"Aku ingat saat pertama kali pindah kerumah ini, sunyi. Rasanya aku ingin bernyanyi dibawah pohon sana."
Batin Hyuk, mahasiswa jurusan musik Universitas ternama di Korea Selatan. Ya, Hyuk mungkin bisa dibilang musisi tapi ia tidak pernah menunjukkan bakatnya di depan orang-orang. Lain halnya dengan para sahabatnya, Hakyeon (N) yang merupakan penyanyi Jazz di Cafè dan juga Ken seorang Gitaris dalam sebuah Band.Pagi hari ini, kegiatan Hyuk di kampus sangatlah padat sehingga ia jarang sekali pulang kerumahnya.
"Hyuk-ah!!!" Panggil Ken dari kejauhan.
"Ah, Hyung. Apa kabar? Haha lama tidak berjumpa?" Balas Hyuk dengan ramahnya.
Dengan sigap Ken merangkul pundak Hyuk, "Kau ini sibuk sekali! Apa yang sedang kau kerjakan, huh?? N Hyung mencarimu."
"Tumben sekali dia mencariku biasanya saja dia tidak peduli."
"Aishhh!!!" *tukkkk...* Ken memukul kepala Hyuk dengan buku lirik yang di bawanya.
Setelah mereka berdua bercengkrama di koridor, mereka segera menuju studio musik kampus dimana Hakyeon sedang menunggu mereka disana.
-
Mendung telah datang dan tak lama air hujan pun turun dengan derasnya. Pada saat hendak menerjang hujan, Hyuk melihat sosok perempuan yang menggendong sebuah gitar akustik di punggungnya. Perempuan itu terlihat kebingungan karena sepertinya ia tak membawa payung atau mantel hujan.
Setelah hyuk memperhatikan perempuan itu cukup lama, tatapan mata mereka pun tak sengaja bertemu. Perempuan itu menunduk sopan terhadap Hyuk.
"Annyeonghaseyo (Halo/hai)." Sapa perempuan itu dengan manisnya.
Tak lama Hyuk pun membalas sapaan perempuan itu, "Ah, Ne (Iya). Annyeonghaseyo. Apa kau menunggu hujan reda?"
"Sebenarnya tidak, aku akan pulang tapi mengingat aku membawa gitar rasanya tidak akan mungkin cepat untuk sampai kerumah, hehe."
Balas perempuan itu sehingga mereka membentuk sebuah obrolan kecil.
"Oh, kau suka bermain gitar? Kenapa aku tidak pernah melihatmu di studio, ya? Sebelumnya, perkenalkan aku Han Sang-hyuk. Panggil saja aku Hyuk"
"Aku Kim Na-young. Aku tidak suka studio. Aku ingin, musik dapat didengar dan dirasakan semua orang bukan hanya orang-orang yang ada di dalam studio saja. Tapi, mungkin aku bisa sesekali bermain kesana."
"Oh, begitu. Baiklah secara esklusif aku akan mengundangmu datang ke studio kampus kita. Apa kau berkenan, Nayoung-ssi?"
"Baiklah." Balas dan akhiri Nayoung dengan senyum ramahnya.
Setelah hujan dirasa cukup reda, Nayoung pun bergegas pulang. Begitu juga Hyuk yang akan segera menuju studio.
Saat sampai di studio, Hyuk disambut dengan wajah muram Hakyeon. Hyuk yang sama sekali tidak merasa bersalah segera menuju piano kesayangannya dan memainkan sebuah lagu favoritnya. Hakyeon sudah amat paham dengan sikap Hyuk, dengan santainya Hakyeon menghentikan permainan piano Hyuk.
"Apa kau tahu ini hari apa?" Tanya Hakyeon yang akrab di panggil dengan nama 'N'.
".....hmmmm, aku tahu. Hei, N hyung sudahlah. Bisa tidak kita bersantai sedikit?"
"Ya, marilah bersantai hingga saatnya tiba. Aku tidak suka menunda-nunda waktu latihan kita. Kontes sebentar lagi akan dimulai. Apa kau tidak berpikir akan hal itu? jika kau berhasil memenangkannya, Sekolah akan memberimu beasiswa keluar negeri."
"HYUNG!!!! Sudahlah, aku tidak mau mendengarnya. Aku akan tetap latihan dan akan memenangkan kontes itu. Tentang beasiswanya, mungkin akan ku berikan kepada orang yang lebih menginginkannya."
*Brakkk......*
Hyuk keluar sembari membanting pintu studio. Hyuk memang tidak ingin pergi keluar negeri karena ia tidak ingin meninggalkan kakak satu-satunya yang ia miliki. Memang, itu adalah impian Hyuk sejak lama. Akan tetapi setelah Hyuk tahu bahwa kakaknya mengidam penyakit yang sangat parah, Hyuk mengurungkan niatnya.
N ataupun Ken tidak tahu hal ini karena Hyuk tidak pernah bercerita soal keluarganya pada mereka berdua. Orang tua Hyuk telah lama hilang dalam kecelakaan pesawat. Saat itu Hyuk dirawat oleh Nenek dan juga kakak satu-satunya. Tetapi takdir berkata lain, Nenek Hyuk meninggal dunia karena usianya terlampau tua dan sekarang hanya seorang kakak yang ia miliki.
Hyuk beberapa kali memenangkan sebuah kontes. Dengan jumlah hadiah uang yang sangat besar, Hyuk tidak ingin membuang uang itu dengan percuma. Ia cuma ingin agar kakaknya kembali sehat dan ceria seperti dulu kala.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Now On, You're Mine
Dla nastolatkówAlunan piano ini tak akan ku hentikan, Aku akan tetap mencintaimu sampai Aku tak mampu lagi untuk bernafas.