Peringatan! Untuk umur 17 tahun dibawah terlarang membaca ini.
Karena banyak unsur yang gak mendidik tapi begitu mendidik untuk 18+.
tunggu... Ngomong apa gue tadi..? #plak!Sorry kalau gesrek, karena otak saya lagi konslet sehabis nonton film panas dan berakhir menulis kacau.
"Jangan membaca kalo hanya ingin mengejek tulisan saya."
#happy reading! ^o^/
"Kau tau.. Bagaimana rasa nya di sentuh seorang pria?" Kini suara bisik-bisik khas anak cewek gosip, menginterupsi kegiatan Mae yang kini sedang mengganti seragam sekolahnya dengan seragam olahraga.
"Rasanya bagai melayang.."
"Kau benar. Bahkan, kakak ku yang baru saja menikah selalu melakukan tiap malam dengan istrinya."
"Bukan kah itu hal umum?"
"Benar.. Bukan hanya menghasilkan anak. Tapi itu adalah salah satu bukti bahwa kau mencintai pasangan mu sampai maut memisahkan kalian."
"Ya ampun, jangan lebay deh.."
"Ini bukan lelucon. Tapi sungguhan.."Mae yang tidak mengerti hanya diam memperhatikan obrolan mereka di balik loker ganti wanita.
"Menunjukkan tubuh tanpa kain pada orang yang kau suka akan begitu memalukan. Tapi itulah di mana, rasa cinta mu dan rasa cinta nya diuji. Hingga terjadilah hubungan intim di antara mereka dengan saling berpelukan dengan penuh gairah.."
"Sepertinya kau tau banyak tentang hal-hal menjijikan begitu." Cemooh teman gadis nya kurang sreg, dengan pembicaraan tentang ini.
"Ini bukan hal menjijikan tau. Nge-seks itu perbuatan terpuji, karena dari situ lah kalian sudah menyerahkan hidup kalian pada orang yang kalian sukai.." Dia melanjutkan. "Bukan berarti itu suatu hal jorok. Tapi, suatu hal yang patut dilakukan ketika hati kita telah memilih nya sebagai pasangan hidup. Itu salah satu akhlak mulia tiada tara.""Ucapan mu mirip seperti orang tua.."
"Aku dan kau pun akan tua nanti, bodoh."
Mereka tertawa dan mulai berjalan keluar ruang ganti menuju lapangan.Mae yang sedari tadi bungkam, mulai pelan-pelan memegang dada nya yang entah kenapa begitu merindukkan seseorang. Seseorang yang dicintai nya dari sewaktu kecil dulu..
[Touch me like you do!] #bagian_awal
______Suara peluit berbunyi, membangkitkan tendangan bola ke atas udara. Dalam pelariannya, Evan mendribble bola dengan Tora yang mengejarnya dari belakang.
"Tora! Tangkap bola nya." Evan berteriak sembari menendang bola, dengan sigap Tora melompat dan menerima bola itu dengan dadanya. "Sip!"
Pelarian nya langsung mencetak gol. Suara peluit mulai berkumandang lagi. Dan Tora mulai bersorak senang.
"Bagus! Itu gol-an perfect!" Puji Evan tulus.
"Operan mu juga keren." Tora nyengir. "Nomor satu deh..."
Mendengar itu, Evan jadi kesal. "Gak usah mengejek begitu. Ah!"Dalam suasana riang, Rena dengan tiga komplotan Osis nya mulai berlari mendekat. Enggak.. Yang lari kesenangan hanya Rena, sedang tiga teman nya hanya berjalan biasa.
"Evan sayang..."
Mendengar suara merdu dan manis Rena, membuat Evan langsung bergidik kaget. Kepalanya langsung menoleh dan sejurus kemudian Rena dengan kegirangan memeluk leher Evan erat."Permainan mu itu keren lho.." Suara nya berdengung di telinga kiri Evan dengan lembut juga hangat. "Bagaimana kalau kita main lagi? Seharian ini kau bermain dengan bola.. Aku iri.."
Dengan tampang bete, Evan membuang tatapan nya ke arah lain. "Ketua.. Jangan berbuat hal ini di depan umum..."Ucapan Evan yang nampak begitu memukau di kuping Rena, langsung membuat gadis berambut ombak itu mengeratkan pelukan nya. "Aku mencintai mu.." Bisiknya..
KAMU SEDANG MEMBACA
TMLYD! [COMPLETED]
Teen FictionWARNING 18+ ! "Kau! Nge-seks lah dengan ku!" "Kakak.. Nge-seks lah dengan ku.." "Evan.. Mau coba nge-seks dengan ku?" Ini hanya cerita rekayasa. Dimana aku, penulis! Yang jadi tuhan nya. Touch me like you do! ### *** Ad...