Song of Love

349 20 7
                                    

     Kegiatan di hari sabtu di penghujung setiap bulan adalah yang paling sangat dinantikan oleh sebagian besar siswa SMA Garuda. Pasalnya di setiap hari itu selalu di adakan kegiatan Ekspresi Gaya Pelajar-kegiatan untuk mengasah kemampuan para siswa untuk mengekspresikan diri masing-masing secara langsung di hadapan umum-di pagi hari, dengan durasi sembilanpuluh menit sebelum menjelang jam pembelajaran dimulai. Kegiatan ini melibatkan siswa-siswi sesuai dengan angkatannya masing yang secara bergiliran mendapatkan kesempatan mengekspresikan diri mereka setiap bulan. Sama halnya dengan bulan-bulan sebelumnya, kali ini pun yang mendapatkan giliran adalah angkatan kelas 10, tapi yang terlibat di dalamnya hanya tujuh kelas dari sebelas kelas yang ada. Sementara empat kelas lainnya menolak untuk ikut tampil dengan berbagai macam alasan. Tapi demi kelancaran acara, ke empat kelas itu tetap membantu walau hanya di belakang panggung.

Beberapa guru, siswa-siswi kelas 11 dan 12 mulai berdatangan ke aula terbuka yang sudah di hias sehari sebelumnya dengan hiasan sedemikian rupa oleh adek-adek kelasnya dan dekorasinya pun cukup meriah, walaupun masih terlihat sederhana karena para petugas EGP itu sendirilah yang menghiasnya sendiri.

"Hallo guys, apa kabar semua?"

"Ba..."

"Gausah dijawab karena gue tau jawabannya pasti baik kan?" potong sang MC membuat sebagian orang berdecak sebal. "Ck, jarang banget gue denger kalo orang ditanya kabar pada bilang 'buruk' Sungguh strong sekali manusia ini." ucapnya sok heran sambil mengelus-ngelus dagunya. "Tapi bagus deh kalau kalian memang dalam keadaan baik-baik saja, ngomong-ngomong, nama gue Cakrawala Dewangga Prawara. Bisa dipanggil Cakra,Dewa atau Angga, asal jangan panggil gue Cak, karena gue bukan cicak" begitulah cuap-cuap Cakra sang MC dengan beanie hat hitam yang sekarang membuat sebagian besar siswa tertawa, sementara yang lain menganggap candaan Cakra itu garing, gak lucu.

"Okedeh, demi keasyikan kita bersama, hari ini gue bakalan anggap kakak-kakak di depan gue ini adalah sohib gue! Jadi kalo ada salah-salah kata ya tolong dibenerin aja, eh dimaafin maksudnya. Oke nggak? Oke nggak oke, okein aja ya! Hehe."

*****

     Sementara Cakra sang MC masih berbicara dipanggung aula di depan sana, seorang gadis berambut panjang sebahu dengan jepit kecil berbentuk pita yang disematkan di bagian poni panjangnya tengah duduk gelisah di antara kerumunan orang yang akan bersiap untuk tampil nanti. Kelompok drama, tengah menyiapkan diri mereka dengan kostum-kostumnya, seorang stand up comedy-an tengah latihan tampil di depan teman lainnya yang sibuk pura-pura tertawa menanggapi setiap hal yang diucapkan olehnya, seorang puitis tengah belajar improvisasi yang lebih pas, kelompok dance, pantomim, dan lainnya juga begitu. Mereka sama-sama tengah mempersiapkan diri mereka untuk tampil nanti. Karena ini adalah kesempatan EGP pertama mereka untuk menunjukkan bakatnya di hadapan senior-senior yang kadang menganggap mereka remeh.
Tapi lain halnya dengan gadis berjepit pita tadi yang tengah duduk di bangku ujung dengan sebuah gitar akustik di pangkuannya. Dia merasa gelisah dan tak nyaman. Ini semua gara-gara MC kurang ajar itu, pikirnya.

*****

"Jana, lo bantuin gue dong. Danu nggak masuk hari ini, jadi si Disa nggak bisa ikutan nyanyi. Soalnya suara dia nggak masuk sama anak-anak lain kecuali Danu." saat itu Cakra yang tak lain adalah teman yang lumayan dekat dan sekelas dengan Jana langsung menodong Jana di koridor saat perempuan itu baru datang ke sekolah dan memaksa Jana untuk ikutan menyumbangkan suara dan keahliannya dalam bermain gitar untuk acara EGP nanti.

"Aduh cak..."

"Jangan panggil gue cak Jana, gue bukan cicak," sungut Cakra.

"Okedeh Cakra, gue nggak bisa. Lagian kan anak-anak yang lain banyak. Cari aja, masa tujuh kelas bejibun lo malah pilih gue?" tolak Jana langsung.

Revered Back - Song Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang