Blood Three

75 5 0
                                    

Picture : Darkana

Sinar matahari menyelinap masuk dari celah korden milik Luke, salah satunya menyinari wajah Darkana. Darkana terbangun, ia menoleh kearah Luke yang masih tertidur disebelahnya. Darkana membangunkan Luke dengan menyentil hidungnya, dan Luke terbangun dengan wajah kesal.

"Kau ini.. Aku sedang tak ingin diganggu tahu!" gerutu Luke dengan nada khas baru bangun tidur.

Darkana tertawa geli

Saat ini, mereka menetapkan akan menjadi kembaran, karena wajah mereka sama. Itu semua usulan dari Lune, dan mereka menyetujuinya.

"Luke, bangun.." kata Darkana sambil mengguncang guncangkan bahu Luke yang kembali tidur setelah menggerutu.

"Kau mandilah dulu.. Aku akan mandi setelah kau selesai.." suara Luke masih dengan nada malasnya

Darkana tersenyum miring, ia turun dari kasur dan segera masuk ke kamar mandi. Setelah beberapa menit, Darkana keluar dengan baju handuk dan rambut yang agak basah. Beberapa tetes air jatuh ke lantai, dan itu membuat Darkana terpeleset.

"BRUKK!!!"

"Ah! Apa itu?!" teriak Luke sambil membuka matanya

Luke duduk dan menoleh kearah Darkana yang meringis mengelus elus bokongnya yang dengan mulusnya mencium lantai marmer yang dingin.

"Hahahahaha" tawa Luke lepas

Darkana hanya dapat tersenyum masam

"Haha.. Sini ku bantu.." kata Luke sambil mendekati Darkana

Luke menjulurkan tangannya pada Darkana, lalu diterima oleh Darkana dengan senyum manis diwajahnya.

Darkana berdiri di depan Luke, ia menatap Luke dengan sedikit rasa rindu yang entah kenapa tiba tiba ada di hatinya. Firasatnya mengatakan kalau Luke memiliki ikatan dengannya. Ikatan yang sangat kuat.

"Aku akan mandi, hari ini kita akan pergi keluar kan? Bersiaplah.. Ambilah pakaian dari lemariku, terserah kau mau pakai yang mana, tapi harus pakaian yang rapi.." kata Luke sembari membuka pintu kamar mandi dan memasukinya

Darkana melihat pintu kamar mandi yang menutup, ia menoleh kearah lemari dan mendekatinya. Ia membukanya secara perlahan sehingga lemari itu menciptakan suara decitan yang nyaring. Darkana menatap heran semua pakaian di dalam lemari itu, lemari yang ia buka adalah lemari paling pojok.

Ia melihat semua pakaian itu, setiap kotak terdapat tulisan berbeda. Tulisan paling atas adalah "kemeja", tengah "kaos V-neck", dan bawah "sweeter".

Dengan keheranan yang luar biasa, ia membuka semua lemari yang ada disana. Terdapat lima lemari berdaun pintu satu, warna dan posisinya yang menyatu membuat orang orang yang melihatnya sekilas berfikir bahwa lima lemari itu hanya satu.

Darkana terdiam, ia berfikir sejenak lalu mengambil kemeja putih, sweeter biru gelap, dan celana jeans. Ia segera memakainya dan menutup lemari pertama. Tiba tiba ia berhenti melakukan hal itu, ia mengambil kemeja putih, sweeter merah terang, dan celana jeans yang mirip dengannya. Ia menaruh satu set pakaian itu diatas kasur lalu menutup lemari secara perlahan hingga membuat suara itu kembali berdecit.

Luke baru saja selesai mandi, ia keluar kamar mandi hanya dengan handuk besar yang menutupi bagian bawahnya dan handuk kecil yang digunakannya untuk mengeringkan rambut peraknya.

Luke menatap Darkana dengan aneh. Baju yang dipakainya kelonggaran, dan sekilas ia terlihat seperti anak kecil.

"Darkana?"

"Ya?"

"Berapa berat badan dan tinggi badanmu?"

"Hm.. 39kg dan 158cm.."

Blood Of Fantasia WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang