan Putri dan Dini diawali dengan kejadian yang terduga dan diakhiri dengan kejadian tak terduga juga. Dan di dunia ini tak ada yang abadi, setiap pertemuan pasti ada perpisahan.

Sahabat PenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang