Blood Of Fantasia World

Before Blood One

Seorang wanita cantik beriris ruby, duduk di sebelah kanan seorang pria tampan dan gagah. Warna rambut mereka berdua sama, yaitu hitam legam. Hanya saja, warna iris mata sang pria berwarna hitam legam, senada dengan rambutnya.

Seorang gadis berumur sekitar lima tahun sedang memakan permen lolipop ditengah tengah pria dan wanita itu. Wajah mereka menunjukkan sebuah kebahagiaan tersendiri bagi mereka. Ya, mereka adalah keluarga kerajaan Fantasia yang pertama.

Suatu hari, sang Ratu melahirkan dua anak kembar, salah satunya berambut putih berkilau(silver), dan kedua duanya laki laki. Sang Raja yang membenci warna silver pun membuang bayinya yang berambut silver kedunia manusia.

Bayi itu merangkak..

Tanpa perlindungan..

Tanpa kasih sayang..

Tanpa penolong..

Bayi itu, merangkak tanpa tau apa arti teman, keluarga, dan tentunya..

Kasih sayang...

Sungguh menyedihkan, bayi lelaki itu merangkak tanpa sehelai benang di atas tanah berbatu dan hujan deras yang menghujam kulit kemerahannya.

Bayi itu terjatuh, sudah 3 hari bayi itu menangis mencari keluarganya yang membuangnya tanpa perasaan. Mungkin, malam ini adalah akhir dari hidupnya.

Bayi itu menangis dengan kencang, dan tak ada yang mendengarnya..

Ia kembali menangis..

Terus..

Terus..

Terus dan terus..

Bayi itu hanya bisa menangis..

Menangis memanggil ibu dan ayahnya..

Bayi itu melemas, sudah 3 hari ia merangkak tanpa tahu arah. Bayi itu tertidur, melupakan rasa sakit karena hujan. Bayi itu sudah tak tahan dengan semua hal yang dihadapinya. Mungkin saat ini, bayi itu berfikir ia akan mati hari ini.

Jangan berfikir kalau bayi berambut silver itu tak bisa berfikir, ia adalah putra bungsu dari Raja dan Ratu di dunia Fantasia. Bayi itu tak tahu siapa dirinya dan apa saja mengenai dunia Fantasia, termasuk siapa keluarganya. Tapi, ia tetap dapat berfikir.

Sebuah tangan kekar mengangkat bayi itu lalu membalutnya dengan syal putihnya. Pria itu membawa bayi itu dengan tergesa gesa sambil berkata di tiap langkahnya

"Bertahanlah! Aku akan menyelamatkanmu!"

Bayi itu tersenyum..

Ia menemukan ayahnya yang sebenarnya..