prolog

1.4K 40 8
                                    

Aku menatap sesosok punggung lelaki yang berjalan di depanku. Dia adalah sosok yang memporakporandakan hatiku. Dia adalah segala definisi cinta yang aku tau. Dia cinta monyet. Cinta pertama ku. Cinta dalam diam ku. Aku berharap dia adalah cinta sejati ku. Sekalipun kini dia hanyalah cintaku yang bertepuk sebelah tangan.

Sedari dulu dia tau kalau aku memiliki rasa dengannya. Tapi dia hanya tersenyum menanggapinya. Seakan omonganku hanyalah angin lalu. Dia masih sama tidak pekanya sedari dulu. Masih sama mempesona selalu. Masih sama selalu sukses melayangkan badai di hatiku.

Aku menatap punggung itu nanar. Ingin rasanya meneteskan air mata namun ku tahan kuat kuat. Berkali kali aku menghembuskan nafas agar emosi ku mereda.

Aku masih berjalan dibelakangnya menatap sepasang tangan yang berpegangan erat didepanku. Tangan besar miliknya dan tangan ramping milik adikku.

" ayo Ken cepetan entar kita gak dapet spot bagus buat liat kembang apinya " ucapnya

Aku hanya diam sambil mempercepat langkahku. Mirisnya hidupku. Menghabiskan malam tahun baru bersama pasangan kekasih baru yang tak lain adalah adikku dan lelaki yang ku cintai sejak dulu. Apakah Tuhan sedang mempermainkan hidupku sekarang ?

............................................

DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang