- 1 -

3.7K 278 16
                                    

Bukan tentang bunga dan coklat, tapi tentang siapa yang tak pernah pergi saat kau terluka...


****


Yogyakarta, kota indah yang tak pernah ada habisnya untuk dinikmati. Menjadi salah satu destinasi terbaik yang pernah ada. Keunikannya menjadi daya tarik tersendiri untuk semua pelancong, dari dalam maupun luar negeri.

Tak sedikit turis-turis asing yang menjelajahi berbagai kawasan dari sudut kota ini. Seperti sekumpulan turis asing dengan perawakan kulit putih kekuningan dan mata sipit yang dipandu oleh seorang gadis muda sebagai guide tour mereka.

Dari aksen dan bahasa yang mereka gunakan untuk bicara terdengar layaknya orang-orang dari negeri matahari terbit. Gadis yang tampak berumur dua-puluhan lebih itu menjelaskan lokasi yang sedang mereka kunjungi menggunakan bahasa jepang dengan amat ramah. Ia tak canggung untuk melempar lelucon pada turis-turis yang dipandunya.

Tempat yang mereka kunjungi kebetulan adalah sebuah lokasi dimana para anak muda Yogyakarta sering menghabiskan waktu bersama dengan kekasih mereka.

"Anoo, Kinaru-san? Tsukiatteru hito iru?" (Anu, Kinal sudah punya pacar belum?)

"Aa, Kareshi ippai irun darou?" (Ah, pasti udah punya ya?)

Seorang turis cilik yang sepertinya baru menginjak bangku smp itu bertanya dengan polosnya pada si gadis guide tour bergigi gingsul yang dipanggil Kinaru-san itu.

Saat itu juga ia terdiam sejenak dan pikirannya melayang selama beberapa detik, kemudian kembali tersadar sambil menggelengkan kepalanya dan tertawa kecil. Tak ada kalimat jelas sebagai jawaban dari pertanyaan tadi, ia kembali menjelaskan tempat lain dan membawa sekumpulan turis-turis itu pergi dari tempat yang menurutnya baru saja telah membuatnya teringat pada seseorang.


****


Menjadi guide tour khususnya untuk para pelancong yang berasal dari negeri sakura memang bukanlah hal yang mudah untuk diusia yang masih bisa dibilang terlampau muda. Namun seorang Kinal yang sangat menyukai petualangan dan tantangan, menjadi guide tour dan menghadapi banyak turis mancanegara menurutnya adalah hal yang paling menyenangkan.

Bersama beberapa teman-temannya yang lain, ia bergabung dengan kantor penyedia jasa traveling yang cukup terkenal di Yogyakarta. Sama seperti Kinal, teman-teman kantornya pun masih terbilang muda dan kebanyakan adalah wanita. Ini mungkin yang menjadi daya tarik tersendiri untuk perusahaan penyedia jasa traveling ini, karyawannya kebanyakan ramah dan berparas rupawan.


"Anoo, Kinaru-san? Tsukiatteru hito iru?" (Anu, Kinal sudah punya pacar belum?)

"Aa, Kareshi ippai irun darou?" (Ah, pasti udah punya ya?)


Pertanyaan polos itu terus terlintas dalam benak Kinal. Membuatnya tak fokus untuk menikmati waktu istirahat makan siangnya. Nasi kotak yang tersaji dihadapannya pun hanya ia aduk-aduk.

Bayangan seseorang yang hingga saat ini masih mengisi lubuk hatinya kembali tampak. Kinal menarik sudut bibirnya membentuk senyuman saat melihat sosok itu mendekat ke arahnya dengan rambut panjangnya yang tertiup angin.

"Kinal!"

Sosok yang mendekat itu memanggil namanya, dan semua bayangan tentang masa lalunya langsung mengabur seketika. Kinal tersadar dari lamunannya dan menyadari bahwa yang mendekat ke arahnya bukanlah seseorang yang suaranya masih selalu Kinal damba sampai sekarang.

Valentine UntukmuWhere stories live. Discover now